20

583 99 5
                                    

Taeyong mengerjapkan matanya, bau obat-obatan memasuki indra penciumannya.

"Kamu udah sadar?" tanya Jisoo dengan raut khawatir

Taeyong menoleh, lalu mengerutkan keningnya.

"Kok aku bisa di rumah sakit?" tanya Taeyong

Jisoo mengelus rambut Taeyong, "tadi kamu pingsan di kafe. Pelayan kafenya panik dan langsung telfon kontak darurat di hp kamu, yang mana itu nomerku. Aku panik dong, langsung aja aku dateng ke kafe dan bawa kamu ke rumah sakit." jelas Jisoo

Taeyong mengangguk.

"Kata dokter, aku kenapa?"

"Kamu kecapean aja, kurang istirahat. Mau makan bubur ga?"

"Hm... Mau."

"Bentar, aku beliin ya?"

"Eh, tapi kandungan kamu gimana?"

"Aku gapapa, dedek bayinya kuat kok." kata Jisoo sambil mengelus perutnya yang buncit.

"Gak ah. Minta Daniel aja suruh ke sini, beliin bubur." tolak Taeyong

Jisoo menghela napasnya pelan, "sayang, ini masih jam kuliah Daniel."

"Oh? Yaudah gausah makan. Nanti aja."

"Yaudah iya."

"Kamu tiduran aja di sini, biar aku duduk di sofa." ujar Taeyong

"Ih? Apaan sih. Udah kamu baringan aja." tolak Jisoo saat Taeyong sudah mau beranjak dari kasur nya.

"Ga ada penolakan."

Jisoo menahan senyumnya, "dasar. Iya iya aku tiduran di sini. Bantuin naik dong."

Taeyong membantu Jisoo naik, lalu setelahnya ia duduk di sofa sambil memegangi infusnya.

"Kamu tidur aja, aku yang jagain." ujar Taeyong

"Hei, yang sakit itu kamu, bukan aku."

"Yang hamil itu kamu bukan aku, jadi yang butuh istirahat berarti kamu, bukan aku." Jawab Taeyong tak mau kalah.

Jisoo tak bisa lagi menahan senyumnya.

"Makasih." ujar Jisoo lembut

"Hm."

Jisoo segera meraih ponselnya dan mengetik kan pesan ke Daniel untuk membelikan bubur ayam.

Setelah itu, ia ketiduran, begitu pula Taeyong.
































"Bang, bangun." panggil Daniel ke Taeyong yang tidur di sofa.

Taeyong bangun lalu menatap Jisoo yang masih terlelap setelahnya menatap Daniel dengan satu alis terangkat.

"Apa?" Tanya Taeyong

"Gua bawa bubur, pesenan kak Jisoo." kata Daniel sambil menunjukkan kresek putihnya dengan isi bubur ayam tiga bungkus.

"Minumnya?" tanya Taeyong

"Nah, itu. Gua lupa. Jadi tunggu bentar ya, sama tolong bangunin kak Jisoo. Ini waktunya dia minum susu hamil lagi. Gua dah bawain nih susunya." ujar Daniel lalu meletakkan botol berisi susu hamil Jisoo.

"Yaudah, iya. Sana beliin minum."

"Iya iya."

Daniel segera pergi dari ruangan itu meninggalkan Taeyong dan Jisoo.

Taeyong berjalan mendekati Jisoo, berniat membangunkan istrinya. Namun, saat ia menatap wajah Jisoo yang terlihat tenang saat tidur membuat ia tak tega membangunkan Jisoo.

"Nanti aja deh." ujar Taeyong

Tuk
Tuk
Tuk

Pintu ruangan diketuk.

Taeyong melirik pintu dengan alis yang hampir menyatu. "Daniel? Cepet banget? Atau ada yang ketinggalan?"

"Tapi kalau gitu, harusnya langsung masuk aja kan? Gausah ketuk pintu?" gumam Taeyong

Tuk
Tuk
Tuk

Taeyong memberanikan diri melihat ke arah pintu, dan kemudian ia menyesali keputusannya.

Sosok yang dilihatnya dari kaca pintu itu sanggup membuat matanya tak bisa berpaling.

Taeyong hanya bisa diam. Ingin menjerit pun, ia tak bisa.








































"Jennie...." lirih Taeyong sebelum akhirnya pingsan lagi.









































TBC😛

bentar lagi nih~

wkwkwk kayaknya serius amat ya yang baca cerita ini?:'(



Btw selamat hari raya lebaran bagi yang merayakan yaaa❤ semoga kita diberi kemudahan, diberi panjang umur sehingga bisa ketemu di puasa tahun depan, juga diberi kesehatan ditengah maraknya pandemi ini. Aamiin.

(96 Line) HELP ME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang