"Aku tak pernah meminta untuk lahir dari rahim Seorang pelacur"
-Kanaya Angelista
.
.
.
.Jam sudah menunjukkan pukul 20.59 WIB kanaya duduk di sofa sembari melihat kearah jendela, sangat jelas bahwa ia sedang menunggu seseorang.
Ia menyalakan Tv mamun ia tak menonton Tv melainkan Tv yang sedang melihatnya saat ini.
Hingga suara mobil terparkir membuat kanaya berdiri dari sofa berbahan bludru.
Wanita paruh baya masuk sembari menenteng Tas belanjaannya diikuti Olivia yang mengekori.
"Ma,kenapa kartu aku di blokir? "tanya kanaya setelah melihat mamanya masuk. Sintia tak mengubris ia berjalan kearah dapur lalu menuangkan air kedalam gelas hingga penuh.
"Maa" panggil kanaya lagi ketika melihat mamanya tidak meresponnya.
"belakangan ini mama lihat kamu boros, udah beli sepati sweater dan beberapa barang lainnya, Mama cuma nggak mau kamu keterusan"Ucap sintia setelah menghilangkan dahaganya lalu naik ke atas tangga menuju kamarnya.
"Tapi maa Aku nggak boros, bahkan uang bulanan yang seharus nya aku terima 5 hari yang lalu sampai sekarang belum aku terima!, bahkan Uang belanjaan tadi aku yang niat bayar tapi tiba-tiba kartu aku keblokir ma" Bela Kanaya dan ketika mamanya berusaha menyudutkannya.
"Kanaya mama capek, Kamu bisa nggak usah ngurusin kartu dulu?"tanya sintia membuat kanaya Bungkam.
"Maa..
Mama jangan egois, kak adinda seboros apapun mama nggak tegur kak dinda terus kenapa Aku diperlakukan seperti itu ma?! ""mama nggak adil"ucap kanaya membuat sintia yang hendak masuk ke kamarnya kini berbalik menatap kanaya yang berjarak 3 langkah.
"MASUK KAMU KANAYA!! "teriak sintia lalu menujuk kamar kanaya yang ada di seberang.
"ada apa ini sintia?
Kamu blokir kartu Kanaya? " ucap Andre yang masih melangkah di tangga.Sintia santai tak ada raut wajah takut yang tertampil.
"ayah? "Tanya kanaya kaget sekaligus senang melihat ayahnya pulang.
"iyya Kenapa, kamu marah? "tantang sintia ketika sadar melihat raut wajah suaminya tak suka.
"Masuk kamu kanaya "pinta andre lalu menatap putrinya dengan dalam, Kanaya tau perintah ayahnya itu tidak boleh dibantah.
Adinda berdiri mematung dan menyeder pada tembok Polos berwarna Hijau, ia ingin menyaksikan hal apa yang akan terjadi.
Andre melihat Dari ekor matanya lalu menatap Adinda, ditatap seperti itu membuat kanaya juga masuk kedalam kamarnya.
Andre menggengam tangan sintia lalu masuk kedalam kamarnya, sintia yang merasa pergelangan tangannya sakit kini menghempaskan tangan suaminya.
"aww Kenapasih Mas"sintia melihat tangan putihnya yang sedikit memerah akibat ditekan.
"kenapa kamu blokir Kartu kanaya? Dan Tidak mengirimkan jatah bulanannya? "tanya Andre dengan tegas.
"peduli banget kamu sama dia" Alih alih menjawab pertanyaan suaminta, sintia terduduk dipinggiran kasur dan mengeluarkan belanjaannya.
"sintia Dia anak kita juga, Aku nggak masalah kalau kamu membedakan kasih sayang Itu hak kamu, tapi ini tentang materi Jangan buat dia merasa kekurangan"Ucap Andre tak suka dengan sikap Istrinya.
Kanaya duduk dibalik tembok, dirinya berusaha mendengar percakapan orang tuanya.
"apa kamu bilang? Anak?!"Ucap sintia dengan sinis.
"AKU SAMA SEKALI TIDAK PERNAH PUNYA ANAK YABG LAHIR DARI RAHIM SEORANG PELACUR" Teriak sintia dengan berat tanpa sadar air matahnya jatuh bersamaan dengan kanaya yanf meneteskan air matanya ketika hatus mendengar kalimat yang begitu menyayat hatinya.
Seharusnya ia tak perlu melakukan ini agar hati mamanya tidak marah namun semua telah terjadi, kanaya tersadar posisinya dirumah ini.
Andre salah, ia telah memancing amarah istrinya.
"kurang baik apa aku mas?"
"selama 16 tahun aku hidup tersiksa, setiap melihat anak itu hatiku hancur Namun dengan besar hati aku menerimanya dirumah ini"
"dan kau mengatakan aku jadi sosom figur ibu yang buruk?!! "
Suara sintia bergetar ia tak sanggup mengatakannya hatinya benar benar Terluka.
"AKU YANG GAGAL JADI IBU ATAU KAMU YANF GAGAL JADI SEORANG AYAH?!!" teriak Sintia hingga suaranya menggema di seluruh rumah.
Kanaya yang mendengarkannya mengigit bibir bawahnya kasar nemeluk tubuhnya yabg tidak dingin dirinya hancur ketika mengingat bahwa ia lahir dari rahim seorang perempuan yang tak memiliki status hubungan suami istri dengan ayahnya.
"aku tidak bisa menerima anak itu, kapan pun andree aku tidak bisa.bahkan jika dunia memohon padaku maka lebih baik aku tiada didunia ini"Ucap sintia ambruk dirinya benar benat tak berdaya.
Kanaya membenturukan kepalanya kebalakang dinding, mencubit pergelabgabnya ia benar benar tidak tahu harus melakukan apa.
"sintia!! "
"jika kau masih ingin melihat ku hidup maka biarkan aku berlaku seperri itu ke kanaya, aku tak akan membunuhnya" Ucap sintia membuat Andre memeluk istrinya.
Kanaya mengangguk ia siap tersiksa agar mamanya masih hidup dan masih ada di sisinya.
"maafkan aku ma Terlahir untuk menyakiti hatimu, jika aku diberikan pilihan oleh Tuhan maka lebih baik aku tak lahir agar tidak ada hati yang terluka karena diriku" Kanaya mengusap air matanya kasar ia sangat rapuh saar ini.diringa yak lagi mampu duduk bersandar hingga ia terperosot dan tidur melantai,perlahan lahan menutup mata diharapkabnya setelah bangun keadaannya tak lagi seburuk iji.

KAMU SEDANG MEMBACA
KANALA
Teen FictionKanaya Anggelista sosok gadis yang dingin,pintar,dan cantik hanya saja sifat hangatnya ia berikan kepada Elang Bagaskara laki laki dengan sorot mata tajam,pintar,dingin namun hangat pada kanaya Semua menjadi indah sebelum suatu rahasia terbongkar me...