Chapter 22

15 3 1
                                    

Clara melihat melotot tidak percaya Kenzo yang sudah duduk anteng di samping Aldo.

"Ganteng kan?"

Clara hanya menganggukkan kepalanya."Ya ganteng lah,kayak enggak tau Lo aja."Nyinyir Clarion yang langsung membantu Clara duduk.

"Makasih ya udah mau jenguk aku."Ucapku sambil menatap mereka satu persatu.

"Idih Pede amat Neng.Kita kesini mau lihat bekas jahitan dikaki Lo."Cetus Aldo blak-blakan.

"Eh Lo minta enggak pernah ditabok orang enggak punya tangan?!"Jawabku nyolot.

"Lho..lhoo..ngegas."

"Lhi..Lhii..ngigis."Jawab Clara sambil menirukan gaya bicara Aldo.

"Udah-udah.Ini diminum dulu."Ujar Mama nya Clara yang menghantarkan beberapa sirup.

"Makasih Tante."Mama hanya tersenyum dan kembali ke dapur.

"Bay the way kapan Lo masuk sekolah?"Tanya Risa yang dari tadi diam saja.

"Kalo kata dokter sih katanya sekitar 2 Minggu lagi."Ucapku lesu mengingat bagaimana bosannya dirumah.

"Eh gila ya Lo!Lama banget."

"Ya biasa aja Lion kalo ngomong.Yang sakit kaki ku bukan telingaku."

"Ya maap namanya aja kaget."

"Alay Lo."Cetus Aldo sambil melempar kacang kearah Clarion.

"Babah."Jawab Clarion.

Babah dalam bahasa Jawa bisa diartikan 'biarin'.Clara bingung kemana perginya Kenan,bukankah dia selalu ada saat Clara mengalami kesulitan.Ada apa ini sebenarnya,disaat ada Kenzo aku malah memikirkan Kenan dan disaat ada Kenan aku malah memikirkan Kenzo.

Tetapi Clara percaya bahwa rasa yang dia berikan kepada Kenan hanyalah rasa sebagai seorang sahabat dan sebagai saudaranya,tidak lebih.

"Ra!Lo udah enggak mandi berapa tahun sih?"tanya Clarion yang dari tadi tidak bisa diam sendiri.

"Eum..2 hari 6 jam kalo enggak salah."

"Pantesan baunya udah kayak ikan basi."

Clara reflek mencium tubuhnya sendiri,tetapi tidak tercium bau apapu.

"Kamu flu deh.Aku wangi kayak bunga rose malahan."Ujarku percaya diri,Clarion hanya mengelus dada.

"Kaki kamu udah enggak sakit?"Tanya Kenzo yang baru membuka suara.

"Enggak kok."Jawabku sekenanya.

Kaki ku enggak sakit tapi hatiku sakit liat kamu cuek.Kata ku dalam hati dramatis.

"Ra udah sore nih,diluar juga mendung.Kayaknya diluar mau hujan deh."Ujar Clarisa yang mulai merapikan tasnya.

"Mendung belum tentu hujan."Jawabku menimpali agar mereka tidak cepat pulang.

"Dekat belum tentu jadian."Kenzo melanjutkan yang membuat semua orang melongo seketika dan yang ditatap hanya salting.

Astofirulloh,kasihanilah hati dedek bang. Hatiku berucap dramatis.

"Wah bro,sejak kapan Lo pinter ngegombalin cewek."

"Apaan sih."Kenzo yang sadar akan tingkahnya langsung menepis ucapan Aldo.

"Yaudah kita pamit dulu ya Ra.Semoga cepat sembuh."Aku hanya menganggukkan kepala.

💎

Cahaya matahari menembus celah gorden,menyapa gadis yang masih terlelap tidur.Pelahan-lahan mata Clara terbangun dan terdengar ringkihan kecil karena kakinya yang terasa nyeri.Clara mecoba bangkit dari tempat tidur untuk membuka gorden agar cahaya itu dapat memasuki kamarnya.

Ting..

Suara ponsel terdengar diatas malas dengan sigap tangan Clara membuka aplikasi chat.

Knz😕

P
P

Clrgbrn❁

Iya kenapa?
Tumben ngechat pagi-pagi.

  Clara mengerutkan keningnya,tidak biasanya si Master Cuek itu ngechat duluan.

Knz😕

Gpp

  Lha nih cowok punya masalah apa sih.Ngechat duluan tapi ditanyain malah jawabnya 'gpp'.

Knz😕

Kamu ada waktu?

Clrgbrn❁

Kenapa?

Knz😕

Kok ditanya malah balik tanya.

Clrgbrn❁

Ada waktu,kan lagi libur.
Kenapa?

Knz😕

Mau jalan-jalan?

What?Mimpi apa Kenzo sampai mau ngajak aku jalan.Ahaha kayaknya dia salah minum obat deh.

Knz😕

Bisa enggak?

Clrgbrn❁

Bisa kok.

Knz😕

Yaudah kamu siap-siap.
Aku udah diruang tamu.

Read...

Ha?Kenapa dia enggak bilang?
Clara yang tidak percaya melihat dari celah pintu.Benar saja Kenzo ternyata udah duduk diruang tamu dan berbicara dengan Ayah.Selang 7 menit Clara sudah keluar dari kamar dengan alat bantu tongkat ketiak.

"Nah itu acara sudah datang.Om kedalam dulu ya."Kenzo hanya mengangguk sopan.

"Kenapa?"tanya Kenzo bingung.

"Enggak kok hehe.Kita mau kemana?"

"Kerumahku."

"Ha?Ngapain?"Tanya Clara terkejut.Dia masih belum siap jika harus bertemu calon mertua.

"Udah enggak usah mikir macem-macem!"

Kenzo langsung menuju mobilnya tanpa menunggu Clara.Clara dibuat melongo atas sikap Kenzo yang dalam sekejap bisa berubah.

Hallo hai hai
Author lagi up cerita Choose Love Or Game Nih...

Maaf ya lama enggak up.

Spam Next😣

Tunggu kelanjutannya oke.
Jangan lupa Vote,Komen,dan Share.
Kalian jangan sungkan ya kalo mau kasih saran.

Choose Love Or Game?🎮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang