09. Perubahan (2)

13.5K 585 2
                                    


"Huwekkk.... Huwekkk"

Reana memuntahkan seluruh isi perutnya. Detha segera menyusul Reana menuju kamar mandi dan memijat tengkuk Reana dengan perlahan sembari menyingkirkan rambut Reana yang terurai.

Saat Reana akan berbalik menuju tempat tidurnya, tiba-tiba tubuhnya semakin lemas dan dengan sigap Detha menggedong tubuh Reana bridal style.

Detha membaringkan Reana di tempat tidur dengan sangat hati-hati dan mengambil minyak kayu putih yang berada di laci nakas yang ada di samping tempat tidur Reana.

Detha mulai mengolesi kening Reana dengan minyak kayu putih dengan lembut dan setelah itu menuju perutnya.

"Lo mau ngapain?" Tanya Reana lemah sambil menahan pergerakan tangan Detha saat pria itu sedikit menaikkan baju kaos yang Reana kenakan.

"Mau ngolesin minyak kayu putih di perut Lo. Kalo pun misalnya gua mau grepe-grepe Lo sekarang, yaa.. gak jadi masalah. Kan Lo istri gua" ucap Detha santai yang dibalas tatapan tajam dari Reana.

"Dasar gila! Gue bisa olesin sendiri, sini minyak kayu putihnya" gertak Reana dan akan mengambil alih minyak kayu putih yang ada pada genggaman Detha.

"Udah Lo diem aja! Gua yang bakalan olesin atau gua grepe-grepe beneran nih sampe keintinya... Pokoknya sampe Lo gak bisa jalan, mau?" Ancam Detha yang langsung membuat Reana diam. terlihat Detha tersenyum samar penuh kemenangan.

"Habis ini... Lo harus makan. Nanti gua bakalan minta tolong ke Bi Titin supaya buatin bubur" lanjut Detha lembut.

Setelah itu, Detha keluar untuk meminta Bi Titin membuatkan Reana bubur. Tak lupa pula ia membawa nampan yang semalam, yang hingga kini masih berisi makanan Reana yang tidak dimakan oleh gadis itu. Tanpa disadari, Reana mengukir senyum tipis pada wajah cantiknya.

Tak butuh waktu lama, Detha kembali dengan nampan berisi semangkuk bubur dan segelas susu. Detha duduk di tepian tempat tidur Reana dan membantu Reana untuk mendudukkan badannya. Detha mulai menyendokkan satu sendok bubur dan mengarahkan sendoknya menuju mulut Reana.

"Udah... gue bisa sendiri, Detha. Sini, sendoknya" ucap Reana dan akan mengambil alih sendok yang ada di depan mulutnya.

"Aaa! Gua suapin Lo pake sendok atau gua suapin Lo pake bibir gua? Lo tinggal pilih" ucap Detha dengan tatapan tajam yang dibalas tatapan tak percaya oleh Reana.

"Gak ada akhlak emang" umpat Reana dan memasukkan bubur itu kedalam mulutnya.

"Bukannya gak ada akhlak, Re. Kapan lagi Lo bakalan dimanjain sama gua, suami Lo?" Kata Detha seraya terus menyuapi Reana dengan telaten.

"Nanti pas gue hamil" jawab Reana ngawur. Setelah itu tubuhnya menegang karena sadar dengan ucapannya yang tidak ia pikirkan terlebih dahulu.

"Eh... Mak-maksud gue itu..." Ucap Reana gugup.

"Oh.... jadi Lo mau gua puasin?" Goda Detha.

"Iihhh... Detha, Lo mau suapin gue lagi atau ngga sih? Sini biar gue sendiri aja" ucap Reana kesal karena suaminya yang mencoba untuk menggoda dirinya. Tawa Detha pecah seketika.

"Iya udah iya, sini dong gua suapin" kata Detha dan kembali mengarahkan sendok yang berisi bubur ke arah Reana seraya meredakan tawanya.

Setelah Reana menghabiskan seluruh bubur dan segelas susu yang dibuatkan untuknya, Detha membawa nampan tadi menuju dapur.

"Sekarang Lo istirahat lagi aja. Bentar lagi juga hilang sakitnya. Maag Lo lagi kambuh" kata Detha saat sudah tiba di kamar Reana.

"Emang kamu gak kerja?" Tanya Reana yang tanpa sadar telah mengubah kosa katanya menjadi aku-kamu. Detha tampak tertegun dan setelahnya terlihat Detha mengukir senyum.

"Oh... Jadi istri gua sekarang mau pake aku-kamu nihh?" Goda Detha sembari mendekatkan tubuhnya ke arah Reana. Reana hanya merutuki dirinya dalam hati.

"Nggak-nggak... Emmm... Lo... Lo gak kerja?" Tanya Reana meralat kata-katanya dengan gelagapan dan menunduk seraya menggigit bibir bawahnya.

Detha mengukir senyumnya lagi, entah kenapa saat bersama Reana, ia ingin sekali selalu memberikan kehangatan. Tangan Detha bergerak untuk menggenggam hangat tangan Reana.

"Gak papa kok, Re. Aku seneng kalo emang kita bisa lebih deket dengan cara gunain aku-kamu" jawab Detha hangat.

Setelah itu, Detha menjatuhkan tubuh Reana dalam pelukannya. Sedangkan Reana? Ia merasa jantungnya mulai berdetak dengan tempo yang tidak semestinya.

"Kamu istirahat lagi, ya. Hari ini aku gak ke kantor, aku temenin kamu disini aja" ucap Detha sembari melepaskan pelukannya.

Reana menuruti Detha dan mulai terlelap menuju nyenyak tidurnya. Detha menatap dalam dan hangat wajah istrinya.

Kini, ia merebahkan tubuhnya di samping Reana dan menyusul Reana menuju alam mimpi mereka masing-masing.

***

Ketika rasa itu hadir dan kau masuk kedalamnya, berarti kau sudah siap untuk menerima seluruh konsekuensinya!
-author


***

TBC

Up lgi nih man-teman, gak ada kerjaan aku😂

Nanti malam aku usahain buat up lg, ehehehe...😙

Gmn nih sm bagian yg ini? Ada rasa nyess-nyesss gmna gtu ngga? Mwehehehe...

Stay tuned 💛 untuk bagian selanjutnya 🙌

Vote and comment!

Ttp dirumah aja man-teman 😉

Love semuaaaa ❤️

SUAMIKU(End')Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang