Zita setia menemani Zuho hingga akhirnya diperbolehkan pulang kerumah. Kedua orang tua Zuho hanya bisa mampir sebentar lalu pergi lagi karna ada urusan yang benar-benar tidak bisa ditinggal, jadi orang tua nya mempercayakan Zuho kepada Zita, dan Zita pun dengan senang hati merawat Zuho sampai pulih
"Zu, makan dulu sini"
"Bentar ini kerjaan gue nanggung"
Zita pun mendekati Zuho yang masih fokus dengan laptopnya
"Makan! Kerjaan bisa nanti, atau sini gue yang ngerjain lo sana makan abis itu lo minum obat. Lo baru pulang dari rumah sakit dan harus banyak istirahat terus rutin minum obat"
"Bawel banget lo! Iya iya gue makan" Zuho menutup laptop nya dan pergi ke meja makan, lalu disusul Zita
Lagi lagi Zita dikejutkan dengan sebuah pesan yang dikirimkan kepada nya, Zita langsung melempar hp nya ke meja karna terkejut
"Zi? Lo kenapa?" Lalu Zuho mengambil hp Zita dan membaca pesan itu, Zuho pun langsung panik
"DIA SIAPA ZI?!"
"Gue gatau.." Zita mencoba menahan tangisnya
"KENAPA LO GA BILANG?! PASTI INI YANG LO LIAT WAKTU DIRUMAH SAKIT JUGA KAN?"
"Gue gamau bikin lo khawatir Zu, keadaan lo lagi begitu, gue gabisa ngasih tau lo itu"
"TAPI INI MUNGKIN BISA MENGANCAM NYAWA LO ZI!"
Zita langsung menangis "kenapa harus lo juga yang jadi sasaran dia Zu, lo ga salah apa-apa kenapa lo juga kena"
"Udah udah lo tenang sekarang, gue bakal coba lacak nomor ini"
"Lo kecelakaan karna gue Zu" Tangis Zita semakin kencang
Zuho pun memeluk Zita "engga Zi engga, udah lo tenang yaa...gue bakal cari tau siapa yang berani begini sama lo"
"Lo ga aman sama gue Zu"
"Sshh engga, udah lo tenang aja. Gue bakal jagain lo"
Zuho mulai melacak nomor itu, namun sayang nya tidak bisa dilacak. Zuho khawatir jika ia akan berbuat macam-macam ke Zita selanjutnya.
*ting tong* bel rumah Zuho berbunyi, Zuho pun turun dari kamarnya dan melihat siapa yang bertamu selarut ini, tapi dia tidak melihat siapa-siapa, hanya sebuah amplop surat yang ditaruh di gerbang nya. Zuho pun mengambil surat itu, ditulis dengan tinta merah pekat seperti darah, lalu ia membaca surat itu
"Oh lo udah sembuh ternyata. Jauhin Zita atau gue bakal bikin lo lebih parah dari ini, atau gue celakain Zita juga ya? Hahaha"
Zuho pun meremas surat itu lalu membuangnya ke tempat sampah. Zuho benar-benar geram siapa yang berani melakukan ini kepada Zita. Kenapa dirinya juga ikut terlibat? Zuho panik campur marah saat ini.
"Gue harus lindungin Zita apapun yg terjadi"
***
Zuho sudah mulai berangkat ke kantor, ia masih terus memikirkan siapa yang mengirim surat itu. Dia khawatir jika terjadi sesuatu yang buruk kepada Zita
*tok tok* seseorang mengetuk pintu ruangan Zuho dan membuat lamunan nya buyar
"Ya masuk"
"Zu"
"Woon? Tumben ada apa? Duduk duduk"
"Gimana keadaan lo? Maaf banget gue ga ada pas lo lagi kaya gitu, gue baru balik dari luar kota"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Chose You
Romance"Pilih gue atau dia?" Kisah seorang gadis yang dihadapkan dengan rasa sayang kepada 2 orang yang sama-sama punya arti untuknya.