"Ra,makan dulu yuk."kata Nenek sambil mengetuk pintu kamarku.
"Iya Nek."kataku membuka pintu dan langsung turun ke bawah bersama Nenek.
"Ra,tadi Mama kamu telpon Nenek."kata Nenek disela sela makan.
"Kenapa Nek mama telpon?"tanya ku antusias.
Karena sejak aku pulang dan terakhir kali mama mengantarkan ku ke bandara,aku tidak pernah lagi bertemu dengannya.
"Dia nyuruh kamu pulang.Kakak dan adik mu juga kangen katanya."kata Nenek.
Aku mempunyai dua saudara perempuan.Kakak ku bernama Raisa Gibran dan adik ku bernama Luziver Gibran.Nama keluarga kami memang seperti orang asing tetapi kami asli Jawa.
"Lho Kak Raisa sama Luzi udah pulang?"tanya ku sambil memakan makanan ku pastinya.
"Iya.Kamu mau pulang kapan jadinya?"tanya Nenek to the point.
"Emmm...Ra pikir-pikir dulu ya Nek."kataku.
"Pulang tinggal pulang kok mikir-mikir dulu.Jangan-jangan kamu takut gak bisa ketemu Kenan lagi?"tanya Nenek sambil memicingkan mata.
"Hah?"kataku kaget."Bukan gitu Nenek.Ra cuman...cuman..."kataku sambil memikirkan sesuatu tetapi malah gak ketemu.
"Udah kamu gak bisa berbohong ke Nenek."jawab Nenek dan langsung tersenyum.
"Kalo kamu mau tinggal disini sama Nenek diizinin,tapi kamu juga harus pulang ke rumah.Hampir 3 tahun lho Ra gak ketemu sama mereka."kata Nenek meyakinkan ku pulang untuk melepas rindu dengan keluarga.
"Kalau gitu besok sore Ra pulang.Yaudah Nek Ra masuk ke kamar dulu."kataku dan langsung pergi ke kamar untuk mengemas barang-barang.
Sesampainya dikamar aku langsung packing barang.Disaat aku memasukkan barang ada sebuah amplop jatuh ke lantai.Aku mengira-ngira jika amplop itu akan berisi sebuah cek miliaran.Denan cepat aku membukanya,tetapi yang kudapat isinya hanya sebuah bungkus permen karet yang ditaruh didalam amplop.
"Ishh iseng banget sih!!orang gila mana yang taroh bungkus permen karet di dalam amplop."kata ku sambil mengumpat dalam hati atas kelakuan orang gila itu.
Setelah selesai packing barang aku tidur untuk siap beraktivitas besok.
"Aduh dimana sih dasi ku."kataku sambil berlarian mencari dasi.Belum lagi kaos kaki ku hilang sebelah.
"Bi Inem bantuin Ra cari kaos kaki!!"kata ku sambil mengacak acak kamar.
"Ini lho kaos kakinya."kata Bi Inem sambil mengambil kaos kaki ku yang jatuh di lantai.
"Yaudah Bi kalo gitu Ra berangkat ya."kataku sambil menaruh dasi ku asal didalam tas.
"Nek,Ra berangkat
ya.Asslamuallaikum."kata ku sambil Salim ke Nenek."Lho Ra kamu gak sarapan dulu?"tanya Nenek.Aku langsung balik badan dan menyambar 2 roti dari meja makan yang sudah disiapkan sedari tadi oleh Nenek.
Aku lari dengan langkah cepat ke luar rumah.Kulihat Mang Ujang sudah berada didalam mobil.
"Ayo mang berangkat.cepetan ya Mang."kataku buru-buru sambil membenarkan dasi didalam mobil.
Nasib masih berpihak padaku.Kulihat gerbang sekolah yang belum tertutup dan masih banyak siswa yang berdatangan.Aku turun dari mobil dan pamitan ke Mang Ujang.Saat aku menghadap belakang betapa kaget nya aku melihat Kenzo.Aku pura-pura memperlambat kan langkahku agar Kenzo berjalan di depanku.
Kami mengantri untuk bersalaman dengan para guru.Tepat aku berdiri dibelakang Kenzo.Hati ku sangat senang sampai ingin tertawa lebar.Tetapi aku menahannya agar tidak seperti orang gila.Kucium bau maskulin Kenzo dengan langkah tegasnya.
Setelah melewati jajaran guru untuk bersalaman.Aku sedikit berlari kecil supaya bisa mensejajarkan langkah ku dengan Kenzo agar aku dapat mecuri-curi pandang darinya.
'Baru kali ini Aku bersyukur bangun kesiangan tadi.'kata ku dalam hati.
Mana ada orang yang bahagia dengan keterlambatannya.Gadis yang satu ini memang sudah gila.
Aku dapat melihat setiap liuk muka Kenzo.Karena aku bertubuh pendek dan saat berjalan beriringan tungguku hanya sepundak Kenzo.
Kring...Kring...
Suara bel sekolah membuyarkan lamunanku.Kulihat Kenzo yang berlari menuju kelasnya.Aku pun juga ikut berlari ke dalam kelas ku.
Aku duduk disampingnya Clarion dan kemudian menyapanya.
"Gak kayak biasanya Lo telat Ra."kata Clarion.
"Iya,kemarin aku packing barang dulu sampai malam."kataku sambil mengeluarkan buku dari tas.
"Lo mau kemana lagi Ra?mau pertukaran pelajar lagi?ya ampun Ra,gue baru aja ketemu Lo!!masa' mau pergi lagi."kata Lion heboh dan membuat seisi kelas menatap kami.
Aku hanya tersenyum Pepsodent.
"Bukan gitu,aku mau pulang ke rumah asli.Kemarin itu kan rumahnya Nenek."kata ku menjelaskan.
"Emang rumah Nenek Lo palsu Ra?"tanya Aldo dari belakang.
"Berarti kalo palsu jadi kayak cinta gue dong."kata teman ku sambil masang muka alay sumpah.
"Palsu itu kaya janji Lo tau enggak!!"kata teman cewek ku yang lain.
"Aduh,sakit hati Abang."kata yang lain menimpali.
"Najis goblok!!"kata Clarion nyolot.
Aku hanya tertawa karena candaan garing temanku.
"Eh Do kapan hari olahraganya kelas Kenzo?"tanya ku kepo.
"Kalau gak salah hari Jumat."jawab Aldo.
"Lo mau ngapain Ra?jangan buat masalah ya Lo."kata Lion sambil memicingkan mata.
"Apaan sih Lion!!aku cuman mau liat dia OR aja."jawab ku sambil bersedekap.
"Yaudah sana keluar kamu liat aja.Tapi hati-hati jangan sampai pak Pendik datang."kata Aldo memperingati.
Aku langsung lari ngibrit ke depan dan tepat sekali.Disitu aku melihat Kenzo sedang pemanasan olahraga.
"Astaga meleleh aku tuh."kata ku sambil terus melihat dia olahraga.
"Duh Gusti ganteng pisan tuh anak.Gak kasihan apa sama hati ku ini."aku berkata sambil senyum-senyum sendiri.
Entah kenapa hanya dengan jalan bersebelahan dengan Kenzo bisa membuat ku sangat sangat bahagia.Serasa ada listrik yang menyengat hati ku.Ya Tuhan,aku bingung dengan hati ku sendiri.Aku sangat menyukai Kenzo dan aku juga takut kehilanganmu Kenan.
Tanpa disadari ada seseorang yang sedari tadi ikut memperhatikan arah pandang ku.
"Kamu lihat apa?!!"kata seseorang mengagetkan ku.
Hmmm..siapa orang 'itu'?
Hayo author gantungin biar kepo.
Tebak yuk siapa orangnya?Gimana part nya?
Masih belum ada greget greget nya gitu ya?tenang,author bakalan terus lanjutin cerita nya kok.Selama kalian kasih dukungan ke author dengan cara kasih⭐sebanyak banyak nya dan share ke teman kalian.Byu Bye para pembaca yang cantik/ganteng.Selamat Menunaikan Ibadah Puasa😙
Salam dari author😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Love Or Game?🎮
Novela Juvenil"Serumit ini kah caraku,untuk memilih bertahan atau pergi dari mu." Hari-hari Clara selama 16 tahun selalu berjalan lancar tanpa diisi dengan kata cinta.Clara memang memiliki visi dan misi yaitu,jangan ada kata cinta jika kau ingin sukses. Tetapi it...