◖ cσмεвαcк ¿ ◗
"wei makan yuk! gue laper." ajak belle kepada 2 temannya, alice dan gisella.
"makan apa ya? disekitaran kampus ga ada tukang makanan yang enak anjir," sahut gisel.
"belle, restaurant bokap lo udah buka kan?" tanya alice. dan belle mengangguk.
"yaudah makan disana aja, paling cuman 15 menit nyampe," ajak alice. dan mereka pun langsung pergi dari kampus menuju restaurant milik orang tua belle.
ting tong!
bel otomatis pintu restaurant terbuka menandakan ada pengunjung yang datang.
ketiga gadis tersebut langsung memilih tempat duduk yang pas, sekalian untuk foto-foto.
tempat yang banyak terdapat lampu gantung yang sangat cantik, menambahkan nilai estetika untuk restaurant ini. tentu juga banyak spot bagus untuk berselfie.
tak lama pelayan pun datang menghampiri meja mereka dengan membawa buku menu dan alat untuk mencatat menunya.
"eh nyonya belle," ucap pelayan tersebut yang terlihat umurnya lebih tua dari bellenya sendiri.
"gausah panggil gitu, panggil nama aja," belle tersenyum kepada pelayannya dan orang itu mengangguk sebagai jawaban.
ya, walaupun belle adalah anak dari boss mereka, tetap saja belle agak risih dan tidak nyaman saat dipanggil dengan sebutan nyonya, menurutnya itu agak tidak sopan, karena yang mengucapkan itu jauh lebih tua darinya.
dan kenapa bisa pelayan itu kenal belle? karena belle sendiri sangat ramah. waktu acara peresmian kemarin, ia banyak berbaur dengan calon-calon karyawan orang tuanya.
tapi tidak dengan yunho, anak itu terlihat masih malu-malu dengan pria tersebut.
akhirnya tiga orang itu pun selesai memesan menu makanan mereka masing-masing.
mata belle menyapu ke sekeliling penjuru restaurant, mencari satu sosok. ya kalian pasti tahu siapa.
"eh foto yuk!" ucap salah satu temannya dengan semangat, membuat belle menyudahi pencariannya itu.
"gila tempatnya bagus banget. aesthetic aesthetic gitu. siapa sih yang buat ide?" tanya gisel kepada belle
belle hanya tertawa kecil lalu menggeleng. "gatau, gue ga ikut campur urusan itu. papa kali."
"bapak lo pemikirannya boleh juga," ucap gisel. matanya melihat pemandangan ke sekeliling.
"katanya mau foto. ayo lah, mumpung makanannya belum dateng," ucap alice.
"yok belle!"
mereka bertiga pun meninggalkan tempat duduknya dan berjalan mencari tempat yang sangat bagus untuk dijadikan tempat berselfie.
"foto bertiga kuy!" ajak gisel. "tapi siapa yang fotoin ya?" kini ia bertanya.
"taruh disitu aja hpnya." belle menunjuk salah satu tanaman jadi-jadian dengan pot yang besar.
"yaudah nih coba." gisel menyodorkan ponselnya ke belle.
beberapa kali handphonenya terlihat jatuh dan tidak bisa berdiri dengan benar,
tiba-tiba, "mau aku fotoin ga?" terdengar suara yang menurut belle tidak asing ditelinganya.
dengan cepat belle mendongak, menghadap orang tersebut.
"eh? eum boleh deh." belle memberikan senyum canggung.
yunho mengambil alih ponsel gisel dari tangan belle, dan ia mulai bergabung dengan teman-temannya untuk berpose.
setelah mengambil beberapa gambar, yunho membalikkan handphonenya kepada belle.
"makasih k-kak." belle tersenyum kikuk, ia tak tahu harus memanggil yunho dengan sebutan apa.
kekehan mengalun dari mulut yunho. "panggil yunho aja." sedangkan belle hanya mengangguk malu.
"eumm.." ia menggigit kecil bibirnya "a-aku balik ya, kayanya makanannya udah dianter," ucap belle
"yaudah, enjoy your meal." lagi-lagi yunho memberi senyuman manisnya, yang membuat hati belle berantakan.
"thank's." belle segera pergi dari hadapan yunho, dan berjalan menuju dua temannya itu yang sedari tadi memperhatikannya dari belakang.
setelah memberikan ponselnya gisel kepada sang pemilik, belle langsung menarik temannya tanpa mengucapkan sepatah kata.
saat sudah kembali di mejanya, gisel dan alice langsung menghujani belle dengan berbagai macam pertanyaan.
"eh tadi itu siapa?"
"ganteng baget gilss,"
"manis juga."
"aduh bodynya tinggi lagi, perfect. itu siapa woi?!"
"cowok lo ya?"
"iya, cowok gue," jawab belle dengan raut sombongnya.
"anjir! serius?"
"ya kaga lah!" belle terbahak. "bego, percaya aja lagi," ucapnya disela-sela tawa.
kedua temannya hanya menatap belle datar.
"terus.dia.siapa.clarabelle.varischa.laqitta?!" tanya alice penuh penekanan disetiap katanya.
belle berhenti tertawa, ia mengambil nafas sebentar untuk menetralkan detak jantungnya. bayang-bayang yunho masih tercantum jelas dipikirannya.
"namanya yunho, kepala cabang disini," jawab belle.
teman-temannya itu hanya mengangguk mengerti. tak lama pesanan mereka datang. mereka makan dengan tenang sambil diselingi obrolan-obrolan random.
tanpa belle sadari, ada seseorang yang sedang memperhatikannya dari jauh.
orang itu hanya bisa tersenyum dan menatap belle kagum, kagum akan paras belle yang sangat mempesona, menurutnya.
◖ cσмεвαcк ¿ ◗
KAMU SEDANG MEMBACA
comeback ? ' yunho ✔
Fanfictiongadis tersebut tengah menunggu. menunggu harapan yang mungkin tak akan datang. harapan jika pria pujaannya kembali lagi. ia menunggu dengan sabar bersama bayi yang sedang berada di kandungannya. sedangkan, pria itu sudah menjadi kakak iparnya sendir...