Tali Sepatu

580 36 0
                                    

Author Pov

Penyaringan bakal calon ketua santri sudah mulai dilaksanakan, para ustadz dan ustadzah mulai merunding dan mempertibangkan siapa yang akan menjadi calon-calon ketua santri tahun ini. Beberapa nama mulai diperbincangkan dikalangan para santri. Salah satu nama yang mencolok adalah Ning Mutiara sebagai kandidat yang cukup kuat, disusul oleh Sarah dan Adawiyah. Sementara Kairo banyak yang menginginkannya menjadi calon, namun sebelum keputusan finalnya diumumkan, lebih dahulu kairo menghadap ust Hasan untuk berbicara dan menjelaskan penolakannya. Raut muka kecewa ust Hasan sangat terlihat sekali ketika Kairo mengunjunginya. Dari awal ust Hasan menginginkan Kairo sebagai calon ketua, bahkan menginginkannya sebagai ketua. Pertimbangannya yaitu Kairo sangat berpotensi sekali menjadi ketua yang mendekati ideal dan cocok, bukan berarti selain kairo tidak ada yang cocok, namun ust Hasan menilai bahwa kairo memiliki kriteria yang mendekati sempurna, berbicara tentang santri satu ini, kairo terbilang santri yang taat aturan, pintar, sopan serta bertanggung jawab. Dan akhirnya ust Hasan pun menghargai keputusan kairo. Kairo yakin bahwa masih ada yang lebih baik dari dirinya sebagai ketua, seperti contohnya, ning Tiara yang disegani oleh para santri sehingga bisa menjadi modal ketika menjadi ketua, atau sarah yang sangat tegas atau juga Adawiyah yang sangat cermat dalam melihat kondisi dan situasi, sementara dia berfikir bahwa sifat-sifat itu tidak ada dalam dirinya, dia beranggapan bahwa menjadi pemimpin bukan hanya dengan modal pintar dan memiliki sifat yang baik, namun harus dibarengi sifat tegas, visioner dan memiliki kewibawaan tersendiri. Dia berjanji akan membantu sebisa mungkin kepengurusan tahun ini dengan menjadi anggota saja.

Acara pemilihan pun diadakan selama seminggu, mulai dari penyusunan visi-misi para calon, kemudian debat kandidat dan terakhir yaitu pencoblosan calon ketua. Hiruk-pikuk kegiatan sudah mulai terlihat, para santri mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 sudah memiliki pilihannya masing-masing, para calon-calon tersebut adalah Ning Mutiara Ulya syarifah, Sarah Mufida, dan Rabiatul Adawiyah. Poster-poster sudah dipasang diberbagai madding dan papan pengumuman untuk memperlihatkan visi dan misi masing-masing calon. Dan ning mutiara mulai terlihat uring-uringan kairo hanya tersenyum dan sesekali tertawa melihat dia seperti itu...

"aduh..kai kok aku deg..degan gitu..nanti gimana debat kandidat nya, terus pasti abi yang nanya, terus nanti aku gelagapan, terus abi marah, terus aku enggak boleh pulang ke rumah...." Curhat ning tiara pada kairo yang sedari tadi hanya terpaku pada buku bacaannya. "kairo dengerin tiara enggak sih...?" buku berjudul Kadijah Istri Rosulullah pun diambilnya dan terlepas dari pandangan Kairo

"apa sih ning....kalem aja kali, lagian kairo percaya ning pasti bisa, kan sering lomba debat Bahasa Arab...masa kayak gini aja udah pesimis.."kairo dengan sigap kembali mengambil bukunya dari tangan ning Tiara.

"lagian kenapa sih kairo enggak mau jadi calon kandidat, kan jadinya ke tiara..." muka cemberutnya berhasil membuat kairo tertawa

"ha..ha...lucu banget sih ning ku satu ini, justru kairo punya maksud mulia, kan kalau ning jadi ketua ning bisa belajar jadi pemimpin, gimana nanti jadi bu nyai yang punya pesantren..."

"apaan sih...siapa yang bakal jadi bu nyai....? Ning kan cita-cita mau jadi dokter spesialis"

"ya...jadi dokter plus nyai, punya pesantren, punya klinik di pesantren..dijamin pasti seperti itu jalannya.." jelas kairo dengan pedenya"

"ha...ha...itu juga kalau jodohnya kiayi lagi, kalau kagak ya kagak jadi nyai juga kai..."

Percakapan yang kemana-mana ini kemudian berlanjut pada diskusi visi dan misi, kairo banyak membantu Tiara dalam menyusun visi misi dan program kerja, dorongan dan semangat terus diberikan kepada tiara, tiara sendiri walaupun mempunyai sifat ceria namun ketika berhadapan dengan peraturan, sifatnya 180 derajat berubah, dia bisa menjadi tegas dan disegani oleh anak-anak santri yang lain. Adakalanya bercanda namun adakalanya serius sesuai tempat dan kondisinya dan hal tersebut lah yang menjadikan tiara bisa menjadi ketua yang ideal.

Antara Riyadh dan KairoWhere stories live. Discover now