happy reading💖
***
Terhitung 7 bulan lebih Jisoo dan Taeyong berpacaran. Melewati minggu minggu sebelumnya bukanlah hal yang mudah. Namun mereka bisa menyelesaikannya dengan baik. Jisoo yang tidak kekanakan lagi dalam mengambil keputusan, dan Taeyong yang lebih terbuka atas dirinya. Jisoo sering diajak makan malam di rumah keluarga Taeyong. Namun, tidak dengan Taeyong, pria itu belum sempat bisa mengunjungi keluarga Jisoo lagi, karena ya jadwal mereka sama sama sibuk dan ga bisa ditinggal.
Hari ini Jumat, Jisoo pulang lebih awal tadi, tidak ada jadwal operasi dan segala urusan rumah sakit sudah kelar sejak siang. Malam ini ia diajak makan malam lagi di rumah Taeyong. Dan di sinilah dia, di meja makan bersama keluarga Taeyong. Mengobrolkan hal hal random sembari sesekali mengunyah makanan.
Ketika Jisoo sedang memotong daging steak-nya, Jaejong melontarkan pertanyaan yang sangat ia dan Taeyong hindari. Apalagi kalau bukan soal pernikahan.
"Taeyong, Jisoo, kalian kapan mau melanjutkan ke jenjang yang lebih serius?"tanya Jaejong.
Taeyong menggerutu dalam hati mendengar pertanyaan Papa-nya. Sementara Jisoo terdiam sembari mengunyah pelan daging steak-nya. Masih memikirkan kalimat yang cocok yang akan ia jawab nanti.
Jessica mengangguk setuju,"bener, kalian udah sama sama mapan, nanti keburu tua, mending lebih cepat lebih baik,"sahut Jessica.
Ada pun di meja makan ini juga ada dua tambahan orang lagi. Dua anak SMA yang sibuk mengunyah makanan mereka masing masing jadi ikut menatap Taeyong dan Jisoo menanti jawaban pasangan itu.
Taeyong menghela nafas lalu meletakkan garpunya. "Pa, kita udah pernah bahas ini, aku sama Jisoo masih yakinin diri dulu,"ujar Taeyong.
"Apa yang perlu diyakinin lagi Yong? Kalian berdua udah sama sama dewasa, kasian Jisoo keburu tua, Mama juga pengen punya cucu,"sahut Jessica.
Taeyong memutar matanya malas lalu menoleh ke arah Jisoo yang kini menunduk menatap makanan di meja. Kemudian Jisoo mendongak menatap Jaejong dan Jessica.
"Seminggu, kasi kita waktu seminggu buat bicarain hal ini,"ucap Jisoo.
Taeyong membelalak kaget,"Jisoo?????"
Jisoo menoleh lalu menggenggam tangan Taeyong di bawah. "Nanti kita bicarain,"bisik Jisoo.
Jaejong dan Jessica saling menatap kemudian menoleh ke arah pasangan itu. Menatap mereka dengan harapan semoga kedua insan itu secepatnya ke jenjang yang lebih serius.
"Okey, Papa sama Mama bakal nunggu,"ujar Jaejong.
Jisoo tersenyum sembari mengeratkan genggamannya di tangan Taeyong. "Makasih Ma, Pa."
Iya sudah memanggil Mama Papa karena suruhan bu direktur, jadi Jisoo tidak bisa menolak hmmm.
***
"Seminggu???? Kamu ngasi waktu seminggu???"
"Taeyong dengerin aku-
"Jisoo itu ga masuk akal!"
Mereka di mobil, selesai makan malam dan berkumpul sambil mengobrol di ruang tamu akhirnya Jisoo pulang diantar Taeyong. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam. Namun jalanan ibukota masih agak ramai.
"Kamu harusnya bicarain sama aku dulu, jangan asal bilang,"sungut Taeyong sembari menginjak rem karena lampu merah.
"Aku juga bingung Yong, tiap ke rumah kamu Mama sama Papa selalu nanya kapan nikah, kapan nikah? Aku mesti gimana terus???"