Chapter 13

1.2K 79 1
                                    

"Dia adalah Mr. Smith, kenalan anda bukan? Tapi sepertinya ia mengenal anda sebagai pemilik perusahaan furniture yang sangat sukses. Jadi ia berencana menjatuhkan anda dengan beberapa sniper untuk membunuh anda. Tapi Mr. Smith ini tidak tau soal dunia kita yang terbiasa dengan sebuah tembakan." lanjut Eldebara menjelaskan dengan panjang lebar. Ia belum cukup puas hanya mendapat informasi itu saja. Ia menginginkan informasi soal kehidupan nya. Agar ia bisa menyiksa Mr. Smith, orang yang telah mengusik gadis yang sangat ia cintai.

"Kau sudah menemukan lokasinya?" tanya Dominic, ia melihat dengan jelas wajah marah Eldebara.

"Tentu. Dia berada di Club Fairy di ujung kota tadi siang. Dan sepertinya ia tinggal di hotel Fairy yang berada di sebelah club itu."

"Hotel Fairy ya? Aku akan mengosongkan hotel itu untuk mu Dom." ucap Javier tertarik.

"Tentu kakek. Kita juga akan mengajak keluarga nya sekalian. Lalu membantai mereka semua disana nanti malam." ucap Eldebara dingin dan memasang wajah dengan ekspresi lapar ingin membunuh orang.

* * *

"Hoamm" suara Stifia menguap membuat mereka bertiga menoleh ke arah pintu.

"Wah ada kakek, ada El juga. Ada apa ya?" ucap Stifia dengan nada khas orang baru bangun tidur.

"Tidak ada apa-apa sayang." jawab Dominic lalu tersenyum.

Stifia kemudian berjalan mendekati Eldebara, ia lalu berjinjit dan mencium pipi Eldebara singkat. Lalu ia menuju tempat ayahnya dan duduk dipangkuan ayahnya itu. Ia berusaha menyembunyikan wajah merahnya di punggung Dominic, ia sebenarnya sangat malu dengan apa yang ia lakukan barusan.

Sedangkan wajah Eldebara yang tadinya terlihat marah sekarang terlihat tersenyum senang karena ciuman singkat yang diberikan Stifia.

Dominic hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anak perempuan satu-satunya itu. Ia kemudian mengusap kepala Stifia dengan tangan kanannya dan memeluk punggung Stifia dengan tangan kirinya. Ia takut kalau Stifia akan jatuh dari pangkuannya.

Dominic kemudian melihat Stifia yang ternyata sudah tertidur lagi. Mungkin saja ia kesini karena sedang mengigau dalam tidurnya, pikirnya.

"Kita lakukan nanti malam." ucap Dominic yakin. Dan hanya disetujui oleh Javier dan Eldebara.

*Malam hari

Saat makan malam, semua keluarga Dominic berkumpul di ruang makan. Dan tentu saja ada empat orang asing, yaitu Javier, Eldebara, dan dua orang kepercayaan Javier.

Stifia yang baru saja turun dari kamarnya heran dengan situasi di meja makan. Ia merasa semua orang sedang marah tapi dalam mode diam. Tapi ia tak membahasnya dan segera memakan makanannya.

Biasanya setelah makan semua akan berkumpul di ruang keluarga, itu pun kalau tidak ada kerjaan.

Tapi setelah Stifia makan, ia memperhatikan semua orang disana tidak ada yang beranjak dari duduknya kecuali Mich yang tadi izin ke kamar dahulu karena ia memang sedang tidak enak badan.

*Sementara itu di lantai 3 Hotel Fairy

Mr. Smith terheran-heran dengan keadaan hotel yang sangat sepi. Padahal tadi sore ia masih melihat beberapa orang yang bersenda gurau di lobi. Tapi sekarang keadaan hotel itu sangat sepi.

Tapi yang membuat nya heran adalah keluarga nya yang entah bagaimana bisa ada di dalam hotel ini juga. Mereka bilang kalau resepsionis hotel lah yang menelpon dan menyuruh mereka untuk datang kemari. Katanya gawat darurat dan sangat penting.

D. FamiliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang