BAB 6

569 98 1
                                    

"aku juga sedang tertatih mengejar mimpiku Bu... "

-Kanaya Angelista

❄❄❄❄

Kanaya masuk dalam Rumah yang telah ia tempati selama 9 tahun Yang lalu bersama keluarganya.

Ia Melihat mama dan kakaknya duduk diatas sofa yang sedang menonton film kesukaan mereka.

Ia berjalan dengan derap kaki yang tak bersuara, kanaya melangkah dan berada di belakang mamanya ia menoleh Masih berharap ada kalimat "sudah pulang sayang? " kalimat yang benar benar kanaya rindukan.

Namun sekarang Semuanya Berubah menjadi hubungan yang Dingin. Kanaya tersenyum Lalu melangkah menuju kamarnya. Rasanya Harapannya telah pupus menanti Kasih sayang mamanya yang hilang di bawah perlahan pula dengan ayahnya.

Kanaya Menggantung tas di belakang pintu lalu duduk di meja belajarnya Tepat di samping itu terdapat beberapa poster biasnya.

Ia beranjak ke dalam kamar mandi lalu mengganti pakaianya dengan baju kaos berwarna putih tepat di dada bagian kiri terdapat sablon kaktus mini.

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu  membuat kanaya yang sedang berada di balkon kini melangkah untuk membuka pintu itu.

Ceklek....

Wajah Adinda dengan tumpukan kertas yang ada di tangannya membuat kanaya menautkan Alisnya.

"ada apa? " tanya kanaya namun Adinda melangkah masuk dan duduk di atas ranjang kanaya tanpa di persilahkan.

"ini tugas gue"

"gampang cuman kumpulan soal Fisika dan besok wajib di Kumpul" ucap Adinda dan berjalan lalu menaruh tumpukan kertas itu di atas nakas kanaya.

"terus hubungannya sama gue apa? " tunjuk kanaya ke arah dirinya sendiri.

"yaa lo bantu kerja " kekeh Adinda yang justru membuat kanaya menaikkan satu alisnya dan tersenyum meremehkan.

"lo udah besar kak"

"gue capek kanaya" kini adinda menyentuh wajah yang tengah ia pakaian masker organik memastikan apakah sudah kering atau belum.

"semua orang capek kak, termasuk gue yang baru pulang dari sekolah" ucap kanaya yang bersender di belakang pintu kamarnya.

"bisa nggak sih kanaya, lo kerja aja nggak usah kayak gini sama kakak?" tanya Adinda yang tidak suka setiap kalimat bantahan dari kanaya.

"gue nggak bisa kak" ucap kanaya lalu mengusap tangannya.

"pokoknya tugas itu harus selesai besok kanaya" Ucap Adinda dengan sedikit penuh penekanan.

"kalau gue nggak mau kenapa? " Kanaya menantang kakaknya, persetan dengan ketidaksopanan terhadap kakanya itu.

"buka pintunya kanaya" ucap seseorang di balik pintu,dengan segera kanaya membuka pintu Untuk mamanya.

"Kenapa lagi ini? " Tanya Sintia lalu menatap satu persatu putrinya.

"kanaya ma
Nggak mau bantuin aku" adu Adinda yang langsung di tatap tajam oleh kanaya.

"nggak ma" kanaya menggeleng mencoba untuk mengelak.

Sintia menatap kanaya dalam lalu merengkuh bahu Adinda.

"kanaya kamu taukan adinda sudah jadi modeling, akhir akhir ini dia sibuk untuk melakukan pemotreran dan tentunya kakakmu ini lelah"

KANALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang