Aku tau kalian pasti tau cara menghargai karya seseorang kan?^^
So, here we go!
"Yang, kamu bakalan sibuk ya hari ini?" tanya Jisoo ke Taeyong yang sudah siap dengan bajunya yang rapi.
"Iya, gitu deh. Aku mau rapat, juga mau ketemu sama orang penting. Aku pulang sekitaran jam sembilan malam, kalau gak lembur."
"Yah, yaudah deh."
"Iya, tadi aku udah buatin kamu susu hamil. Diminum." kata Taeyong sambil tersenyum.
Jisoo awalnya terkejut karena baru kali ini Taeyong mau membuatkan susu hamil untuknya.
Namun sedetik kemudian, Jisoo balas tersenyum, "oke, makasih ya."
"Iya, sama sama. Aku berangkat ya." pamit Taeyong sambil mengecup dahi Jisoo
Jisoo mencium tangan Taeyong, lalu tersenyum, "oke, take care."
Taeyong masuk ke dalam kafe lalu mencari keberadaan wanita yang menyuruh dirinya untuk datang ke kafe itu.
Setelah ketemu, Taeyong duduk dan menyapa wanita itu ramah.
"Halo, tante." sapa Taeyong
Hani tersenyum, "halo."
"Kenapa tante minta saya datang ke sini ya?"
"Ah, kamu gak mau pesen minum dulu, Yong?"
"Oh boleh tante."
Hani memanggil pelayan dan mencatat pesanan Taeyong.
"Kamu dulu pernah pacaran dengan Jennie kan?" tanya Hani lembut
Taeyong mengangguk, "iya tante."
"Tante mau kasih tau, kalau Jennie udah nggak ada."
Taeyong memelotot kan matanya, "hah?"
Hani tersenyum lalu mengangguk, "hm, dia udah nggak ada di dunia ini."
Taeyong diam.
Hani pun diam.
Tak lama, datang pelayan dan mengantarkan pesanan Taeyong.
"Diminum, Yong." ujar Hani
"Ah, iya."
Taeyong menyesap minumannya sambil melamun.
"Tante mau bilang sama kamu, makasih udah mau nemenin Jennie, mencintai Jennie, juga udah jagain Jennie."
"I-iya tante. Sama sama. Aku gak nyangka, Jennie secepat ini perginya."
"Sama, saya juga."
"Kalau boleh tau, Jennie meninggal kenapa, tante?"
Hani menghela napas, air mata mulai menuruni pipinya. "Dia ditabrak dan juga keguguran. Hiks."
"Pelakunya tidak ditangkap?"
Hani menggeleng lalu tersenyum kecut, "saat itu terlalu gelap dan hujan lebat. Nomor plat mobil itu gak kelihatan."
"O-oh... Wah, jahat banget ya."
"Hm. Bentar ya, tante mau ke kamar mandi." pamit Hani
Taeyong mengangguk lalu meminum minumannya.
"Hihihi.... Hiks.... Hebat—"
Taeyong mengangkat satu alisnya, "hah? Gua gak halu kan?"
"Pandai! Pandai! Pandai! Pandai! Bohong! Bohong! Pembohong."
Taeyong merasakan pusing, ia memejamkan matanya sebentar, lalu membuka matanya lagi.
Deg.
Deg.
Deg.Jantung Taeyong berpacu cepat.
Ia melihat sosok yang sangat ia kenal, duduk membelakanginya dengan rambut cokelat nya yang panjang digerai.
"Hah? Halu ini gua." gumam Taeyong
"Maaf, tante ke kamar mandi nya agak lama." Ujar Hani lalu duduk di hadapan Taeyong
Taeyong mengalihkan atensinya ke Hani. "Iya gapapa tante."
"Loh? Kamu kok pucat? Kenapa?"
"Gak tau, tante. Saya pusing banget."
"Mau ke rumah sakit?" Tanya Hani
"Nggak usah, mungkin nanti juga hilang." tolak Taeyong
"Oke. Yaudah, kamu bisa pulang sendiri kan Yong?"
"Bisa tante, tante gausah khawatir in saya."
"Oke. Saya duluan gapapa kan? Ada arisan ibu-ibu. Oh ya, minumannya udah saya bayar."
"Oke, gapapa tante. Makasih ya."
"Iya."
Hani mengambil tasnya lalu pergi dengan mengendarai mobil volvonya yang berwarna silver.
Taeyong mengamati kepergian Hani sambil sesekali memijat pelipisnya, hingga akhirnya kesadarannya menghilang
Bruk
Taeyong pingsan dalam posisi kepalanya diatas meja.
tbc😛
Sebentar lagi end, dua atau tiga chapter lagi.
Jangan bosen bosen ya:(

KAMU SEDANG MEMBACA
(96 Line) HELP ME ✔
Mystery / ThrillerMelihat hantu. Berinteraksi dengan mereka. Hal yang baru untuk seorang Kang Daniel. Melihat hantu yang merupakan teman sepermainannya dulu, kemudian hantu tersebut meminta tolong pada daniel untuk menolongnya. Apa yang akan kau lakukan jika ada di...