Warning! Little bit mature ͡° ͜ʖ ͡°
Jujur hari ini aku tidak sekolah.
Bagaimana tidak, semalam Seokjin membuatku menahan sakit walaupun begitu nikmat. Ini tidak seperti yang biasa kulakukan bersama Jungkook. Tidak, karena kita hanya melakukan pettingㅡdry sex.
Seokjin memasukkan benda sialan itu, yang mana aku tak menyadarinya ketika ia berada di belakangku karena terlalu gugup. Ia berhasil menghancurkanku, membuatku seperti jelly yang tak bisa berdiri karena lemas, dan keluar berkali-kali. Aku merasa tidak berdaya hanya dengan satu sentakan bertubi-tubi itu, rasanya menyakitkan dan sekarang aku tidak ingin turun dari ranjang sama sekali.
Tidak! Aku tidak ingin mengingat hal itu, lagi.
Beberapa waktu berlalu, ketika aku banyak melamun. Pintu kamarku terbuka, menampilkan presensi Seokjin yang tengah membawa nampan yang di atasnya terdapat piring berisi sandwich. Pakaian kasual yang mahal pun melingkupi seluruh tubuhnya. Aku tahu, dia itu seperti milyader yang setiap hari menggunakan barang-barang mewah. Bagai perhiasan berjalan. Walaupun jika dilihat dari orang yang tak paham dengan merek branded, pasti menganggapnya hanya pakaian biasa. Tungkainya kemudian menghampiriku yang kubalas dengan tolehkan kepala ke samping, memalingkan muka.
"Makanlah."
"Hm."
Ku dengar suara gesekan nampan yang bersinggungan dengan nakas yang letaknya di sebelah tempat tidurku. Kemudian aku melihat dari bayangan Seokjin tengah menghampiriku membuatku beringsut mundur, masih bergelung dengan selimut. Ia kemudian duduk di sisi ranjang-di depanku dengan raut wajah tenang, tanpa terganggu dengan penolakanku yang sangat kentara melalui sikapku.
"Yuna. Aku sarankan, berhati-hatilah dengan pemuda Jeon itu."
Perkataan Seokjin membuatku sepenuhnya menolehkan atensiku kepadanya. Mengerutkan kening sesudahnya, mengirimkan sinyal bingung kepada Seokjin karena pernyataannya.
"Bukankah harusnya kau yang harus kuwaspadai?" sarkasku.
Seokjin terkekeh, dirinya lalu melengkungkan kurva begitu manis dan memabukkan. Pun ia malah tidak tersinggung dengan ucapanku. "Itu benar. Tapi kita berbeda dalam perihal bahaya."
Aku semakin tak mengerti. Dari mana ia simpulkan bahwa aku harus berhati-hati pada Jungkook? Aku sangat mengenalnya. Jungkook yang kukenal tentu saja tidak akan seperti itu. Bagaimana bisa aku mencuriga dia sedangkan dia sangat mencintaiku, sangat memujaku. Aku dan Jungkook bersama bukan sebentar juga, walaupun terbilang hubungan kita itu sangat toxic. Tidak ada yang pernah kita sembunyikan kecuali ketika kemarin aku menyembunyikan fakta yang aku lakukan dengan Seokjin.
Aku memang menyukai ketampanannya, tapi bukan berarti aku juga akan menerima tindakannya yang semalam.
"Berapa pun usia hubungan tidak menjamin bahwa dia sudah sepenuhnya jujur terhadapmu." Seokjin sembari tersenyum aneh menimpali perkataanku seolah bisa membaca pikiran.
Aku hanya mendengkus. "Seokjin-ssi, sedekat apapun juga kau dengan Ayahku, aku tak suka seseorang mencampuri urusan pribadiku. Bagaimana pun aturan yang kaubuat aku tak dapat menerima semuanya."
Ia semakin tergelak ketika aku menyebutnya tak seperti biasa lagi. Tapi aku lupa, bahwasannya Seokjin adalah orang yang keras kepala, sama sepertiku.
"Dengan adanya peraturan, itu untuk dilanggar. Aku menyukai prinsip yang seperti itu, tapi bukan berarti apa yang kubuat kaubisa menyuruhku untuk menggantinya."
Aku bersikap tak peduli, lebih baik diam dan mendengar saja. Akan ku buktikan bahwa hal semacam ini takkan mempengaruhi apapun yang akan kulakukan nanti, dan tentang hubunganku dengan Jungkook.
![](https://img.wattpad.com/cover/191715613-288-k588828.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rule Breaker
Fanfiction[Croire Cluster Project] Too bad at the romance between the two of them is against of rules. Ranked at; #14 in suspense 22/08/2019 #9 in suspense 13/04/2020 Started at 06/30/2019 End at - Copyright ©2019 By Scrittlare