04. Awal

128 19 0
                                    

ZITA POV

"Zuho orang nya random juga ya"

Setelah percakapan singkat itu, gue rasa Zuho memang bukan orang yang gue pikirkan selama ini, dia baik sebenernya, cuma yaa emang ngeselin aja sikap dia tadi pagi.

"Tapi lucu ya, bisa nyambung-nyambung gini, dunia emang terlalu sempit" Gue langsung menghempaskan tubuh gue ke atas kasur, menatap langit-langit yang gue hias dengan bintang-bintang. Gue akuin dia ganteng, keliatan berkarisma, mapan juga. Idaman banget sih hehe, gue senyum-senyum sendiri lalu tanpa sadar gue pun tertidur

NORMAL POV

Pagi-pagi Zuho sudah bersiap-siap untuk pergi ke Cafe milik nya, mengingat dia sudah lama tak kesana karna sibuk mengurus pindahan

"Apa gue ajak Zita ya? Eh tapi dia pasti masih molor. Gue yakin" Pikir Zuho, tapi kemudian langsung mengambil HP nya dan menelpon Zita

"drrrttt drrrtttt"

"Ish siapa sih pagi-pagi ganggu aja" Zita yang terusik kemudian langsung mengangkat telpon itu.

"Kenapa Zu? Lo ga tau ini jam berapa hah?"

"Dih Zi lo beneran masih molor? Ya Tuhan, bangun Zi anak perawan kok bangun siang, kalah sama bujangan kaya gue"

"Berisik lo, kenapa nelpon? Jangan bilang mau isengin doang"

"Emang iyaa"

"Syalan. Gue tutup"

"EHH TAR DULU, gue mau ngajak lo ke Cafe gue, mau ga?"

"Kapan? Sekarang?" Zita langsung terbangun dari tidur nya

"Iya. Lo cepet mandi, gausah sarapan nanti sarapan disana aja. 30 menit lagi gue jemput. Dahh"

Telpon terputus, Zita langsung bergegas ke kamar mandi dan siap-siap

30 menit berlalu, sesuai janji nya, Zuho sudah didepan rumah Zita dengan mobil sedan hitam nya, namun Zita tak kunjung keluar, akhirnya setelah 45 menit...

*tiinn tiinn!!* suara klakson mobil Zuho, menandakan Zita harus cepat keluar dari rumah nya. Tak lama kemudian Zita keluar dengan dress se lutut berwarna peach polos dan sling bag putih, simple, namun anggun.

Zuho sempat tertegun melihat penampilan Zita, tapi tak lama dia langsung membuyarkan lamunan nya

"Lama lo! Mandi dimana sih lo?" Kata Zuho sedikit kesal karna lama menunggu Zita

"Yee kaya gatau cewe aja, udah ayok gue laper"

"Yaudah masuk"

Kedua nya masuk ke mobil dan Zuho segera menjalankan mobil nya ke cafe, pikiran Zuho kini terpecah karna melihat Zita yang menurutnya cantik hari ini. "Cantik" Gumam Zuho yang hanya fokus menyetir namun tak bisa menahan senyum di bibir nya

"Eh Zu, gue gatau kalo lo punya cafe? Baru atau gimana?" Tanya Zita memecah keheningan

"Udah 3 tahun sih, gue baru sempet kesana lagi nih. Btw kesibukan lo apa sekarang?"

"Gue kerja di perusahaan bokap, cuma akhir-akhir ini gue disuruh WFH jadi yaa gue ga kemana-mana" Jelas Zita

"Oohh gue kira lo nganggur haha, tadi mau gue tawarin kerjaan"

"Eh? Hahaha tawarin yang lain ajaa"

Ntah suasana di mobil jadi canggung begini, terdiam sampai tiba di depan cafe milik Zuho. Cafe nya cukup besar, karna masih lumayan pagi jadi belum ramai pengunjung. Banyak yang review cafe milik nya ini, bagus katanya. Bisa dibilang, Zuho pemuda yang sukses mendirikan cafe ini bersama keluarga nya

"Ayok masuk, mumpung belum ramai pengunjung" Zuho mempersilahkan Zita masuk, disusul diri nya yang kemudian disapa oleh salah satu pegawai disana

"Mas apa kabar? Huuu udah lama ga kesini, sekali nya kesini bawa pacar. Mau pamer toh mas?" Kata salah satu pegawai yang melihat dirinya masuk bersama Zita

"Heh sembarangan kamu! Saya baik, gimana? Saya baru sempat karna kemarin sibuk mengurus pindahan" Ujar Zuho

Tanpa sadar, muka Zita dan Zuho sama-sama memerah. Apa karna dikira pacaran sama pegawai nya tadi?

"Aman terkendali mas, mas mau dibawakan apa sama mba nya? Biar saya siapin" Tawar pegawai itu

"Nanti saya ajak duduk dulu dia nya, biar dia yang pilih. Ayok Zi, duduk disana"

"Permisii" Angguk Zita kepada pegawai itu dan langsung mengikuti Zuho

"Perasaan macam apa ini, kok gue malu ya dikira pacaran sama Zuho?" Bathin Zita

"Pilih aja Zi mau yang mana, gue mau ke dapur sebentar yaa nanti kalo udah lo panggil gue aja" Zuho yang memberikan buku menu lalu kemudian pergi ke arah dapur

"Come on Zu..kendaliin diri lo!" Bathin Zuho sambil berjalan ke arah dapur

Memang mereka berdua sama-sama malu, hanya karna dikira pacaran? Sepertinya mereka mulai mengagumi satu sama lain setelah perkenalan kemarin, namun tak ada yang berani mengungkapkan. Zuho yang sudah berjanji hanya akan menjaga Zita untuk Rowoon, sedangkan Zita? Sepertinya dia belum sadar

TBC
-F

I Chose YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang