"Tidak semua ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya, bisa jadi ia merupakan patah hati terbesarnya. tidak semua orang seberuntung itu"
-Kanaya Angelista
"JUARA UMUM
SEMESTER 2
DI SMA HARAPAN BANGSA
DIRAIH OLEH........
KANAYA ANGELISTA DARI KELAS X IPA 1" suara itu menggema di seluruh penjuru Aula dibantu dengan toa yang mampu memberikan informasi dengan sangat jelas.Hari ini adalah hari di mana siswa-siswi sma harapan bangsa memulai aktifitas belajar mengajar serta diumumkan nya peringkat dari siswa dan siswi terbaik.
Suara tepuk tangan kini terdengar di gendang telinga seorang gadis berumur 16 tahun.
Ia menaiki panggung dengan pandangan lurus, Entah ia senang ataupun sedih. Namun seharusnya ia senang karena berhasil meraih juara umum di kelas x, di Sma terfavorit Ini.
" Dipersilahkan untuk masing masing orang tua ataupun wali dari siswa dan siswi agar mendampingi di atas panggung " Suara wanita yang menjabat sebagai guru bahasa indonesia mempersilahkan para orang tua murid untuk mendampingi murid berprestasi itu.
Kini para orang tua atau wali menaiki panggung untuk mendampingi anak- anaknya, tampak jelas raut wajah mereka yang bahagia dan tersenyum bangga. Orang tua mana yang tidak senang ketika anaknya menjadi juara di sekolah ini?
berbeda dengan Kanaya yang tidak di dampingi oleh siapapun membuat beberapa orang berbisik-bisik tentangnya.
" Kok nggak ada Ortunya yahh? "
" Mami gue aja hadir walaupun gue nggak masuk 10 besar "
" Bunda gue aja hadir tuhh sama Papa, Walaupun dia sibuk banget "
"bokap gw sibuk makanya digantiin sama aunty gw" ucap wanita dengan warna bibir yang begitu mencolok.
" Atau jangan jangan dia anak yatim kaliii"
"hahahaha ehh dia denger tuh" kata salah satu dari mereka yang netra matanya tak sengaja bertabrakan dengan mata milik kanaya.
Suara itu terdengar jelas di telinga kanaya, Ia mendengar semuanya namun tetap diam seolah tidak mendengar apa-apa, mencoba untuk tetap tegar meski hatinya kini sakit bagai tertusuk ribuan belati. Orang tuanya masih hidup namun tidak peduli terhadapnya dan apakah itu sebuah aib untuknya?
Lelaki di samping kanaya melihatnya intens, Air matanya jatuh membasahi pipinya yang mulus. Sadar Akan di perhatikan dengan segera Ia menyeka air matanya.
" Lo nggak usah sedih, Gue yakin orang tua lo sibuk"
Ucap laki-laki yang bahkan hampir sempurna dari visual dan merupakan orang yang sangat disegani di Sma Harapan Bangsa dan tentunya juga hebat dalam hal akademik.
"Nggak hadir saat ini bukan berarti dia tidak peduli " ucap Elang di samping kanaya dengan pelan sambil memandangnya dengan lekat.
"Lo nggak tau apa-apa" Kanaya membatin.
Elang mengedikkan bahunya malas, melihat perempuan di sampingnya tidak menanggapi. Rahangnya terus bergerak karena sedang menguyah permen karet.
" Selamat Elang Bagaskara dan juga terus tingkatkan "
Suara Kepala sekolah membuat Elang sedikit terkaget namun segera ia Bersikap biasa-biasa saja lalu tersenyum lebar, tak lupa ia menoleh kebelakang hanya sekedar membuang permen itu dari mulutnya.
"Damagenya beda yaa kalau orang ganteng" bisik-bisik para siswi di samping panggung Aula.
"Damage? bukankah hal itu tidak sopan? " kanaya kembali membatin mengingat hal yang di lakukan oleh laki- laki di sampingnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANALA
Teen FictionKanaya Anggelista sosok gadis yang dingin,pintar,dan cantik hanya saja sifat hangatnya ia berikan kepada Elang Bagaskara laki laki dengan sorot mata tajam,pintar,dingin namun hangat pada kanaya Semua menjadi indah sebelum suatu rahasia terbongkar me...