Hari ini adalah hari dimana Reana dan Detha akan melangsungkan pernikahan, mengucapkan janji suci yang sakral dengan dihadiri oleh banyaknya tamu undangan. Terlihat Reana terduduk di depan sebuah cermin yang menyaksikan wajah Reana dipolesi oleh make-up. Ia sangat anggun Dengan balutan gaun pengantin berwarna putih bersih."Huuhh" Reana menghela nafas gusar.
"Aduh, mbak itu cantik banget kalo udah kayak gini, mana pengantin prianya ganteng banget" kata perias yang meriasi Reana. Reana hanya membalas dengan senyum singkatnya.
"Nak, ayo... Acara sudah akan dimulai" ajak Kania yang hanya diangguki sang putri.
Deg,
Jantung Reana seakan sedang marathon. Jujur, ketampanan Detha bertambah, dengan balutan jas putih senada dengan gaun yang dikenakan Reana.
Sedangkan Detha, tertegun menatap Reana yang berpenampilan sangat-sangat memukau. Terasa degup jantungnya tidak terkontrol berkat aura anggun dari Reana.
Reana menuruni anak tangga dengan perlahan dan dibantu oleh Kania dan Arna. Saat Reana berada pada anak tangga terakhir, kakinya salah berpijak yang membuat tubuhnya hilang keseimbangan, dan tubuh Reana terjerambab jatuh.
Namun, sebelum Reana benar-benar terjatuh, sebuah lengan dengan sigap menyangga tubuh Reana yang membuat manik mata mereka bertemu.
Cukup lama mereka menatap satu sama lain. Setelahnya mereka tersadar karena suara MC yang menggelegar memenuhi ruangan itu. Reana menarik tubuhnya dari Detha dan mulai berjalan beriringan dengan Detha. Hingga acara berlangsung secara khidmat.
*****
"Minum dulu" kata Arna saat melihat sang menantu duduk di sofa dengan wajah letihnya. Reana menerima dan meneguk minuman itu hingga menyisakan setengah gelasnya.
"Mulai besok kalian cuti, kan?" Tanya Arna yang diangguki Reana dan Detha.
"Berarti, kalian nanti bisa langsung pulang ke rumah yang kami belikan untuk kalian" ujar Kania.
"Rumah? Mama sama bunda beliin rumah?" Tanya Reana dengan nada kelelahan. Duo mama itu mengangguk mantap.
"Ya ampun... Mama sama bunda nggak usah sampe segininya juga kali" kata Reana.
"Udah... Terima aja. Kan sebagai hadiah pernikahan" ucap Arna dengan tersenyum bahagia. Oke, Reana hanya pasrah.
Setelah beberapa saat, Reana dan Detha menuju rumah baru yang dihadiahkan oleh duo mama. Reana terkesiap saat melihat rumah itu, sangat luas, lengkap dengan kolam renang, taman, ayunan, dan berlantai dua.
Selain itu, ada seorang ART yang katanya adalah ART kepercayaan Arna, ada seorang sopir dan seorang satpam. Garasi? Ada tiga buah mobil didalamnya, yang diantaranya satu mobil milik Detha, satu mobil milik Reana dan satu mobil dari orang tua mereka. Perlu kalian tahu! Ada satu lagi, motor ninja yang terparkir rapih turut serta disana.
Reana masuk kedalam rumah itu, begitupun Detha. Mereka disambut ramah oleh ART, sopir dan juga satpam yang bertugas disana.
"Lo bisa pilih kamar yang ada di atas. Gua gak mau tidur sekamar sama Lo untuk saat ini" ucap Detha dengan datarnya.
Tanpa pikir panjang, Reana segera menuju kamar yang ada di atas. Ia memilih kamar nomor tiga dari kiri karena kamar tersebut mengandung nuansa biru. Sedangkan Detha memilih kamar yang tengah dengan nuansa hitam-putih.
Reana merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan mulai terlelap.
*****
Reana mengerjapkan matanya, sudah terbiasa baginya bangun pagi-pagi seperti saat ini karena ia harus disiplin sebagai orang penting. Ia bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandi paginya. Setelah itu, ia menuju lantai bawah dan berbelok ke arah dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMIKU(End')
أدب المراهقينMasih tentang perjodohan konyol yang dialami oleh Reana dan Detha. Reana, gadis cantik nan karismatik, dengan kedudukan sebagai CEO muda di perusahaannya harus menghadapi perjodohan konyol permintaan dari ayah dan bundanya. Detha, pria tampan nan...