31 ─ kejutan

241 23 22
                                    

◖ cσмεвαcк ¿ ◗

di sini belle, yunho, dan beberapa orang medis berada, di ruangan serba putih, namun pakaian yang dipakai di ruangan ini serba hijau dan biru.

si pemuda varischa sedang berbaring di atas bangsal rumah sakit. yunho yang selalu setia berada di sampingnya itu merelakan tangannya digenggam erat, sesekali diremas oleh belle berniat melampiaskan sakitnya.

ia menyaksikan langsung pengorbanan kekasihnya ini yang tengah memperjuangkan separuh nyawanya untuk malaikat mereka.

kurang lebih 20 menit belle sudah berusaha. keringat bercucuran membasahi wajah cantiknya, beberapa tetes air mata keluar dari manik indahnya yang terpejam.

you can! kamu bisa, sayang,” ucap yunho memberi dukungan.

“v-vyn...sakiit,” belle merintih. “A-AKHH!!” teriaknya saat ia berhasil, anaknya sudah dilahirkan ke dunia.

selang 2 detik, mata belle terpejam rapat. dia pingsan, yunho panik.

“dok! ini kok pingsan??”

“ga apa-apa, itu wajar. nanti juga dia sadar,” jawab dokternya.

yunho bernafas lega. bibirnya tersenyum saat mendengar tangisan anaknya. seorang suster membawa bayi itu untuk dibersihkan terlebih dahulu.

pria jangkung itu menunduk, mengusap wajah penuh keringat belle menggunakan tangan besarnya, dan berakhir di bibir. yunho mencondongkan tubuhnya, mengecup ranum kembar tersebut penuh kasih sayang, menyalurkan cintanya.

ia keluar dari ruangan bersalin seraya melepaskan baju OKnya, lalu mengembalikan baju itu ke salah satu perawat yang ada di sana.

“gimana? belle sekarang gimana??” yunho diserbu oleh pertanyaan tristi di sana juga sudah berada tn. jacob, ny. lucy dan mingi.

ngomong-ngomong mingi dan tristi, mereka sudah 1 bulan bersama, tetapi belum ada ikatan yang pasti, mereka masih nyaman dalam zona TTM.

“dia baik-baik aja, sekarang lagi pingsan sebentar, 'ntar juga bangun kata dokter,” jawab yunho.

semua orang yang berada di situ membuang nafas lega. semuanya berjalan lancar.

sambil menunggu, yunho duduk di salah kursi yang disediakan, kemudian merogoh saku celananya. ia tersenyum lebar saat melihat sebuah kotak kecil beludru warna biru navy.

“kamu serius mau ngelamar sekarang?” tanya tn. jacob yang memerhatikan yunho.

yunho mengangguk mantap, “iya, ga enak juga kalau pacaran terus. kasihan bellenya, takut merasa digantung. apalagi edric udah lahir.”

Edric Fairle Galvyn, nama jagoan kecil mereka. dibuat oleh kesepakatan belle dan yunho.

✧˖°࿐

belle sudah sadar dan dipindahkan ke ruang biasa. edric juga sudah berada digendongannya.

namun setelah 3 menit berlalu, belle merasakan sesuatu yang janggal. “yunho mana?” tanyanya karena sedari ia sadar, calon suaminya tidak ada di situ.

“a-ah...itu, lagi di kantin, belum makan tadi katanya,” jawab ny. lucy.

bohong, jawaban ny. lucy bohong. yunho sedang mempersiapkan diri untuk melamarnya. entahlah, pria itu tiba-tiba gugup.

meanwhile, di depan ruangan belle, yunho sedang mondar-mandir tak jelas. mengapa sekarang ia jadi takut begini? padahal tadi ia sudah sangat siap dan yakin.

comeback ? ' yunho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang