ini yang minta bonus chapter silahkan dibaca astagaaa wkwkwkkwkw
happy reading💖***
Dering ponsel memasuki pendengaran Taeyong, perlahan mata pria itu terbuka kemudian dengan malas tangannya menggapai ponsel di atas nakas.
mama is calling...
"Duh apaan lagi sih,"
Mau tak mau Taeyong mengangkat ponselnya dengan mata yang setengah terbuka.
"Apaan?"tanyanya malas.
"Ga sopan banget sih sama orang tua, bilang halo dulu kek!"
"Duh Ma aku baru bangun tidur ini masih jam 6 astaga,"
"Berisik! Mama cuman mau bilang kalo nanti ada makan malam sama keluarga Yeri, kamu sama Jisoo dateng ya bawa anak anak sekalian. Kita mau bahas pernikahan Mark sama Yeri."
"Mama bisa ngasi tau lewat chat sebenernya."
"Dahlah, emang paling bener mama harusnya nelpon Jisoo aja!"
"Ck yaudah-
Pip
Telepon dimatikan, Taeyong mendengus sebal lalu menaruh ponselnya di nakas lagi. Kemudian ia melirik jam yang masih pukul 6 kurang. Sebaiknya ia tidur lagi, 30 menit saja. Selanjutnya pria itu membenarkan posisi tidurnya lalu memeluk istrinya yang tidur memunggunginya.
Sekitar jam 6 lebih 15 menit, Jisoo terbangun, mendapati tangan Taeyong melingkar sempurna di perutnya. Wanita itu lalu menguap lebar kemudian membuka matanya agar segera sadar. Jisoo telat bangun hari ini, biasanya dia akan bangun jam 6 kurang, karena kemarin ada kecelakaan dan Jisoo harus operasi darurat jadilah dia sampai di rumah pukul 1 malam. Dan membuatnya tidur hanya beberapa jam saja. Untungnya Jisoo bisa bangun pagi, jika tidak pagi ini pasti akan menjadi pagi yang berantakan. Sarapan tidak ada dan itu akan membuat Taeyong dan anaknya tidak bisa makan.
Jisoo akan bangun tapi kemudian gerakannya ditahan oleh Taeyong. "Taeyong, aku mau bangun,"
"Ehmm bentar, kamu tuh ga ngerti banget kalo aku kangen,"
Jisoo memutar bola matanya malas,"kangen apa sih, tiap hari ketemu,"
Taeyong membuka matanya, sebenarnya ia tidak bisa tidur lagi tadi. Pria itu hanya memejamkan mata dan memeluk istrinya.
"Kamu salah, kita jarang ketemu, ketemu pagi doang, abis tu kamu di rumah sakit aku di kantor. Kalo lagi beruntung ya kamu di rumah malemnya, kalo enggak? Ya ke rumah sakit operasi darurat. Ck nyebelin."
Jisoo ketawa kecil kemudian membalikkan badannya dan menatap Taeyong. "Masak sama kerjaan sih cemburunya, ga etis banget,"ujar Jisoo sembari tertawa.
Taeyong mencibir,"ya kamu pikir aja? Lagian Mama udah ngerekrut dokter dokter bedah baru kenapa harus kamu terus sih yang operasi darurat?!"
Masih pagi dan Taeyong udah ngomel aja.
"Stttt! Berisik! Iya iya, habis ini aku bakal suruh yang lain aja, aku..."
Jisoo terdiam menatap Taeyong membuat Taeyong penasaran akan kelanjutan ucapan Jisoo.
"Aku juga mau fokus ngurus anak kita, maksudku ya selain kerja aku bakal lebih perhatian ke mereka. Ya kamu tau mereka lebih banyak ngabisin waktu di luar dibanding sama kita karena kerjaan kita yang ga bisa ditoleransi."
Taeyong terdiam kemudian tersenyum mendengarnya. Pria itu mengecup kening Jisoo,selanjutnya ia beralih mengecup bibir Jisoo. Dan setelah itu pintu kamar dibuka tanpa aba aba membuat keduanya menoleh ke pintu dengan wajah kaget.