Aku tau kalian pasti tau cara menghargai karya seseorang^°^
"Kak, nanti ada temen gua yang mau dateng ke sini, gapapa kan?" tanya Daniel ke Jisoo yang lagi nonton televisi.
Jisoo menoleh ke arah Daniel, "boleh. Cewe apa cowo?"
"Cowo, yakali gua bawa cewe. Abis didamprat sama kakak ipar nih gua."
"Dih, hahaha. Yaudah sokin aja. Jam berapa?"
"Nanti jam empat sore kak."
"Oh, oke. Jangan ribut dan jangan berantakin rumah ya." pesan Jisoo.
Daniel tersenyum lalu hormat ke arah Jisoo. "Siap tuan putri!"
.
.
.Pukul empat sore, teman-teman Daniel sudah datang.
Ya, siapa lagi kalau bukan Ten, Hanbin, Doyoung dan Jaehwan.
Sekarang mereka berempat ada di ruang tamu rumah Taeyong dan duduk di karpet secara melingkar.
"Spidol warnanya siapa yang bawa weh?" tanya Jaehwan.
"Gua, ini di tas." ujar Doyoung lalu mengeluarkan banyak spidol warna.
"Oke, kalau penggaris sama pensil tugasnya siapa nih yang nyiapin?" tanya Jaehwan lagi.
"Gua. Nih." Ten mengeluarkan beberapa penggaris dan pensil.
"Kartonnya siapa yang bawa?" tanya Jaehwan.
"Gua." jawab Hanbin.
"Lah karton nya mana?" tanya Daniel ke Hanbin.
"Ada di mobil." jawab Hanbin.
"Kenapa gak sekalian lu bawa ke sini sih geblek." ujar Ten emosi.
Hanbin mengerucutkan bibirnya, "ya maaf. Tadi kan gua minta sama kalian buat nungguin gua ambil karton di bagasi belakang mobil tapi gak ada yang mau nungguin gua."
"Emang ngapa harus ditungguin coba." cibir Ten.
Hanbin melotot ke arah Ten, "ya soalnya takut aja kalo gua ketemu sama hantu yang kemarin."
"Yaampun Hanbin, badan doang yang gede, nyali kecil." ujar Jaehwan lalu tertawa.
"Yaudah gua ambil. Mana kunci mobil lu?" tanya Daniel ke Hanbin.
Hanbin langsung saja memberikan kuncinya pada Daniel, "perlu gua anterin?"
"Gausah, santai aja."
Daniel berjalan keluar dan menuju ke mobil Hanbin yang diparkir di halaman depan rumah. Setelah sampai, Daniel membuka kunci mobil dan membuka bagasinya untuk mengambil empat karton yang sudah digulung.
Selesai menutup bagasi, Daniel mengunci mobil dan membalikkan badannya.
"Niel." panggil Jennie yang dapat Daniel dengar.
Daniel menoleh ke sekitar, dan melihat Jennie ada di atas mobil. "Ngapain di atas? Turun!"
Jennie mencebikkan bibirnya, "enak di atas ah."
"Yaudah terserah, gua masuk dulu."
"Ikut!"
"Ya."
Akhirnya Daniel masuk ke rumah dengan Jennie yang mengikutinya di belakang.
Doyoung melihat ke arah Daniel, lebih tepatnya belakang Daniel.
"Doy? Lu lihat Jennie?" tanya Daniel.
Doyoung menatap Daniel bingung, "Jennie? Siapa tuh?"
"Ini, yang ada di belakang gua." jawab Daniel lalu menaruh kertas karton tadi di tengah-tengah temannya.
"Iya, gua lihat. Btw itu hantu lu namain apa gimana deh?"
"HAH? HANTU? ANJIR, GA DIMANA-MANA ADA HANTU TERUS. SEREM AH." pekik Hanbin frustasi.
Daniel duduk di dekat Doyoung, "coba deh lihat ke arah belakang gua Bin. Lu bisa lihat Jennie gak?"
Hanbin sontak menutup matanya rapat.
Ten dan Jaehwan pun dengan usilnya mendekati Hanbin.
"Buka mata woi." kata Daniel yang dihadiahi gelengan oleh Hanbin.
"Buka mata, dia udah gak ada." seru Doyoung.
Hanbin membuka matanya, dan langsung teriak kencang.
"WOA SETAN!" pekik Hanbin lalu dengan tidak tahu malunya menampol wajah Ten dan Jaehwan yang mengagetkannya.
"Anjir ditabok." ujar Daniel tertawa sampai air matanya keluar.
"Sakit woi. Enak aja main tampar pipi pangeran." kata Jaehwan.
"Tau nih, untung temen. Kalo bukan udah gua ketekin lu." seru Ten.
Hanbin melotot tak terima, "ya salah siapa coba ngagetin gua? Ya gua tampol lah."
"Yayaya, maap." ujar Ten dan Jaehwan.
"Bin." panggil Doyoung yang membuat Hanbin menoleh.
"Lu gak lihat hantu nya?" tanya Doyoung yang membuat Hanbin menggeleng.
Doyoung mengangguk, "oh pantes aja lu diem, ternyata lu gak lihat dia ada di belakang elu."
Hanbin sontak saja berdiri. "HAH?!"
"Aduh, ngakak gua. Ampe keluar air mata nih." ujar Daniel yang masih saja terkikik geli.
"Eh mermet, seriusan dia di belakang gua?" tanya Hanbin
"Iya."
Hanbin menoleh ke belakang, dan tidak mendapati apapun.
"Bohong lu." ujar Hanbin lalu kembali duduk.
Doyoung mengendikkan bahunya, "beneran kok. Tanya aja sama Daniel."
Daniel mengangguk, "beneran Bin. Btw dia hantu nya cakep kok hahaha."
"Seriusan? dia masih muda gak?"
"Halah giliran cakep aja lu langsung nanya-nanya." cibir Ten
"Cakep. Gua ada foto dia nih, dia ini hantu temen gua. Bentar gua tunjukin fotonya." ujar Daniel lalu membuka ponselnya dan mencari foto Jennie.
"Saking jones nya jangan-jangan mau pacaran ma hantu ya lu Bin?" tanya Jaehwan
"Hem, enggak tau. Wkwkwk." jawab Hanbin seadanya.
"Nih, muka dia." ujar Daniel lalu mengarahkan ponselnya ke arah Hanbin.
Hanbin mengambil ponsel Daniel dan mengamati wajah Jennie dengan alis berkerut.
"Kenapa lu?" tanya Doyoung
"I-ini kayanya gua pernah lihat dia deh." jawab Hanbin masih dengan mata yang fokus melihat foto Jennie.
Daniel dengan segera merebut ponselnya, "udah, mata lu kayak mau keluar lihat Jennienya."
Hanbin mendengus kesal. "Seriusan, gua pernah lihat. Tapi di mana ya?"
"Udahlah daripada mikirin hantu Jennie, mending kerjain nih tugas." sela Jaehwan
"Yaudah deh. Kali aja gua salah lihat." kata Hanbin.
"AAAAAA!" pekik gadis itu terkejut.
Baru saja gadis itu membalikkan badannya bersiap untuk kembali ke rumah, seseorang telah mendorongnya dengan kuat hingga ia terjatuh ke jalan.
Aku emang belum pro soal m/t kayak gini jadinya ya aku buat yang ringan-ringan aja masalahnya :')
Btw, udah dapat cluenya?
Aku double update hari ini hshshs
Selanjutnya tunggu up mingdep ya~

KAMU SEDANG MEMBACA
(96 Line) HELP ME ✔
Mystery / ThrillerMelihat hantu. Berinteraksi dengan mereka. Hal yang baru untuk seorang Kang Daniel. Melihat hantu yang merupakan teman sepermainannya dulu, kemudian hantu tersebut meminta tolong pada daniel untuk menolongnya. Apa yang akan kau lakukan jika ada di...