19 ─ friends

211 24 7
                                    

◖ cσмεвαcк ¿ ◗

hari ini belle tidak ada kelas. dia memutuskan untuk berhenti kuliah saja, lalu cari kerja. walaupun ia harus merelakan mimpinya yang ingin mendapatkan minimal gelar S1. dan belle juga bermimpi ingin membahagiakan keluarganya, membuat bangga mereka. namun apalah itu jika sekarang sudah hancur begini?

untung ia sudah menyelesaikan semesternya, jadi memudahkannya untuk keluar.

sebelum ia berangkat, belle mengabari yunho. jadi keputusannya, gadis itu memilih tetap mempertahankan hubungannya, setelah dibujuk berkali-kali sama yunho. belle juga percaya jika yunho bukan jodohnya, Tuhan akan menjauhi mereka dengan sendirinya. kita lihat saja nanti.

“kenapa belle?”

“itu, a-aku mau berhenti kuliah,” ucap belle.

“lho? sayang tau kamu udah sampai sini, masa mau berhenti? ambil cuti aja dulu, nanti kalau kamu udah lahiran, kamu bisa lanjut,” ujar yunho memberi saran.

belle menggeleng walau yunho tidak bisa melihatnya. “ga mau, berhenti aja sekalian. aku ga mau makin ngerepotin papa. nanti habis ini aku cari kerja aja.”

“kerja? jangan lah, kamu ga boleh kecapean. apa mau aku aja yang bayarin kuliah kamu? bilang aja sama papa kalau kamu mau bayar sendiri.”

“ihh gak lah. lagian juga aku udah buat laporan pengunduran diri.”

“ya ya, terserah kamu aja,” balas yunho mengalah. “oiya, ada berita bagus,” lanjutnya.

belle mengangkat alisnya, “apa?”

“papa ngasih restaurant sepenuhnya ke aku. katanya ga enak banget ngegaji menantu sendiri,” balas yunho dengan kekehannya.

belle tersenyum getir. ah, menantu ya...?

“bagus dong. sekarang dah jadi boss nih,” ledek belle. yunho membalasnya dengan tawaan.

“udah dulu ya, aku mau ke kampus.”

“iya. hati-hati di jalan.”

belle turun ke bawah, orang tuanya sedang berada di ruang keluarga. dia ingin membicarakan tentang kuliahnya. orang tuanya cukup terkejut tiba-tiba belle ngomong kalau dia mau berhenti. ya belle memang mendadak kasih tahunya.

tn. jacob dan ny. lucy ikut aja. karena yang jalani belle sendiri, masa mau dipaksa untuk jangan berhenti?

setelah mendapat izin, belle segera pergi ke kampus menggunakan mobil keluarganya, yang dikendarai oleh supir yang ada disana.

✧˖°࿐

“kamu mau berhenti? kenapa?” tanya dosen pembibingnya akademiknya belle.

akhirnya belle menceritakan semuanya. tidak terlalu detail, hanya pas bagian dia mulai hamil saja.

“kenapa ga ambil cuti aja?” saran yang sama dengan yunho.

belle tersenyum tipis. “saya mau berhenti aja terus cari kerja, bu,” balas belle sopan.

sangat disayangkan, padahal belle termasuk mahasiswi yang bagus di bidang akademik, dan aktif dalam segala organisasi.

ia bakal rindu semua moment yang ada disini bersama teman-temannya.

oiya, teman-temannya, gisel dan alice belum tahu kalau belle sudah keluar. nanti di rumah saja kabarinya.

setelah semua surat pengunduran dirinya dikirim, secara resmi belle sudah bukan termasuk mahasiswi di kampusnya.

✧˖°࿐

clarabelle
gw berhenti kuliah

hanya pesan singkat yang mampu ia kirim lewat grup yang berisikan gisel dan alice. tak lama ada yang membalasnya.

gisella
becanda lo ga lucu sumpah

clarabelle
siapa yg becanda?

alice
anjir lah
serius lo??

gisella
kenapa nyet tiba" keluar

clarabelle
ada lah..

gisella
sial
gw ke rumah lo skrg

alice
gw juga

belle mematikan ponselnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur, cukup membuat kepalanya pening.

tak membutuhkan waktu lama, kedua temannya itu sudah datang, mereka langsung naik ke lantai 2—kamar belle— setelah dikasih izin dari ny. lucy.

“belle!!” seru alice, dia langsung menyampari belle yang berada di atas tempat tidurnya.

“serius lo keluar?? woi agh kenapa!??” tanya gisel tak sabaran.

alih-alih menjawab, belle meletakan tangan gisel di perutnya, “ngerti?” matanya mulai memerah menahan nangis. lagi.

gisel dan alice terpaku, matanya membulat setelah mengetahui apa yang dimaksud temannya itu.

“l-lo? s-sama si...siapa??” gisel bertanya dengan terbata-bata.

belle tersenyum miris seraya melepaskan tangan gisel. “udah lah, ga usah dipikirin. ga penting.”

ga penting katanya.

“te-terus keluarga lo?” kini gantian alice yang bertanya.

masih dengan menampilkan senyum mirisnya, belle menjawab, “ya awalnya marah, terutama papa. tapi syukurlah akhirnya mereka bisa maafin perbuatan bejat gue. gue kemarin juga sempet pergi ke luar rumah seharian.”

“pacar lo kah? y-yang ngeha─”

“iya,” balas belle memotong pertanyaan alice.

“terus sekarang? dia mau tanggung jawab kan??”

“g-gak...dia ngilang.”

gisel dan alice kompak menganga. “sinting!!! brengsek banget tuh cowok!!” emosi alice kepancing.

“siapa sih pacar lo?? kok ga pernah bilang lo punya pacar?”

“gue ga mau sebar-sebar hubungan gue,” jawab belle.

“gininya doang nih!! coba aja kalau gue tau cowok anjing itu siapa. udah gue labrak serius!” ucap gisel berapi-api.

belle berusaha menenangkan kedua temannya. dan berhasil, sekarang emosi mereka sudah mulai berkurang, walaupun sedikit.

gisel menghembuskan nafasnya pelan. “berapa bulan kandungan lo?”

“empat, jalan lima.”

lagi-lagi gisel dan alice hanya bisa mengehela nafas berat, memejamkan matanya sejenak. berarti selama 4 bulan ini belle menutupi semuanya?

gisel teringat sesuatu, “jangan bilang yang waktu muka lo pucet terus muntah-muntah itu lo udah mulai?”

belle manggut-manggut. “astaga..ga habis pikir gue, lo ga cerita,” cetus gisel.

ya mereka ga nyangka aja. di antara mereka bertiga, itu belle yang paling kalem, paling pendiem. tapi─ asudahlah. temannya juga percaya jika sebenarnya belle tidak mau, namun dia dipaksa dengan pacar bajingannya dan berakhir cowok itu ngilang bagai ditelan bumi.

◖ cσмεвαcк ¿ ◗

comeback ? ' yunho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang