24. Salah Paham(lagi)

63 10 1
                                    

Pernikahan mereka tinggal 2 minggu lagi, mereka mulai mengirim undangan ke kerabat masing-masing. Zita berencana berkunjung kerumah temannya untuk memberikan undangan. Lalu ia mengirim pesan ke Zuho agar Zuho mengantar nya

My Babe

Zu, anterin aku yuk kerumah
Ghea, aku mau kasih undangan
sekalian pengen ketemu dia

Yah maaf banget ya sayang,
aku gabisa anter kamu..aku
ada urusan

Yah yaudah deh gapapa


Zita merasa badmood karna Zuho tak bisa mengantar nya, tapi apa boleh buat, calon suami nya ini memang sedang banyak pekerjaan sekarang. Akhirnya ia menyetir mobil sendiri menuju rumah teman nya

Saat sedang berhenti di lampu merah, Zita melihat sekilas ke arah kiri nya yang terdapat sebuah restoran, ia melihat sosok yang tidak asing. Tentu saja itu calon suami nya alias Zuho sedang bersama perempuan lain sedang makan berdua di restoran itu

"Tadi kata nya ada urusan, oh urusan nya sama cewe lain?" Zita mulai berpikiran yang aneh-aneh. Dia mengurungkan niatnya untuk mengantar undangan dan berencana mengikuti Zuho dan perempuan itu

Setelah selesai makan, Zuho dan perempuan itu pergi dan Zita langsung mengikuti nya dari belakang. Mereka berhenti di sebuah mall besar, mereka pun masuk kedalam dan berkeliling melihat-lihat. Zuho merangkul perempuan itu

Hati Zita sakit melihat calon suami nya itu bersama perempuan lain. bagaimana tidak, mereka akan segera menikah dan Zuho masih saja melirik perempuan lain, dimana janji Zuho yang akan selalu membahagiakan Zita? Apa maksud dari semua ini? Zita menahan diri nya untuk langsung menegur mereka berdua, ia tetap mengikuti nya

Zuho berhenti disebuah butik, ia duduk di kursi yang disediakan sedangkan perempuan itu mulai mencari baju

"Oppa, ini bagus ga buat aku?" Tanya perempuan itu kepada Zuho sambil membawa baju pilihan nya

"Bagus, kamu cantik" Jawab Zuho sambil tersenyum

"Oppa?!" Zita terkejut, setahu dia, oppa adalah sebutan untuk adik perempuan kepada kaka laki-laki atau bisa saja panggilan sayang. Dia tau Zuho adalah anak tunggal jadi mana mungkin perempuan itu adiknya. Tapi Zita seperti tidak asing dengan wajah nya. ah masa bodo Zita sudah tidak bisa menahan diri nya

"ZUHO!" Zita berteriak seakan memergoki mereka berdua

"Eh? Sayang kamu disini? Katanya mau anter undangan" Zuho langsung mendekati Zita

Plak! Zita menampar pipi kiri Zuho

"GITU YA? MASIH LIRIK CEWE LAIN HAH?! AKU MAU SEMUA NYA DIBATALIN! DASAR PENGKHIANAT!" Zita langsung pergi dari tempat itu, menahan tangis nya dan berlari menuju pintu keluar dan bergegas pulang

"Zii! Zitaa!!" Zuho berusaha mengejar Zita namun sudah terlambat

"Vel, nih pegang kartu aku dulu. Maaf ya aku harus pulang sekarang" Zuho memberikan kartu kredit nya

"Iya oppa, buruan kejar dia" Perintah nya lalu Zuho langsung pergi dari tempat itu

Zita menyetir sambil menangis, untung saja ia masih bisa fokus dan sampai rumah dengan selamat. Orang tua Zita terkejut melihat anaknya pulang dengan menangis seperti itu

"Zita kamu kenapa nak?" Tanya ibu nya

"Mah, kalo Zuho kesini bilang aku gamau berurusan sama dia lagi dan bilang ke orang tua Zuho aku mau batalin pernikahan ini." Zita langsung masuk dan naik ke kamarnya

I Chose YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang