Pagi-pagi sekali Kairo sudah bersiap untuk berangkat bersama ustadzah Maemunah. Ia hanya membawa satu ransel yang berisi pakaian dan perlengkapannya sehari-hari. Ia kembali mengecek hp jadulnya, belum ada balasan sms dari ustadzah Maemunah. Sebelum Kairo meninggalkan pondok kemaren, ustadzah Maemunah memberikan secarik kertas berisi no hp nya. Setelah kemarin ia membeli nomor baru, ia aktifkan hp nya dan menyimpan no ustadzah Maemunah. Di kontaknya hanya ada beberapa nomor telepon, hanya ada nomor umminya, nomor ustadzah Maemunah, nomor Tiara, nomor ustadzah Halimah dan beberapa nomor temannya. Ustadzah Maemunah sudah memberitahu kairo semalem agar menunggu di depan gang rumahnya.
Terdengar satu pesan masuk
Ustadzah Maemunah
Asslamualaikum Kai...ustadzah bentar lagi nyampe gang..
Kairo
Baik ustadzah Kairo meluncur....
Kairo segera berpamitan pada ibunya, ia cium tangan ibunya...
"ummi Kairo berangkat ya...nanti setiap malem Kairo telepon...doakan Kairo ya semoga selamat sampai tujuan, ummi jangan capek-capek ya..istirahat..." mata Kairo berkaca-kaca, Ummi Jubaedah pun kemudian memeluk Kairo
"iya...hati-hati di jalan...jangan lupa makan...lancar ngafalin Qur'annya ya..."
"assalamulaikum ummi..."
"waalaikumsalam..."
Kairo meluncur menuju jalan raya depan gang nya. Terlihat ustadzah Maemunah sudah menunggu, ia percepat langkahnya....
"assalamualaikum ustadzah...maaf ustadzah...udah lama ya nunggunya...?"kairo menghambur mencium tangan ustadzah Maemunah
"waalikumsalam...enggak...baru aja nyampe...hayu masuk mobil.." ajak ustadzah Maemunah
Kairo menelisik mobil yang ada di hadapannya, sepertinya ia kenal dengan mobil ini...ia baru ingat bahwa ini mobil Romo Kiayi...ia kemudian masuk terlihat seseorang yang ia kenal di kursi pengemudi...
"Kairo ikut juga ya..."Tanya gus Yusuf
"eh...iya ustadz, diajak sama ustadzah Maemunah..."senyum Kairo yang terlihat di kaca tengah yang ada di depan, seketika gus Yusuf ikut tersenyum memandangnya.
"gus anterinya sampai stasiun ya...tapi agak cepat, soalnya bentar lagi kereta nya berangkat takut ketinggalan..."ustadzah Maemunah berbicara pada gus yusuf yang ada di sebelahnya...
"siap laksanakan..." gus yusuf segera menginjak gas dan mulai meluncur...
Mobil fortuner berwarna hitam ini pun membelah jalanan kota, suasana di dalam mobil tampak hening, tiba-tiba gus Yusuf memecah keheningan dan mulai mengobrol dengan ustadzah Maemunah...
"May...nanti tolong salamkan dari saya untuk Kiayi ya...maaf belum bisa berkunjung..."
Kairo mendengar dengan jelas percakapan keduanya....ternyata gus Yusuf memiliki panggilan khusus kepada ustadzah Maemunah....
"iya...padahal pengen banget Abi ketemu gus..."
Terdengar suara notification dari hp Kairo. Kairo melihatnya ternyata dari ning Tiara. Sedari malam mereka memang sudah chat-tan...
Tiara
Woy...udah nyampe stasiun...? Tadinya Tiara mau ikut malah ditinggalin sama si abang
Kairo
Waalaikumsalam...hehe...belum bangun kali ning nya...
YOU ARE READING
Antara Riyadh dan Kairo
Ficção Adolescentekeinginanku ingin sekolah di negeri Piramida, apakah aku bisa...? sedangkan aku hanya putri dari seorang buruh cuci pakaian santri... -Kairo- keinginanku ingin sekolah di Haramain...seperti para ulama bangsa -Riyadh- kisah ini tentang kehidupan in...