Chapter 9: Misi-1

26 6 0
                                    

Keesokkan harinya Clara sudah siap memakai seragam sekolah dan turun untuk sarapan.

"Lho kamu kok pakai baju sekolah Ra?karantina nya selesai?"tanya Nenek.

"Udah Nek,Ra mau sarapan terus berangkat sekolah."jawab Clara sambil mengoleskan selai diatas roti.

"Lho Ra kamu kok gak bilang dulu sama Nenek?tadi mobilnya dipakai Bi Inem ke pasar."tegas Nenek dan wajahnya mulai berkerut.

"Aduh Nenek enggak usah bingung.Biar Ra pesen taxi online aja.Nenek ini kayak gak tau perkembangan jaman aja."jawab Clara dan mulai memesan taxi online.

"Yaudah kamu hati hati ya.Ini susu nya diminum."kata Nenek memberikan susu.

"Selamat pagi Nenek!!"sapa seseorang yang baru memasuki rumah.

"Apaan sih Nan!!Masih pagi udah teriak teriak dirumah orang."judes Clara.
Siapa lagi orang yang bisa masuk kesini pagi pagi kalau bukan Kenan.

"Ayo Kenan sarapan dulu.Mama mu masih belum masak?"ajak Nenek dan mengoleskan selai untuk roti Kenan.

"Iya Nek,tadi Mama telat bangun.Lo mau kemana Ra?sekolah?bukannya masih karantina ya?"tanya Kenan.

"Udah selesai karantina nya.Bosen karantina terus terusan.Lha kamu gak sekolah Nan?"tanya Clara yang melihat Kenan masih memakai treaning.

"Besok aku baru masuk sekolah."jawab Kenan.

"Udah dulu ngomongnya,Ra mau sekolah dulu.Asslamuallaikum."pamit Clara dan mencium tangan Nenek kemudian usil mengambil roti Kenan.

"Heh..Ra awas ya Lo!!Eh Ra nanti gue jemput ya!!"teriak Kenan dari dalam."Boleh kan Nek?"tanya Kenan.

"Boleh aja."jawab Nenek.

****

"Clara!!!"teriak Clarion dan langsung memeluk ku.

"Huwa aku kangen."kata Clara dan membalas pelukan Clarion.

"Gimana kamu udah kirim pesan di line Kenan?"tanya Clara.

"Udah dong."jawab Clarion.

"Lha terus gimana gimana?"tanya Clara kepo.

"Tanya aja sama dia."judes Clarion.

"Emangnya kenapa sih Lion?dia ngeselin ya?dia emang ngeselin tapi baik kok."jawab Clara meyakinkan Clarion.

"Hmm."hanya dijawab deheman oleh Clarion.Clara hanya memonyongkan bibirnya.

Seorang lelaki melewati Clara dengan wajah datar dan menenteng tasnya.
Sungguh tampan sekali,Clara hanya bisa melihat sorot matanya yang dingin dan arogan melewati nya tanpa menatap Clara sekalipun.

"Untuk apa aku mengharapkan dia agar melihatku.Sedangkan dia tidak tau siapa aku."gumam Clara dan menyunggingkan senyumnya.

"Liatin aja terus sampe dianya masuk kelas,sekalian ikut masuk ke kelasnya."ucap Lion yang mengagetkan ku."Udah ayo masuk kelas."lanjut Lion mengajakku masuk.

Kelas mulai ramai dengan siswa-siswi yang berbincang dengan temannya untuk melepas rindu usai karantina dirumah.Meskipun katanya disuruh istirahat tetapi banyak juga yang masih keluyuran tanpa mendengarkan himbauan pemerintah.

"Hai Do!!"sapa Clara dan Clarion yang melihat Aldo baru memasuki kelas.

"Hai Ra,Lion."jawab Aldo kemudian menyenderkan punggungnya di kursi.

"Kenapa tuh muka pagi-pagi udah ditekuk aja?"tanya Clara yang melihat ekspresi Aldo.

"Liburnya cepet banget sih.Kayak baru aja libur udah masuk aja."jawab Aldo dan kemudian menaruh kepalanya diatas meja.

Choose Love Or Game?🎮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang