fight

4.2K 583 99
                                    

happy reading💖

***

Jisoo melangkah lunglai masuk ke dalam kamarnya kemudian melempar tas ke sofa kamar seenaknya. Kemudian wanita itu terduduk lemah di ujung kasur. Masih ia memikirkan cerita Yuta tadi. Bukan, Jisoo bukan mempermasalahlan bagaimana masa lalu Taeyong. Tapi yang justru ia masalahkan adalah sikap Taeyong yang tidak mau terbuka dengannya. Memang, mereka pacaran baru sebentar, tapi Jisoo rasa ia sudah menceritakan semua tentang dirinya di masa lalu atau pun sekarang kepada Taeyong. Tapi kenapa pria itu tidak? Bahkan setiap mereka terlibat dalam percakapan serius atau ketika Taeyong mengajak untuk berbicara mengenai diri masing masing, namun pria itu malah mengajukan banyak pertanyaan untuknya? Sedangkan Taeyong sendiri tidak pernah menceritakan apapun.

Selalu Jisoo dan Jisoo.

Wanita itu mengacak rambutnya ke belakang dengan gusar. Kemudian Jisoo memutuskan untuk mandi sebentar untuk menjernihkan pikirannya. Dan akhirnya Jisoo berdiri, mengambil handuk lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

***

Taeyong baru sampai rumah sekitar pukul 9 malam. Ada Jessica duduk di depan TV, menonton sinetron kesukaan wanita paruh baya itu.

"Lembur ya Yong?"tanya Jessica ketika melihat anaknya baru pulang.

Taeyong mengangguk,"aku mandi dulu Ma,"ujarnya kemudian naik ke atas.

Jessica hanya diam sembari menatap punggung anak pertamanya itu kemudian fokusnya kembali ke hadapan TV.

Taeyong membuka dasi dan kemejanya lalu mengambil handuk. Pria itu sedikit kebingungan, tumben Jisoo tidak membalas pesannya, lalu ia sempat menelepon tadi juga tidak tersambung.
Taeyong menghela nafas, berpikir ada apa lagi dengan wanita-nya itu.

Kemudian, dalam kurun waktu 30 menit Taeyong selesai mandi dan memutuskan membuka laptop untum melanjutkan pekerjaannya. Akhir - akhir ini ia agak sibuk karena adanya proyek baru di kantornya, kemudian belum lagi ia besok ada rapat mengenai perayaan anniversary perusahaannya yang memang selalu diadakan tiap tahun. Membuat pria itu selalu berhadapan dengan laptop akhir akhir ini. Lama Taeyong bengong menatap laptopnya, memikirkan Jisoo yang tidak kunjung mengabarinya. Kemudian Taeyong mengambil ponsel dan menelepon Jisoo. Malah suara perempuan operator yang terdengar, mengatakan bahwa nomor yang ia hubungi sedang berada di luar jangkauan. Artinya ponsel Jisoo mati.

Taeyong berdecak kesal, kemudian mengambil dompet dan kunci mobilnya. Pria itu lalu keluar kamar dan menuruni tangga. Di ruang tamu masih ada Jessica di sana sedang bermain ponsel ditemani televisi yang masih hidup.

"Ma, aku keluar sebentar,"ujar Taeyong.

Jessica menoleh,"kemana?"tanyanya bingung ketika menyadari ini sudah malam.

"Nyari Jisoo bentar,"jawab pria itu singkat.

Jessica tersenyum senang, lalu membiarkan anaknya itu keluar mencari pacarnya.

"Senangnya sekarang Taeyong udah punya pacar,"gumam Jessica.

***

Jisoo membuka matanya pelan, kemudian menyadari ia masih memakai jubah mandinya. Bahkan rambutnya masih tergulung handuk karena ia keramas tadi. Baru ia sadar, bahwa ia tertidur tadi, niatnya merebahkan badan sebentar tapi malah ketiduran. Wanita itu bangun dengan kepala agak pusing, badannya sedikit sakit karena posisi tidurnya kurang mengenakkan tadi. Akhirnya Jisoo berjalan ke luar kamar, menuju dapur untuk minum segelas air. Ketika wanita itu selesai meminum air, terdengarlah bunyi pintu apartement terbuka. Jisoo sedikit waswas, sandi apartementnya hanya ia dan Taeyong yang tahu. Tapi tidak mungkin itu Taeyong karena ini sudah larut malam. Jisoo berharap itu bukan Taeyong karena ia sedang tidak ingin melihat wajah pria itu.

Us [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang