12

627 107 3
                                        

Kalian tau cara menghargai karya seseorang kan? Hehehe

Btw saya mau menekankan beberapa hal :
1. Jangan hate artis rl-nya karena dia jahat di sini.
2. Sifat tokoh di buku ini hanya untuk kepentingan cerita, tidak ada sangkut pautnya dengan artis rl.
3. Cerita ini murni fiksi ya plis:')
4. Jangan tiru karya saya ini ya, saya mohon. Saya yakin kalian pasti bisa lebih dari saya yang idenya hanya seuprit ini hahaha. Sakit tau di tiru:) kalau ada yang niru, saya doain karya dia juga ikutan dijiplak loh nanti. Wkwkwk biar ngerasain sakitnya saya.
5. Cerita tidak terlepas dari typo. Mohon dimaklumi, saya ngetik pakai ponsel hwhw.

👆Harusnya ditulis di awal cerita sih ya... Tapi gapapa, besok saya taruh di awal cerita😂

So, here we go!
Enjoy the story!
























Jennie dan Daniel sedang panik saat ini.

Bagaimana tidak? Jisoo pingsan setelah mendengar semua yang Jennie ceritakan pada Daniel. Ternyata si calon ibu tadi tidak jadi ke kamar mandi setelah mendengar pertanyaan Daniel.

"Duh, gimana ini?" Panik Daniel setelah membaringkan Jisoo yang pingsan di sofa ruang rawat Jennie.

"Panggil dokter sana! Buruan!" teriak Jennie

Daniel segera berlari dan mencari dokter.

Pikiran Jennie jadi kacau lalu mengingat lagi percakapannya dengan Daniel beberapa saat lalu.

Flashback on.

"Lu keguguran. Anak siapa, gua tanya?"

Jennie terlihat sangat terkejut. Ia memang sudah mengira Daniel akan bertanya hal itu, namun ia tak menyangka akan secepat ini. Jennie bahkan belum menyiapkan kalimat yang tepat.

"E-e..."

"Siapa?"

Jennie menghela napasnya, menatap Daniel teduh. "Tolong, jangan kasih tau siapa-siapa oke?"

Daniel mengangguk, "iya."

"Anak gua sama mantan gua."

"Mantan lu ada tiga. Si berandalan SMA itu atau siapa?" tanya  Daniel lagi

'Oh shit. Kenapa aku lupa Daniel itu teman sejak aku SMA di korea? Astaga. Dia tau semua mantanku dong? Bagaimana ini?' batin Jennie

"A-anu. Em, gini, gue ceritain aja kronologi nya ya."

"Yaudah."

"Gue kan pacaran terus ya gitu, ga lama dia mutusin gue. Katanya gara-gara dia mau nikah. Gue kayak yang udahlah. Lagian juga gue mau ke New Zealand nyusul nyokap. Tapi kemudian pas di New Zealand, gue ngerasa gue gak haid beberapa minggu. Gue cek tuh, ternyata hamil, udah 3 minggu. Gue panik, dan minta buat ketemu sama mantan gue buat bahas anak ini. Katanya dia mau dateng, tapi ternyata dia gak dateng juga. Sampai akhirnya gue keguguran itu." Jelas Jennie panjang lebar, membuat Daniel tampak berpikir dan mengangguk.

'semoga Daniel terkecoh, gak nanya siapa yang—'

"Siapa Ayahnya?" tanya Daniel

Jennie menghembuskan napas pelan. 'Susah mengecoh Daniel rupanya.' batinnya

"E-em... gue mohon jangan beritahu siapapun ya setelah gue kasih tau?"

"Iya, gue cuma pengen tau."

"Lee Taeyong. Suami kakak sepupu lu." cicit Jennie

Well, Daniel terkejut.

Jadi, pada saat Jennie menjadi hantu, ia sering main di rumah Daniel dan melihat Taeyong. Ia merasa familiar dengan lelaki itu, tapi ia tak ingat. Hingga akhirnya ia ingat lagi akan siapa Taeyong saat badannya terasa tersedot beberapa waktu lalu.

BRAK!

Daniel dan Jennie menoleh ke arah suara.

Jisoo pingsan.

"WTF?!" panik Jennie

"KAK!" Daniel segera berlari menghampiri Jisoo yang pingsan.

Flashback off.

Jennie menatap Jisoo sendu, "semoga Jisoo sama anaknya baik-baik aja."


















































Nah loh, si mas Taeyong nakal ya.

btw komen dong? Kalo ada tiga komen, aku langsung up chapter selanjutnya deh hahaha.

Pengen gitu di semangatin sama kalian yang baca :(

(96 Line) HELP ME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang