"Brengsek!" Umpat Stifia kecil dan entah darimana mendapatkan pisau yang tajam.
Ia melemparkan pisau itu bertepatan dengan Dominic yang masuk dapur bersama Mich, kalau saja Dominic telat sedikit saja menghadang pisau itu dengan tangannya, mungkin nyawa Brandon sudah melayang. Karena entah diajari siapa tapi lemparan Stifia bisa tepat di jantung Brandon, lebih tepatnya pisau tersebut berada di depan dada sebelah kiri. Untunglah Dominic menghentikan pergerakan pisau tersebut.
Namun sebagai gantinya, tangan kirinya yang ia gunakan sebagai hadangan pisau itu berdarah. Darah itu terus menetes, ia lalu mencabut pisau itu. Ia sangat heran, bagaimana mungkin anak perempuan kesayangannya yang masih kecil itu bisa melakukan hal seperti ini. Kalau anak lain seusianya mungkin hanya melempar asal benda disekitarnya. Tapi anaknya itu melempar pisau dan juga mengincar bagian jantung.
Mich kecil yang melihat adegan itu menangis kencang, wajah Brandon pun keliatan khawatir melihat darah yang keluar dari tangan ayahnya. Sedangkan pelakunya yaitu Stifia malah berekspresi seperti tidak melakukan apa-apa dan malah tersenyum licik. Dan seakan-akan bukan dia tidak melihat kejadian yang baru saja terjadi.
Flashback off
Sebab itu ayah dan kakak-kakaknya tidak ingin membuat masalah dengan adiknya itu.
Saat di perjalanan ke sekolah. Stifia biasa mengamati apa yang terjadi disekitarnya. Dan ia melihat satu pengendara motor yang terus mengikuti mobil yang dinaikinya. Ia juga melihat tangan kanan pengendara motor itu memegang pistol.
Stifia yang sedang bad mood merasa ia akan mendapat hiburan sebentar lagi. Lalu Stifia tiba-tiba membuka tasnya dan mengambil pistolnya, kemudian mengarahkannya ke Mich yang sedang mengemudi.
* * *
"Buka jendela samping lo!" Paksa Stifia dengan menodongkan pistol yang dipegangnya.
Dengan hati-hati Mich mulai menurunkan jendela sampingnya. Ia tidak ingin mati muda ditangan adiknya. Walau ia tau adiknya takkan membunuhnya, tapi ia hanya ingin menuruti ucapan adiknya itu.
Lalu dengan cepat Stifia membidik kedua tangan dan kedua kaki pengendara motor dan menembaknya secara cepat pula. Dan membuat si pengendara motor jatuh dari motornya yang kebetulan tempat jatuhnya adalah trotoar dengan banyak bebatuan. Pengendara motor itu jatuh tengkurap dengan wajah terantuk batu dengan sangat keras. Membuat darah merembes di batu-batu itu, dan sepertinya wajahnya lumayan hancur.
Stifia lalu kembali ke posisi duduknya tadi. Ia tersenyum sesaat. Target terselesaikan dengan baik. Tapi tiba-tiba ia merasa pusing dan akhirnya pingsan.
Sementara itu Mich yang kaget langsung mengerem mobil dengan mendadak. Ia masih belum sadar kalau Stifia tak sadarkan diri.
Mich masih belum sadar apa yang terjadi barusan, walaupun keluarganya adalah psikopat semua. Tapi dialah yang paling waras. Ia masih tidak biasa dan tidak bisa melihat adegan yang sedikit sadis seperti itu.
Mich kemudian sadar, ia menoleh ke arah Stifia. Dan ternyata adiknya itu tidak sadarkan diri. Ia mengira kalau itu karena ulahnya mengerem mendadak.
Ia langsung memutar arah mobilnya, membuat beberapa kendaraan dibelakangnya membunyikan klakson. Tapi ia tidak memperdulikannya, ia lebih mengkhawatirkan adiknya yang sedang tidak sadarkan diri. Lalu ia dengan cepat membawa Stifia kembali ke rumah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
D. Famili
ActionJudul sebelumnya Dominic Family. D. Famili adalah sebuah keluarga mafia di Indonesia yang belum diketahui publik. Salah satu anggota inti yang paling muda bernama Stifia Dominic dengan nama samaran Stifia Dandelion D. Ia akan dinikahkan oleh ayahny...