09 ─ again

287 31 1
                                    

◖ cσмεвαcк ¿ ◗

belle mengerutkan dahinya menatap yunho. "ga mau," tolak belle.

"why?" tanya yunho.

sebenarnya belle cukup trauma akan hal itu. hanya membuat tubuh bagian bawahnya sakit, walaupun saat ia melakukannya ia sangat menyukainya.

"besok mama suruh balik, aku ga mau ya pulang-pulang jalan ngangkang!" belle mencebik sebal.

yunho terkekeh mendengar seruan lucu gadisnya itu. "i'll do softly, say if i do too rough. oke baby?"

tanpa menunggu jawaban belle, yunho dengan cepat membalik tubuhnya. kini belle yang berada dibawahnya.

"jangan yunho..." lirih belle dan dengan oh shit! mata sayunya, yang tentu membuat yunho semakin lapar.

bukan hanya mata sayu saja, entah kenapa wajah belle juga ikut memerah. oke yunho tidak tahan lagi.

when their lips are touching, she felt she had fallen for the umpteenth time.

and every time he starts to dominate, then at that moment she lost. and again...she fall to this man.

and also...again and again he seemed to be controlled by this man to follow his game. a sigh filled every silence in this room, and flow softly tonight.

✧˖°࿐

belle tiba-tiba terbangun dan merasa tubuhnya sangat lengket dan pegal-pegal. ia melihat jam weker digital yang terpajang di nakas samping ranjang. waktu menunjukkan pukul 3 subuh.

ia berbalik menatap yunho lekat. sangat-sangat terlihat seperti bayi ketika tertidur, dengan bibir yang sedikit di-poutkan. tetapi jika ia bangun, he being to uncontrolled.

yunho bangun dari tidurnya. ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk memastikan jika yang diliatnya ini benar-benar belle.

"uh? kok bangun? aku ganggu ya?" tanya belle.

"ga kok."

setelah itu mereka terdiam satu sama lain. sekitar semenit mereka hanya tatap-tatapan.

"belle.." yunho menyentuh pipi belle dan membelainya lembut. dan membisik, "i like your look when we after, ya...make out. you look more beautiful with that chaos,"

"i want to ask you something," ucap belle berniat mengalihkan topik. ia merasa cringe jika yunho sudah memulai dirty talk.

"apa itu?"

"am i your first? or...you've been do it with your ex?" tanya belle dengan suara pelan, hampir terdengar seperti bisikan.

"hahaha, terserah kamu mau percaya atau nggak, tapi aku belum punya mantan. aku belum pernah pacaran, you're my first.

aku pernah deketin satu cewe dulu, tapi rupanya she's already have boyfriend."

belle tertawa. "sad boy banget."

"ya tapi sekarang udah gak lagi. because i had you," ucap yunho.

"kalo kamu?" tanya balik yunho.

belle menggeleng. "belum, aku noob banget soal percintaan. makanya kadang aku awkward, i'm sorry for that."

"nay, you're the best. you're perfect," bantah yunho.

belle tersenyum. "promise you won't go, promise you'll always be with me. do you want?"

"of course. aku janji."

✧˖°࿐

balkon, tempat dimana belle sekarang. apart yunho terdapat dipinggir kota, jadi belle sedang melihat bagaimana kondisi hiruk pikuk dikota besar ini.

yunho menyusul belle setelah mandi, ia berdiri tepat disisi belle.

"yunho.." panggil belle namun matanya tak melihat lelaki jangkung di sampingnya itu.

"hm?" yunho menengok.

"aku mau cari kerja," ucap belle.

"bilang orang tua kamu lah," balas yunho.

"udah pernah, tapi ga dibolehin, katanya fokus kuliah dulu. aku ga enak, aku kaya hidup numpang sama mereka, aku ga mau ngebebanin mama papa. ya..walaupun mereka udah jadi orang tuaku. papa mama terlalu manjain anaknya."

yunho dibuat bingung oleh penjelasan belle. "numpang? kan itu keluarga kamu, gak numpang dong?"

belle menggeleng. "bukan, mereka bukan orang tua asliku, aku dirawat sama mereka dari aku umur lima tahun."

yunho terdiam sejenak, sempat terkejut. ia pikir belle anak asli tn. jacob, rupanya bukan.

belle yang melihat yunho hanya diam pun langsung bertanya, "kenapa? malu ya punya pacar yang ga jelas asal usul keluarga aslinya. ya, terserah kamu sih," tanya belle pelan.

yunho menatap belle dalam. "engga lah. i don't even care about that, aku ga pernah permasalahin itu. mau kamu dari keluarga manapun, yang penting aku bahagia sama kamu. kita yang jalanin, bukan orang tua kan?" yunho kini merangkul belle dan membuat kepala belle bersandar didadanya. "kalau kakak kamu? anak angkat juga?"

"bukan, kalau kak tristi anak asli," jawab belle.

"jangan sangka waktu kamu cerita itu, aku jadi benci atau ga suka lagi sama kamu. no, aku bakal nepatin janji aku yang tadi. malah aku tambah sayang pas denger kamu mau kerja, kamu ga mau nyusahin orang tua. i'm so proud, kamu mandiri banget yah, dewasa juga." yunho mengecup pucuk kepala belle yang lebih pendek darinya.

"ga salah aku pilih kamu. jadi pengen cepet-cepet nikahin," ujar yunho.

belle tertawa mendengar penuturan yunho.

"seriuss. tunggu yah," bisik yunho. belle tidak bisa menyembunyikan senyumannya lantas mengangguk.

ah, ia sangat beruntung bisa dipertemukan dengan yunho.

◖ cσмεвαcк ¿ ◗

seriusan, jiwa fujoku menentang ngetik chapter ini:( maap gi pinjem bentar

seriusan, jiwa fujoku menentang ngetik chapter ini:( maap gi pinjem bentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kek, so sorry for putting this cute little baby di book ini🥺👉👈


comeback ? ' yunho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang