03. Rumah Bunda

18K 715 0
                                    


Hari ini adalah hari kedua Reana cuti. Ia bangun dari tidurnya yang pulas, lalu bergegas menuju kamar mandi. Setelah selesai dengan ritual mandi paginya ia turun dan menyiapkan sarapan untuk Detha.

Drttt, drttt

Ponsel Reana bergetar, menandakan ada notif yang masuk. Namun, salah. Disana tertera id call dari Bunda Arna. Dengan cepat Reana menggeser tombol hijau pada ponselnya.

"Hallo, bunda?"

"Hallo, sayang. Kamu lagi sibuk atau ngga?" Tanya Arna diseberang sana.

"Nggak juga, Bun. Kenapa?"

"Kesini ya! Bunda mau ngomong sama kamu. Suruh Detha yang anterin!" Sesaat kemudian sambungan telepon terputus.

Kerumah bunda? Kesana ngga ya? Mana suruh Detha buat anterin lagi... Ya udah deh -bhatin Reana.

Setelah bersiap-siap ia turun dan menemukan sosok Detha yang tengah duduk di ruang makan.

"Mau kemana?" Tanya Detha dengan nada dinginnya.

"Rumah bunda dan Lo anterin gue!" Klaim Reana yang dibalas tatapan tanya dari Detha.

"Paan Lo nyuruh-nyuruh gua?!" Tungkas Detha tak terima dirinya diklaim untuk mengantarkan Reana.

"Oh gituuu? Terus Lo ngapain tuh.. nyuruh-nyuruh gue kemarin buat ambilin ponsel Lo di nakas?" Cibir Reana.

Kini Detha terdiam sembari menatap wajah Reana, dan akhirnya pria itu berdiri dan mau mengantarkan sang istri.

Saat didalam mobil Detha tak kunjung menjalankan mobilnya, Reana yang sejak tadi memainkan ponselnya pun geram karena pria itu tidak kunjung menjalankan mobilnya.

"Lo tunggu apaan lagi sih, hah?!" Gertak Reana.

Detha memutar bola matanya kesal, lalu mendekat kearah Reana. Spontan Reana menjauh sehingga badannya menyentuh kaca mobil.

"Eh, Lo mau ngapain?" Tanya Reana pada Detha yang semakin dekat dan Detha pun menarik tangan Reana hingga dagu Reana mendarat pada salah satu bahu Detha dan dengan gesit pria itu menarik tali pengaman dan memasangkannya pada Reana.

"Udah? Main ponsel aja terus sampe lupa sama diri sendiri" oceh Detha dan segera melajukan mobilnya.

Sedangkan Reana kembali ke posisi normal, ia tak bergeming dan hanya memutar bola matanya kesal karena ocehan Detha.

Duh... Ini jantung kenapa sih? Jangan sampe kepincut deh sama ni orang -bhatin Reana.

Sesampainya di tempat tujuan, Reana dan Detha turun dari mobil, mereka langsung menuju pintu utama rumah Arna. Sesaat setelah pintu diketuk, Arna muncul dengan senyum sumringah.

"Aduh... Mantu bunda. Ayo nak, masuk!" Sambut Arna sembari menarik tangan reana dengan lembut.

Ini anaknya bunda siapa sih, gua atau Reana? -bhatin Detha kesal.

"Ayo... Sini duduk. Oh iya, gimana malam pertamanya?" Tanya Arna tiba-tiba saat mereka baru saja duduk di sofa ruang tengah.

Reana dan Detha menatap Arna jengah. Reana beralih menatap Detha seolah-olah meminta agar suaminya membantu dirinya menjelaskan. Setelah beberapa saat terdiam, akhirnya Detha membuka suara.

"Bun, kita belum kepikiran buat kesitu, lagi pula... Reana kan harus ngurus kerjaannya juga. Mending jangan dulu deh Bun. Kasihan Reananya kalo dia hamil terus harus kerja. Bunda kan tau, Reana kayak gimana, dia ngga bakalan bisa diem" jelas Detha seakan-akan dia sudah sangat mengenal Reana.

SUAMIKU(End')Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang