14

603 106 4
                                    

"Woi, ngelamun aja lu Niel." ujar Hanbin sambil menepuk pundak Daniel

Mereka sudah selesai kuliah, dan duduk bersama di kantin fakultas sambil berbincang ringan. Namun tampaknya Daniel sedikit kurang bersemangat.

"Iya. Kenapa lu? Ada masalah?" tanya Ten sambil memakan somay pesanannya

Daniel menghela napasnya pelan, ingin ia menceritakan pada teman-temannya mengenai hantu dari Sejeong, tapi ia sendiri juga bingung. Apa benar yang dikatakan Sejeong? Dia pun tak yakin.

"Entah." hanya kata itu yang keluar dari mulut Daniel

Doyoung mengangkat alisnya satu, "lu kenapa? Kayanya banyak pikiran. Jennie kan udah pulih, lu emang mikirin apa?"

Jaehwan mengangguk, membenarkan perkataan Doyoung.

"Bener tuh, kan Jennie udah pulih, harusnya lu seneng. Kenapa murung?"

Hening.

Daniel segera beranjak dari sana tanpa menjawab pertanyaan teman-temannya.

Semua yang ada di sana saling melempar pandang satu sama lain, sama-sama merasa bingung akan perubahan sikap Daniel.

"Biar gua susul."  Doyoung berdiri dan agak berlari kecil menyusul Daniel yang sudah agak jauh.

"Lu abis ketemu sama hantunya Sejeong?" tebak Doyoung saat sudah sampai di samping Daniel

Daniel menoleh, terlihat ekspresi terkejut di wajah tampannya. "Kok tau?"

"Gua juga di datengin."

Daniel menarik Doyoung untuk duduk di kursi dekat mereka berdiri.

"Lu di datengin langsung apa gimana?" tanya Daniel penasaran

"Iya. Dan dia selalu bilang hal yang sama."

"Apa?"

"Dia ngasih tahu siapa yang nabrak gitu, clue nya lah."

"Sama anjir! Gua juga dikasih tau clue nya tapi gua di datenginnya lewat mimpi."

"Oh? Apa clue lu?"

"yang pertama, alis tercukur dengan tatapan tajam. Yang kedua, tatapan ketakutan dan khawatir. Kalo lu?"

"Dia bilang, rambut merah sama rambut pirang."

"Pelakunya ada dua, kalau yang gua inget di mimpi gua gitu."

"Oh? Terus ciri-cirinya kalo di satu in bakalan merujuk ke dua orang berarti nih?"

Daniel mengangguk, "iya."

"Rambut pirang tatapan tajam dengan alis tercukur? atau rambut pirang dengan tatapan khawatir dan ketakutan?" tebak Doyoung

" Atau mungkin Rambut merah dengan tatapan khawatir dan ketakutan? Atau rambut merah dengan alis tercukur dan tatapan tajam?" Tanya Doyoung lagi

Daniel hanya diam mendengarkan Doyoung.

"Woi, dengerin gua ga?"

Daniel mengangguk. "Iya, gua lagi mengira-ngira, siapa yang cocok."

Hening beberapa saat, hingga Daniel menyadari sesuatu.

"Eh ciri-ciri yang tadi lu sebutin terakhir... Kok mirip sama—"

"WOI DANIEL BENGEK! DICARIIN TERNYATA DI SINI YA! SOTO LU BELUM LU BAYAR KAMPRET. LU HARUS GANTI DUIT GUA!" Ujar Ten sambil berlari mendekat ke arah Daniel dan Doyoung, sedangkan Hanbin dan Jaehwan hanya menatap Ten dengan tampang datar.

"Bukan temen gua itu. Temen lu kan?" tanya Jaehwan pada Hanbin

"Enak aja. Babu gua itu. Baru gua kasih gaji, eh ternyata malah dipake buat bayar soto nya Daniel. Marah dia."

"Halah mbelgedes, lu aja ngekos sok-sok an punya babu nyet."

"Bacot njing."






















































Itu clue nya udah jelas loh gais^°^

Kalian udah bisa nebak siapa yg nabrak belooommmm ???

Lanjut ga?

(96 Line) HELP ME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang