Kemarin tepatnya dia syah masuk Islam, dan setelah pulang dari masjid juga dia segera melaksanakan sholat ashar.. Shasha gadis yang rajin, dia juga bertanggung jawab.. begitu dia masuk islam dan kewajibannya adalah melaksanakan sholat wajib 5 waktu, maka harus dia laksanakan. Seperti saat ini, Shasha baru saja mengambil air wudhu lalu ingin melaksanakan sholat maghrib di kamarnya. Dia menggelar sajada, mengarah kepada kiblat yang telah diberi tahu oleh Sara, mengenakan mukena lantas mulai beribadah dengan khusyuk. Sedikit-sedikit, bacaan sholat si gadis masih terbata, tak apa setidaknya masih ada kemauan untuk berusaha dan tepat dalam pembacaannya. 4 rakaat, telah Shasha jalani.. setelah shalat dia masih duduk bersila menengadahkan tangan untuk berdoa pada Allah SWT.
"Ya Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayangi.. hamba mengucapkan segala puji syukur karena telah berada dijalan yang benar. Hamba meminta kepada engkau Ya Allah, permintaan pertama hamba sebagai seorang muslim.. mudahkan lah hamba dalam memberitahukan semua ini kepada kedua orang tua hamba Ya Allah." Manik mata Shasha memanas, mengingat dua orang yang amat dia sayang. "Amin.."
Menarik nafas dalam dan dehaman seseorang berhasil menyita atensi dari seorang Alisha Rosella, disana.. diambang pintu Kak Dery sedang memperhatikan dengan tatapan lembut lantas berjalan mendekat ikut duduk melantai disisi sang adik. "Kakak pasti bantu kamu buat jelasin semuanya ke mama sama papa."
"Aku percaya kok sama kakak." Ujar Shasha penuh kelembutan, dia masih mengenakan mukena berwarna peace nya. "Kakak adalah kakak terbaik, kakak terhebat.."
Hendery membalas Shasha dengan senyum, laki-laki ini sangat tampan jika tersenyum apalagi vibe nya terlihat seperti pangeran.. saat mengenakan kemeja putih, jas hitam dipadukan dengan dasi.. ketampanannya dapat mengalahkan Pangeran William. Dia mengelus lembut pucuk kepala sang adik yang masih tertutupi mukena. "Makan gih, kakak udah masak spesial buat kamu."
"Bukan tempe sama kecap lagi kan?" Shasha memasang ekspresi ragu, menaikkan sebelah alisnya.
Yang lebih tua tertawa ringan. "Ya gak lah, kan waktu itu kakak gak niat.. sekarang mah niat."
"Masak apa?" Tanya Shasha menantangi.
"Roti bakar!!"
"What?! Just it?" Dengan polosnya Hendery mengangguk. "Mager masak dek, kali-kali kek kamu yang masak."
"Kali-kali..?" Si gadis mulai menaikan nada bicaranya, entah kenapa Hendery selalu menghancurkan mood saat Shasha ingin berdamai dengannya. "Tiap hari aku yang masak lho kak, dan kakak baru kali pertama masak cuma goreng tempe doank."
"Yeu, tempe kan sehat dek.. banyak proteinnya." Hendery masih saja membela diri.
Shasha mendengus kasar, seraya merotasikan bola matanya. "Tapi gak mungkin kan kak, setiap hari asupannya protein terus.. aku juga butuh vitamin yang lain."
"Yaudah, kalo gitu mah kamu aja yang masak." Celoteh Hendery tiada henti, dasar saja laki-laki ini memang malas memasak atau benar tidak bisa.. "sekarang turun, masakin buat kakak."
Mau tak mau, namun sebenarnya mau akhirnya turun menuju dapur setelah melepas mukena, Hendery mengekori seraya sepasang tangan itu mendorong pundak Shasha seperti bermain kereta. Selagi si gadis memasak, Hendery duduk di kursi depan pantry berhadapan dengan sang adik yang lihai dalam memasak apapun. Hendery nampak seperti sedang menonton realty show memasak di tv, Shasha memang jagonya.. apa mungkin besar nanti dia akan jadi koki.
-•-
Makan malam bersama Kak Dery sudah selesai, Shasha kembali beranjak ke kamar.. ini sudah cukup larut, Shasha harus kembali tidur.. besok adalah hari minggu mungkin dia akan berjogging bersama Eric dan Hendery nantinya, satu hal sejak kejadian baku hantam jumat kemarin.. sosok Guan tidak terlihat, biasanya laki-laki bertubuh jangkung itu akan datang ke rumah menjadi pengganggu atau hanya numpang bermain ps bersama Hendery.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] I. Different // Yeh Shuhua
Teen Fiction"Kalo gitu, gue bisa gak masuk islam?" "Hah?!" ------------------------------------ Kamu, laki-laki yang membuat aku langsung tertarik.. kamu membuatku penasaran dan kamu terlihat lebih menonjol dari pada orang lain disekitar. Kamu memiliki kharisma...