BAB 14

539 74 3
                                    

" Maaf aku keliru, karena pada dasarnnya hatimu tak pernah ku genggam"

-olivia
.
.

"lang sebentar sore kita jalan yuk,kita akhiri baik-baik lang"

sebuah notif masuk,sesaat sebelum Elang akan menjemput kanaya di kelas MIPA 1. Sejenak dirinya terdiam apakah ia harus mengiyakan permintaan olivia sahabat sekaligus wanita yang telah menyukainya 3 tahun terakhir.

"lang!" teriak Miko yang sudah berada didepan kelas kanaya sedangkan Elang masih berada di tengah koridor.

"maaf liv lain kali ya"jarinya mengetik sebuah pesan namun belum sempat ia kirim ia menghapus dan mengganti..

"gue tunggu diparkiran"

send

Entah setelah ini kanaya akan marah atau tidak, Elang sama sekali tidak menghiraukannya karena hal itu bisa ia bicarakan baik- baik dengan kanaya. Namun menolak ajakan Olivia adalah hal yang kurang tepat sebab dirinya telah kena mental dengan ucapan Zean tempo hari

"jika kau tak menginginkannya maka bicaralah, jangan langsung pergi meninggalkan luka"

Elang sudah berada di parkiran dengan teman-temannya. kini kanaya melambaikan tangan ketika jarak diantara keduanya masih beberapa meter.

Kanaya mengambil helm namun tangannya dicegat oleh Elang. Kanaya mengerutkan keningnya seolah mencari apa yang salah darinya?

"kamu pulang bareng Miko ya? " Elang mengucapkan nya dengan lembut. Kanaya ingin bertanya alasannya kenapa,apakah Elang baik baik saja? ataukah ada masalah? namun sebelum menyerbu Elang dengan berbagai pertanyaan kini olivia menghampiri mereka dan naik ke motor Elang.

"gue duluan byee" ucap Olivia dengan ceria bahkan zean hanya menatapnya dengan tatapan datar

"ayuk neng geulis" ajak Miko yang langsung mendapat tatapan tajam dari Elang

"iye iye, nggak gue apa apain " ucap Miko seolah mengerti arti tatapan dari Elang

Deruman motor kini terdengar bersamaan dengan suara klakson membuat geng Elang hanya mengangguk

"percaya, Elang cuma suka sama lo nay" Ucap Reno yang sedikit melegakan kerisauhan kanaya

Taman menjadi tujuan Elang dan olivia kini mereka berjalan berdampingan, belum ada yang memulai percakapan hingga hanya suara anak-anak yang sedang bermain diwahana.

"Masih ingat kan lang kita pertama kali ketemu disini? " tanya olivia dengan memandang lurus kedepan membuat senyumnya mengembang mengingat kenangan itu

"ingatt"
"saat lo lagi putus sama pacar brengsek lo kan" ucap Elang membuat Olivia terkekeh

Flashback on

"nggak.. Aku nggak mau sama sama lagi" ujar gadis berusia 14 tahun itu dengan air mata yang sudah membasahi pipi mulusnya

"pliss oliv kasih aku kesempatan " laki laki didepan olivia mengusap wajahnya dengan gusar

"kamu ciuman sama Dia, berarti kamu selingkuh dan kata mama selingkuh tidak bisa di pertahankan" ucap olivia yang sesekali sesegukan tidak tahan dengan situasi yang menimpanya

"aku mau putus"

"putuss" lirihnya dengan menatap lelaki yang sudah menjalin hubungannya selama 1 tahun lebih.

Laki laki tersebut kalut ia tidak ingin berpisah dengan olivia tanpa sadar dirinya mencengkeram pergelangan tangan olivia sehingga kuku panjang kelikingnya sedikit menancap pada kulit putih olivia membuat seempunya meringis

KANALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang