Tahun Kedua
📍Aceh, IndonesiaRollercoaster kehidupan yang sangat tak terduga membuat mereka tak sadar akan waktu yang telah berlalu begitu cepat. Mengingat kasus penyerangan beberapa waktu lalu, kini para pelaku sudah ditangkap dan di adili oleh kepolisian.
Memakan waktu hampir satu bulan, pada akhirnya sidang selesai dan mereka kini harus mendekam di penjara. Dibalik semua itu, keluarga Dirga juga mendapat sebuah kabar kurang menyenangkan, yakni ketua Uzi yang tak lain adalah Lexi, tidak berhasil ditangkap.
Ia bersama dengan ajudannya diduga telah melarikan diri keluar kota. Pihak kepolisian telah menetapkan Lexi sebagai seorang buronan. Informasi tentang pencariannya telah beredar kemana-mana, kepolisian menghimbau kepada seluruh jajaran masyarakat untuk segera melapor kepada mereka jika mendapatkan informasi terkait tentang pimpinan Uzi itu.
Dirga sendiri tak terlalu memikirkan masalah itu lagi. Ia mulai menjalankan kehidupannya seperti sediakala, tanpa terlalu membebankan diri dengan semua ancaman yang kapan saja bisa menghampiri dirinya.
Waktu telah berlalu begitu jauh, membawanya untuk duduk di kelas baru dengan tingkatan yang lebih tinggi. Ya, satu semester telah berlalu. Dirga telah mengikuti ujian kenaikan kelas dan hari ini sudah kembali masuk ke sekolah dengan tahun ajaran yang baru.
Adiknya untuk sementara waktu masih menetap bersama neneknya di kota A. Dia sekarang melanjutkan pendidikannya di sebuah sekolah Islam Terpadu, SMA IT Nurul Rasyad, yang merupakan sebuah sekolah ternama di kota tersebut.
Beberapa waktu lalu, ayahnya secara langsung pergi kesana untuk mengurus semua keperluan Andara. Tak lama setelahnya, ayahnya kembali kerumah dan memberitahukan mereka bahwa dalam waktu dekat, Andara mungkin sudah bisa kembali bersama mereka.
Senang? Tentu saja.
Dirga sangat merindukan adiknya itu. Ia ingin selalu bersama Andara, namun masalah keluarga mereka selalu saja menghalangi hal itu untuk terjadi.
Ingat pada saat Dirga meminta pada ayahnya agar diizinkan masuk sekolah pada hari senin? Syukur Alhamdulillah, hal itu benar-benar terealisasikan. Ia kembali bersekolah setelah dipastikan baik-baik saja oleh kedua orangtua.
Berbagai pertanyaan langsung menghujaminya ketika ia baru saja memasuki kelas. Alsya juga sempat pergi ke sekolahnya dan bertemu dengan wali kelasnya guna membersihkan rumor yang beredar. Kesannya akan kurang baik jika kabar simpang siur ini terus tersebar dari mulut ke mulut. Terlebih sudah ada beberapa orang yang mengait-ngaitkan masalah ini dengan jabatan ayahnya. Ini tentu saja akan menghadirkan malapetaka besar dalam lingkungan mereka.
Rumor mulai mereda sesaat setelah Alsya datang ke Cakrawala. Peristiwa itu pun lambat-laun dilupakan oleh khalayak masyarakat juga para murid di sekolahnya.
Semuanya kembali berjalan seperti sediakala, berjalan sesuai dengan kehidupannya jauh sebelum tragedi buruk ini terjadi.
"Dir," panggil Arsent yang saat itu sedang menulis catatannya. Di kelas mereka saat ini sedang tidak ada guru, namun yang bersangkutan telah menitipkan tugas catatan ini di meja piket.
"Kenapa?" Balas Dirga pelan.
"Gue dengar bentar lagi sekolah kita mau ikut pertandingan beladiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐓𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐚𝐩𝐚 [𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭]
FanfictionSudah terbit bersama Firaz Media Publisher💓 Versi Wattpad masih terdapat beberapa typo dan kesalahan lainnya, karena belum direvisi. Untuk versi yang lebih baik, dapat ditemukan pada cetakan novelnya. Info pemesanan dapat menghubungi penerbit terka...