6 - HAPPY ENDING

65.6K 7.8K 1.4K
                                    


Aruna bersyukur ia sudah melewati HARI MOS nya yang cukup melelahkan. Hal lain yang disyukirinya juga adalah Bella dan Erga satu kelas dengannya. Suatu takdir yang sangat membahagiakan.

Aruna mengikuti Bella yang tiba-tiba mengajaknya ke taman belakang sekolah, Aruna tau apa yang akan dilakukan gadis itu.

"Papa dan Mama lo bertengkar lagi?" tanya Aruna ketika melihat sahabatnya itu mengeluarkan sebuah vapor kecil dari saku roknya.

Bella mengangguk kecil, tiba-tiba tangannya ditahan oleh Aruna.

"Egar tau, habis lo hari ini," peringat Aruna.

Tangan Aruna ditepis oleh Bella, tatapannya menajam.

"Asal lo nggak buka mulut, dia nggak bakal tau."

Aruna menghela napas berat, tak bisa berkata lagi. Ia tak akan bisa melarang seorang Bella yang keras kepala. Mungkin dengan dia melakukan itu juga bisa membuatnya lebih tenang, walaupun Aruna tau yang dilakukan Bella tidaklah baik.

"Gue nyuruh lo buat beli Susu bukan Kopi Susu! Kuping lo budek!"

Aruna dan Bella menoleh ke samping, kaget mendengar suara teriakan itu. Bella segera memasukkan vapornya ke sakunya.

Empat orang gadis tiba-tiba muncul, salah satu dari mereka di dorong kasar sampai terjungkur ke depan.

"Lo mau gue tampar lagi? Hah?"

Bella dan Aruna menatap gadis yang terduduk dengan kepala tertunduk. Mereka sangat tau apa yang terjadi. Gadis itu sedang dirundung oleh tiga gadis lainnya.

"Siapa kalian berdua? Pergi sana!" ucap gadis yang paling garang diantara lainnya.

Aruna menatap tiga gadis itu, mereka adalah kakak kelas sebelas. Mata Aruna berhenti pada namebadges gadis yang paling garang, Aruna membaca namanya. Laura.

"Cepetan pergi dari sini!" teriak Laura keras, menatap Aruna dan Bella lebih tajam.

Kaki Aruna ingin beranjak maju, namun tangannya dicegah oleh Bella.

"Bukan urusan kita," lirih Bella tajam.

"Tap..."

"Ayo pergi," ajak Bella.

Bella segera menarik tangan Aruna, mereka berdua pergi dari sana meninggalkan gadis yang dirundung itu sendiri.

Aruna menatap Bella, gadis itu tetap berjalan lurus. Aruna tau Bella bisa saja membantu gadis itu, ia punya kuasa lebih untuk membantu. Tapi, Bella mungkin sedang tidak ingin menghabiskan waktunya untuk berurusan dengan kakak kelas.

Dan, Aruna juga tau, Bella lebih ingin melindunginya. Tapi... Kasihan gadis tadi.

Aruna hanya bisa berdoa semoga gadis tadi bisa segera terbebas dari kakak-kakak kelas jahat itu.

*****

Bella dan Aruna masuk ke dalam kelas, mereka memilih untuk kembali ke kelas saja.

"Apa ini?" bingung Aruna melihat banyak surat dan cokelat di atas mejanya.

Aruna menoleh ke Egar yang tengah bermain gamesdi ponselnya.

"Gar dari siapa?" tanya Aruna.

"Fans-fans lo," jawab Egar tanpa melirik sedikitpun.

Aruna manggut-manggut, ia segera duduk dan membaca satu-persatu surat tersebut yang rata-rata berisi ucapan makasih dan menunggu update-an terbaru FILOVE miliknya. Aruna tidak menyangka ia akan memiliki banyak pembaca seperti sekarang.

FILOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang