07 ─ sakit

264 33 0
                                    

◖ cσмεвαcк ¿ ◗

belle berniat ingin ke restaurant pulang ngampus.

namun, saat di restaurant ia tidak melihat keberadaan yunho. belle ingin bertanya kepada pelayan disana, tapi ia lupa kalau ia harus menyebunyikan hubungannya.

belle sendiri masih gengsi hanya untuk sekedar menge-chat yunho.

mungkin yunho ke toilet. namun sudah satu jam dia disana, benar-benar tidak ada. belle sudah berjalan keliling restaurant, namun tetap saja, gak ada.

"ck, kemana tu anak?"

oke, ia akan kemari lagi besok.

✧˖°࿐

belle kembali ke resturant, dan jawabannya sama dengan kemarin. yunho tetap tidak masuk.

kemana sebenarnya yunho?

belle menyingkirkan dulu gengsinya. ia cukup rindu dengan yunho.

ia mengeluarkan handphonenya dan menge-chat yunho dengan membuka blokirannya terlebih dahulu.

belle
knp g msk?

-yunho side-

yunho yang sedang menutup matanya untuk tidur pun terbuka sesaat setelah mendengar handphonenya bergetar dinakas samping tempat tidurnya.

mata ngantuknya berbinar ketika membaca pesan dari sang kekasih. segera ia membalasnya.

-belle side-

yunho
aku sakit
2 hari ga masuk

setelah membaca isi pesan dari yunho, belle tidak membalasnya lagi, melainkan ia langsung bergegas pergi ke apart pacarnya.

tumbenan sekali ia sakit.

✧˖°࿐

saat sudah sampai, ia langsung masuk. untungnya ia sempat dikasi tahu password apartemennya.

belle menuju kamar, dan melihat yunho terbaring lemah dikasurnya. ia mendekatkan diri dan melihat wajah yunho dari dekat saat sedang tertidur. begitu tenang,

dan...semakin tampan.

"galvyn.." panggil belle lembut, sambil mengusap rambut yang menutupi keningnya.

yunho terbangun, "belle?"

"hmm?" tangannya sedari tadi tak berhenti mengelus surai putih yunho.

"aku kira kamu ga bakal kesini," yunho mengubah posisinya menjadi duduk bersandar pada kepala ranjang. "aku kira...kamu masih marah," lirihnya.

"kamu pikir aku tega ngebiarin pacar aku sakit?" tanya belle. "mau sampai aku egois kaya gini? padahal kamu belum jelasin apa-apa. aku harus lawan sifat bocahku, yang kalo marah ngeblok orang." belle terkekeh.

yunho ikut tersenyum. syukurlah pacarnya sudah tidak marah lagi.

"dia yolan, temen SMA aku dulu, dia juga suka basket. makanya mungkin dia kesitu terus liat aku, ya..kita jadi main bareng. maaf banget aku sempet lupa kalau aku lagi sama kamu," jelas yunho pelan. "dan soal ngelempar bola, aku ga sengaja. aku reflek meluk dia. but i accidentally, really. i do it in front of your eyes. i hurt you, sorry. i such a jerk," lanjutnya.

"no! you're not. don't blame yourself. aku juga salah, aku udah egois ga mau denger penjelasan kamu dulu. i'm sorry."

"ya, forgive me too." yunho mengacak rambut belle.

"kamu lemes banget. belum makan ya?" tanya belle.

"iya, belum makan kamu."

"stop the bullshit, galvyn," ucap belle. dengan senyum paksaan, sedangkan lelaki itu membalasnya dengan tawaan. entah mengapa, ia lebih suka memanggil yunho dengan nama belakangnya.

"aku ga nafsu makan, kepikiran kamu terus."

"astaga, sampe segitunya?" belle tidak habis pikir. yunho mengedikkan bahunya

"aku bikinin kamu makanan, tunggu sini." belle segera keluar dan menuju dapur ia harus memasakkan makanan untuk bayi besarnya itu.

✧˖°࿐

saat sedang menyajikan makanan, belle dikejutkan karena yunho memeluknya dari belakang secara tiba-tiba.

"aku cuman buat chicken cordon bleu, soalnya makanan ini doang yang bahan-bahannya lengkap ada dikulkasmu," jelas belle.

"it's okay, yang penting kamu yang masak," balas yunho.

"lepas dulu ini, ayo makan." yunho melepaskan pelukannya dan mulai berjalan menuju ruang makan.

mereka sudah di meja makan sekarang. belle menatap yunho dan yunho juga menatapnya dan makanannya bergantian.

"kenapa diliatin doang? makan vyn," suruh belle.

"suapin," pinta lelaki bertubuh bongsor itu.

ya Tuhan, belle baru tahu jika yunho bisa semanja ini kalau sedang sakit. ya, mungkin itu klise, yunho hanya ingin diperhatikan oleh kekasihnya dan diperlakukan layaknya seorang raja.

belle menyuapi yunho dengan telaten. sudah persis seperti ibu dan anak.

"habis makan, minum obat," ucap belle disela-sela kegiatannya. yunho mengangguk.

10 menit berlalu, yunho sudah menghabiskan makananya.

“enak,” ucap yunho sambil mengancungkan jari jempolnya.

belle tersenyum. “ayo minum obat.” belle menyiapkan obatnya.

yunho nurut dan langsung meminum obat tersebut.

"kok bisa sakit sih?" tanya belle setelah yunho meminum obatnya.

"aku ga makan, makan sehari sekali," jawabnya.

belle benar-benar ingin menegurnya. bisa-bisanya ia tidak makan hanya karena belle sedang marah kepadanya.

"lain kali jangan gitu lagi," tutur belle.

"iyaa."

"mendingan?" tanya belle sembari menggenggam tangan yunho.

"belum. ada satu lagi obatnya," ujar yunho.

belle mengangkat sebelah alisnya "apa?"

"disini," yunho menunjuk bibirnya. "nanti langsung sembuh."

ah, mencari kesempatan dalam kesempitan, pikir belle.

ia mengecup bibir yunho beberapa detik, hanya kecup. namun saat ia ingin melepaskan, rupanya tangan yunho sedari tadi sudah berada ditengkuknya, dan memperdalam ciuman itu. sungguh, belle ingin memukulnya sekarang juga.

◖ cσмεвαcк ¿ ◗

semangat puasanya!! 💓
bentar lagi lebaran hehe


comeback ? ' yunho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang