🕊 12 : Alun-Alun

82 13 2
                                    

Alun-alun adalah tempat favorit, ketika mencari camilan ataupun sekedar jalan-jalan melepas rasa bosan. Saga, Sheila juga ditemani Hana.. menikmati suasana alun-alun saat malam hari, jauh lebih menyenangkan dari pada siang hari. Disini seperti karnaval kecil setiap malam minggu, banyak orang berjulan camilan kecil, ada juga beberapa wahana, seperti kora-kora, bianglala, dan kuda kemidi dan lain lain.. semuanya mini. Mini dalam artian berbeda, bukan besar seperti karnaval pada umumnya.

Digenggaman tangan Hana terdapat gulali kapas berwana merah muda yang cukup besar, serasa satu tangan lainnya menggenggam pergelangan Saga. Sheila sedang sibuk melihat-lihat, dari manik indah itu terlihat bahwa si gadis amat bahagia. Saga jadi lega, setidaknya Sheila tidak marah lagi kali ini.

"Kakak, Hana mau naik itu!" Seru si kecil seraya menunjuk wahana rumah balon disana.

Saga mengiyakan, mengikuti tuntunan Hana dari pada gadis kecil itu pundung nantinya. Dia terlihat antusias dan bahagia, begitu meloncat dengan bebas diatas rumah balon.. pun dengan Saga dan Sheila, mereka tak kalah bahagia melihat senyum manis dari wajah polos Hana. Duduk di bangku depan bianglala adalah pilihan mereka, seraya menunggu si kecil selesai bermain.

"Ga, foto yuk!" Ajak Sheila antusias, mengeluarkan ponselnya dari dalam tas selempang.

Saga terkejut, dia belum pernah mengambil foto bersama seorang gadis.. hanya pernah bersama bunda, itupun dulu saat dia masih balita. Ini bukan berarti Saga belum pernah berfoto, dia pernah tapi bersama keluarga pantinya.. bukan berdua seperti ini. Ingin menolak, namun manik Sheila sudah sangat memohon.. jika ditolak, dia pasti akan kembali pundung. "Ya-yaudah deh.. ayok." Terima Saga meskipun ada keraguan disana.

"Lo yang pegang hp!" Titah si gadis, memberikan ponsel bermerk samsung kepada Saga.

Dia terima saja, lalu mengarahkan kamera depan sampai mengenai mereka dan dilatarkan bianglala dibelakangnya. "Siap ya, satu.. dua.. ti.."

Cekrek..

Laki-laki tertawa melihat hasil fotonya, geli sendiri.. bercampur malu. "Muka kamu songong banget deh Sheil." Jujur Saga terkekeh.

Segera, Sheila merebut ponselnya kembali melihat hasil foto tadi.. dia tak kalah tertawa lucunya. "Ih lo sok imut gitu.. geli." Dia malah memperbesar foto pada wajah si laki-laki, makin membuat lucu. "Liat deh, kalo gue mah keren gitu. Lah lo!"

Mereka terus saling meledek satu sama lain, Sheila bahagia kali ini.. untuk sekian lama akhirnya dia punya juga foto bersama Saga. "Ga, nanti gue kirim lewat wa aja ya.. dan lo wajib jadiin lockscreen."

"Lah kok lockscreen sih, Sheil?" Rajuk Saga, dia khawatir jika Rivan bisa saja melihat lalu mengoloknya.

Tapi Sheila keras kepala, dia hanya menerima persetujuan bukan penolakan. "Harus Saga! Sini gue aja yang pasangin." Cepat si gadis mengambil ponsel Saga di sakunya, lalu mengirim foto tadi memasangnya menjadi lockscreen seperti keinginan Sheila. "Bagus kan?"

 "Bagus kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] I. Different // Yeh ShuhuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang