25 - Mana dan Mano

35.8K 5.6K 1.3K
                                    

Assalamualaikum teman-teman semua. Gimana kabarnya?

Akhirnya aku bisa update FILOVE lagi. 

Doain yaa aku bisa rajin nulis lagi, idenya ngalir terus lagi biar bisa rutin dan sering update FILOVE Aminn ^^

Semoga selalu suka FILOVE yaa. Dan jangan lupa ajak teman-teman kamu buat baca FILOVE jugaa ^^

Oh ya satu lagi. Jadi aku mau kasih julukan untuk COUPLE Aruna dan Bana namanya Couple "BANANA" kan Pisang itu manis dan banyak orang yang suka.

Jadi, mulai sekarang kita panggil mereka coule "BANANA" yaa. Setuju kan?

Dan, Selamat membaca ^^

****

Sekolah Aruna libur dua hari, sebelum Ujian Akhir Sekolah menyambutnya minggu depan. Aruna pun menghabiskan satu hari liburnya bersama Bana. Cowok itu mengajaknya jalan-jalan ke pantai dan tentu aja Aruna menyembunyikannya dari Arjuna.

Mereka berdua menikmati pemandangan birunya laut yang luas dan langit yang cerah. Aruna dan Bana sama-sama mengenakan kaca mata hitam mereka.

"Tadi izin ke Mama apa?" tanya Bana penasaran.

Aruna menoleh ke Bana.

"Jalan sama Kak Bana," jujur Aruna.

"Kalau ke Arjuna?" tanya Bana lagi.

"Kerja kelompok tapi nggak sama Bella dan Egar."

"Emang kenapa kalau jawab Bella sama Egar?"

Aruna mendengus kecil, mengingat jelas kelakuan menyebalkan dua sahabatnya itu.

"Kalau hari libur seperti ini, Bella dan Egar pasti main ke rumah."

"Meskipun nggak ada lo dirumah?"

"Iya. Udah kayak penjajah aja mereka berdua itu!"

Bana terkekeh kecil, tangannya terjulur meraih tangan mungil Aruna dan menggenggamnya erat. Aruna membalas genggaman Bana tanpa ragu. Ia menatap Bana sembari melebarkan senyumnya.

"Besok-besok nggak perlu bohong ke Arjuna," ucap Bana sungguh-sungguh.

"Emang nggak apa-apa gue bilang mau jalan-jalan sama Kak Bana?"

"Nggak apa-apa."

"Kalau dilarang gimana?"

"Bilang ke gue."

"Kak Bana mau apa biar Aruna dibolehin jalan sama Kak Arjuna?" tanya Aruna penasaran.

"Ada deh," jawab Bana tak ingin memberitahu.

"Main rahasia nih sekarang?'

Bana mengacak-acak kepala Aruna dengan gemas.

"Kapan-kapan aja gue kasih tau."

"Kapannya kapan? Lama nggak? Dua hari lagi? Satu minggu lagi? Atau besok?" tanya Aruna berbondong.

Bana kembali dibuat tertawa dengan sifat Aruna yang seperti anak kecil.

"Lo sadar nggak Run," ucap Bana mengalihkan topik.

"Apa?" bingung Aruna.

"Dari dulu kalau gue punya pacar dan lo ganggu hubungan gue, gue nggak pernah marah sama lo. Gue pasti lebih memilih lo."

"Iya, Aruna tau. Makanya Aruna yakin Kak Bana suka sama Aruna."

"Gitu ya?"

"Iya. Kalau nggak suka pasti Kak Bana bakalan jauhin Aruna, tapi nyatanya dari dulu Kak Bana malah putusin pacar-pacar Kak Bana kalau udah lihat Aruna nangis dan nggak mau ketemu sama Kak Bana."

FILOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang