Namanya Monika

281 28 5
                                    


Minggu Sore itu....

Kairo terlihat kelelahan setelah seharian menjaga minimarket, minggu-minggu ini merupakan minggu terakhir ia menjaga minimarket, selanjutnya estapet penjaga akan diserahkan pada Hanum santri kelas 10.

Dengan langkah tidak bersemangat ia memasuki kamar asramanya, rencananya ia akan beristirahat barang sebentar sebelum kembali melanjutkan rutinitas maghrib nanti di masjid, istirahat yang dimaksud hanyalah rebahan tanpa terlelap, ia tetap berpegang teguh pada pendiriannya agar tidak tertidur setelah ashar...

Ia sandarkan badannya di depan lemari miliknya, sesekali pandangannya ia pusatkan pada langit-langit kamar hanya sekedar melihat kipas angin yang berputar dengan kecepatan yang sedang...

"eh tau enggak, anak baru itu dipanggil lagi sama ustadzah Halimah, sekaraang lagi ada di ruang guru, katanya tadi ia coba kabur lagi...." Diana bersama Adawiyah muncul memasuki kamar

Kairo dengan sigap menarik badannya menjadi posisi duduk, ia menoleh pada temannya yang baru saja tiba di kamar...

"Monik dipanggil lagi...?"

"eh kai...ia nih...dia buat ulah lagi..." jawab Diana

"aduh...baru kemaren kairo nasehatin..."

"untung tadi ketauan satpam, kalau enggak ya dia kabur keluar pondok..."

"ya sudah, Kairo ke ruang guru dulu ya..."

"ya sudah....kamu padahal keliatan capek kai..."

"hehe...ini lebih penting soalnya...."

Kairo bergegas menuju ruang guru, lagi-lagi monik berbuat ulah. Baru empat hari ini monik tinggal di pondok, empat hari yang lalu ia bersama bi Namirah tiba di pondok dengan kondisi mata sembab akibat menangis tanpa henti. Monik terhadap kairo sendiri sampai saat ini masih cuek, walaupun kairo tak henti mendekati monik dan mengajaknya berbicara ia masih saja tidak peduli pada Kairo. Namanya Monika Amanda Putri kelas 10. dari segi akademis monik termasuk siswi yg cukup pintar, bahkan ketika tes masuk pesantren ia bisa menjawab tes pengetahuan umum dengan baik dan dikategorikan bisa mengikuti pelajaran lainnya walaupun untuk pelajaran kepondokan ia tetap harus mengikuti kelas khusus selama 6 bulan pertama sebagai kelas tambahan untuk mengejar. 

walaupun memiliki kemampuan akademis yang baik, namun sifatnya sangat keras, cuek dan kasar. mungkin pengaruh lingkungannya ketika bergaul di ibu kota, dan itu menjadi PR tersendiri untuk Kairo dan pendidik di pondok ini.

Setelah setengah berlari, akhirnya kairo tiba di depan ruang guru, ia tidak langsung membuka pintu, terlebih dahulu ia mengintip sedikit pada jendela dan melihat keadaaan. Terlihat Monik duduk di depan ustadzah Halimah dan ustadzah Maemunah juga ada bagian keamanan yang mendampingi...

"Kairo...."

Seseorang mengagetkan Kairo, sampai sampai kairo terbentur jendela yang menggantung

"aduuh...."

Kairo berbalik...

"sedang apa ngintip-ngintip?..." gus Yusuf bertanya dengan wajah yang menahan tawa

"eh...ustadz, enggak apa apa tadz...."jawab Kairo dengan muka yang memerah menahan malu

"kepala kamu enggak apa-apa..."

Reflex kairo memegang kepalanya...

"aw...."

"tuh kan sakit...lagian ngapain ngintip di jendela gitu kai...udah mah kamu teh tinggi emang ada apa sih...? Gus Yusuf tiba-tiba ikut mengintip di jendela samping Kairo, kairo segera menjauh dari Gus Yusuf

Antara Riyadh dan KairoWhere stories live. Discover now