"jangan benci dirimu seperti yang dilakukan orang lain kepadamu"
-Kanaya Angelista
***
Kaki jenjangnya melangkah di atas tanah yang basah Sehabis hujan. Menarik nafas dalam-dalam Ketika Ia telah sampai di depan Pintu rumahnya, lalu menghembuskannya secara perlahan.
Sudah beberapa kali ia memencet bel berharap orang baik di dalam rumah itu membukakan pintu untuknya, namun nihil. kanaya lupa bahwa hari ini keluarga bahagia tersebut menghabiskan waktu bersama merayakan penerimaan raport Adinda seperti tahun-tahun sebelumnya dan tentunya Tanpa kehadiran dirinya.
Kanaya tersenyum kecut Memikirkan betapa di anggap asingnya ia dalam keluarga ini. Dengan terpaksa kanaya memanjat tangga di samping rumah yang langsung tertuju di kamarnya.
Ini Bukan kali pertama Kanaya melakukan hal ini terlihat jelas ia sudah melakukan nya beberapa kali karena Terdapat tangga Di samping rumah itu.
Jangan tanyakan apakah rumah ini Tidak punya kunci cadangan, Jelas Ada. hanya saja Siapakah yang ingin mempercai dirinya di dalam Keluarga ini, Apakah itu Ayahnya? mamanya? Atau kakaknya? Tentu tak ada.
Plukk...
Kanaya melempar tasnya di sembarang tempat setelah ia harus memanjat tangga untuk sampai ke kamarnya. ia menghempaskan tubuh kecilnya itu di atas ranjang bermotif dengan posisi terlentang.
Adzan Maghrib berkumandang Indah di telinga kanaya, Perlahan ia membuka matanya disentuhnya bagian matanya Yang masih basah.
"kanaya lo nangis lagi sambil tidur? "tanyanya pada dirinya sendiri Lalu tertawa setelahnya, Ia tidak bahagia hanya saja ia menertawai dirinya yang nampak begitu menyedihkan.
Ia berjalan kearah Balkon dilihatnya jalanan yang masih padat akan pengendara, langit Senja yang begitu indah Dengan Angin yang mengugurkan daun dari rantingnya.
"Hari ini Begitu indah, Maaf Tuhan Aku tidak bersyukur" kanaya membisik sembari memeluk tubuhnya sendiri dan suaranya yang telah di bawa pergi oleh Angin.
Jam telah menunjukkan pukul 18.53 WIB kanaya dengan hoodie yang kebesaran membalut tubuhnya, kini ia melihat pantulan wajahnya di depan cermin matanya sedikit membengkak akibat menangis sambil tertidur.
kanaya mengompres kelopak matanya dengan air dingin karena terbukti hal tersebut dapat mengurangi bengkak pada matanya. lalu ia memberi liptint merah muda pada bibir pucatnya.
Kanaya turun ke lantai bawah melihat apakah keluarganya sudah tiba, namun tidak ada tanda-tanda rumah ini berpenghuni selain dirinya.
Ia duduk di sofa membuka benda persegi tersebut dilihatnya postingan kakaknya di instagram dengan foto bertiga di sebuah hotel dengan caption Happy family<3. kanaya yang melihat itu tersenyum dengan air mata yang sudah hampir tumpah.
Ia mendongkak ke atas menatap langit langit ruang tamu. dirinya menarik nafas lalu tersenyum.
"kalau mereka bisa bahagia, kenapa kamu tidak?, kamu berhak bahagia naya" ucapnya pada diri sendiri
Ia juga harus melakukan self reward, memberikan hadiah kecil untuk dirinya sendiri karena tersadar tak ada satu pun manusia yang memperdulikan dirinya, menganggapnya istimewa dan bahkan hanya sekadar memberikannya selamat ketika ia meraih juara umum.

KAMU SEDANG MEMBACA
KANALA
Fiksi RemajaKanaya Anggelista sosok gadis yang dingin,pintar,dan cantik hanya saja sifat hangatnya ia berikan kepada Elang Bagaskara laki laki dengan sorot mata tajam,pintar,dingin namun hangat pada kanaya Semua menjadi indah sebelum suatu rahasia terbongkar me...