Zuho sengaja tak menghubungi Zita dulu sebelum ia yang menghubungi nya terlebih dulu, Zuho tak ingin memaksa Zita untuk selalu berbagi dengannya, namun ia pun tak bisa terus seperti ini. Satu-satu nya cara jika ia ingin bertemu Zita yaitu melalui Rowoon
Zuho mengajak Rowoon bertemu di cafe nya, sesuai waktu yang dijanjikan, Rowoon datang ke cafe, terlihat Zuho sudah duduk disana
"Kenapa Zu?" Kata Rowoon sambil menarik kursi lalu duduk
"Gue mau tanya, tapi lo jangan kesel ya?"
"Soal Zita pasti. Kalian berdua kenapa sih?"
"Gue juga gatau, dia tiba-tiba ngejauhin gue, gamau ketemu gue. Lo udah coba nanya ke dia?"
"Waktu itu gue nanya tapi di alihin gitu sama dia"
"Kayanya emang gue gabisa sama Zita"
"Lo udah ungkapin perasaan lo?"
"Gimana mau ungkapin Woon? Lo sendiri udah?"
"Sebenernya kemarin banyak timing yang tepat, cuma gue bingung. Keadaan lo sama dia aja lagi kaya gini"
"Bukannya ini kesempatan bagus buat lo? Jadi kita gaperlu saingan lagi kan? Lagian Zita pasti nerima lo"
"Siapa yang tau? Gue merasa justru dia ada rasa sama lo"
Zuho memijit pelipisnya, ia pusing. Sebenarnya Zita kenapa? Kenapa ia menghindari Zuho?
"Hffttt, apa gue masih bisa perjuangin dia?"
"Yaa coba aja"
"Kenapa lo santai banget sih? Lo ga marah gitu gue suka sama orang yang dari dulu lo suka?"
"Awalnya gitu, tapi buat apa gue marah? Toh gue liat juga Zita nyaman sama lo, jadi bisa aja lo orang yang bikin dia bahagia"
"Gue ga masalah siapapun cowo itu, mau lo sekalipun yang notabene nya sahabat deket gue, gue cuma gamau kita jadi musuh cuma karna cewe Zu, gamau""Maaf ya Woon, gue emang sahabat yang jahat buat lo, bisa-bisa nya gue mau nikung sahabat sendiri"
"Engga engga, kita gabisa kontrol kepada siapa hati kita akan jatuh cinta, lo ga salah. Keadaan yang bikin ini semua terjadi Zu, bukan salah lo kalo lo suka sama dia. Ya ibarat gue aja yang dari dulu udah sama dia terus dan akhirnya gue jadi suka sama dia kan? Begitupun lo, lo sering ketemu dia, bahkan care satu sama lain. Semua yang terjadi bukan kita ngatur Zu, kita cuma jalanin skenario Tuhan" Jelas Rowoon
"Lo mau bantu gue? Gue mau ngomong sama dia, mau nanya sebenernya gue salah apa sama dia"
"Boleh Zu, nanti malem gue ajak Zita kesini"
"Makasih ya Woon"
.
.
.
Rowoon pun mengajak Zita ke cafe Zuho, sebenarnya Zita sungkan kesini, seperti tidak ada cafe lain saja. "kenapa harus cafe Zuho?" Batin nya"Harus banget disini ya Woon?"
"Udah lo diem aja, ada yang mau dibicarain disini"
"Apaan sih? Bicarain apa?"
"Ada, tunggu aja gue mau keluar"
Tak lama kemudian Zuho pun datang, ia duduk dihadapan Zita
"Hai Zi"
"Hai" Jawab nya singkat tanpa melihat ke arah Zuho
"Gue minta maaf sama lo kalo gue udah ngelakuin hal yang nyakitin hati lo, sumpah gue gatau itu apa, jadi bisa lo cerita?"
"Engga lo ga nyakitin gue"
"Terus kenapa lo begini Zi? Gue pasti udah ngelakuin kesalahan kan?"
Zita terdiam, tak tau harus berkata apa
"Zi jawab. Gue gamau kita kaya gini, gue ga tahan. Gabisa gue jauh-jauh dari lo, gue kangen kita yang dulu. Gue....sayang sama lo"
"Haha buaya"
"Buaya? Maksud lo? Zi gue serius"
Kali ini amarah Zita memuncak, ia tak tahan, ia berfikir Zuho benar tulus atau cuma ingin menenangkan dia
"MAKSUD LO APA? LO PERHATIAN SAMA GUE, BIKIN GUE NYAMAN MAKSUD LO APA KALO PADA AKHIRNYA LO BALIKAN SAMA MANTAN LO RANA!! HARUSNYA GUE UDAH TAU DARI AWAL KALO LO DEKETIN GUE CUMA JADI PELAMPIASAN LO SELAMA RANA GA ADA DISINI!! GUE PEREMPUAN ZU, HATI GUE GAMPANG LULUH HANYA DENGAN SIKAP-SIKAP BEGITU. DAN SEKARANG TIBA-TIBA LO BILANG LO SAYANG SAMA GUE MAKSUD LO APAAAA!!!" Zita menangis sekarang, ia benar-benar emosi
"Zi, gue ga balikan sama Rana! Kenapa lo bisa ngira begitu?"
"LIAR!"
"GUE SERIUS!" kali ini Zuho sedikit membentak
Cafe sengaja ia tutup sehingga tak ada pelanggan maupun karyawan disini"TERUS LO NGAPAIN PELUK-PELUKAN SAMA RANA DIDEPAN RUMAH LO HAH?! GUE BUKAN BONEKA YANG BISA LO MAININ SEENAKNYA. GAUSAH BILANG SAYANG KE GUE KALO NYATANYA HATI LO MASIH BUAT RANA! GUE UDAH SAYANG ZU SAMA LO TAPI LO BEGINI! GUE EMANG BODOH, HARUSNYA GUE TAU DARI AWAL DAN GA NUMBUHIN RASA INI BUAT LO! MAKASIH BUAT SEMUA NYA!" Zita pun keluar cafe menghampiri Rowoon. Rowoon yang melihat Zita seperti habis menangis terkejut melihat Zita begitu
"Zi lo kenapa? Lo diapain sama Zuho?"
"Engga, ini salah gue. Udah ayok pulang kepala gue sakit"
Sementara Zuho hanya terdiam didalam cafe, rasanya ia ingin mengobrak abrik cafe, pikirannya tak karuan sekarang. Seharusnya ia bisa bersama Zita karna ia pun merasakan apa yang Zuho rasakan, namun semua nya kandas hanya karna sebuah kesalahpahaman
Zuho ingin menyerah mengejar Zita, apa yang mereka lakukan bersama-sama dulu terasa sia-sia
"Setidaknya lo aman sama Rowoon, dia orang baik Zi, gue harap lo bahagia sama dia"Zuho menutup cafe dan segera pulang kerumah. Kepala nya sakit, hari yang buruk.
.
.
.
Sekarang benar-benar Zita dan Zuho tak bertemu sama sekali. Zita semakin dekat dengan Rowoon, sedangkan Zuho? Dia hanya fokus dengan pekerjaan dan cafe nya. Apakabar Rana? Dia sudah kembali ke Singapura tak lama setelah ia bilang ingin kembali dengan Zuho. Bukan karna itu, cuti kerja Rana telah habis. Sekarang Rana dan Zuho berhubungan baik sebagai sahabat.Sebenarnya Zuho ingin mengatakan kepada Rowoon kalau ada kesalahpahaman diantara mereka berdua. Namun, bisa saja itu menyakiti perasaan Rowoon, lebih baik ia pendam ini sekarang dan membiarkan Rowoon mendapatkan Zita. Jadi, saat Rowoon bertanya apa yang terjadi diantara mereka berdua, Zuho menjawabnya dengan berbohong dan Rowoon hanya mengiyakan padahal ia tak percaya. Diam-diam ia menanyakan hal ini ke Rana, Rana yang tau masalah ini karna Zuho cerita semua nya ke Rana
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I Chose You
Romance"Pilih gue atau dia?" Kisah seorang gadis yang dihadapkan dengan rasa sayang kepada 2 orang yang sama-sama punya arti untuknya.