Chapter 7

1.9K 122 8
                                    

Mereka lalu mulai bercerita tentang film itu. Mereka bahkan mengkritik beberapa adegan yang kurang sadis di beberapa series nya.

Tanpa disadari mereka berdua, Dominic tersenyum melihat mereka dari lantai dua. Ia tidak tahu apa yang mereka berdua bicarakan tapi melihat putrinya mendapatkan teman membuatnya cukup senang. Karena memang putrinya itu berbeda.

Disaat anak seumurannya bersekolah di taman kanak-kanak, didampingi orang tuanya, mempunyai banyak teman. Stifia hanya sendirian karena ibunya telah meninggal dan ayahnya jarang ada di rumah. Stifia juga selalu menyendiri, membuatnya tidak mempunyai teman hingga saat ia lulus dari sekolah dasar.

Dan disaat anak perempuan seumurannya bermain boneka dan lain-lain. Stifia malah bermain menggunakan pistol asli. Saat pistolnya ditukar dengan pistol mainan, ia langsung merusaknya seakan tahu mana pistol yang asli dan mainan. Membuat Stifia saat kecil ditakuti beberapa anak seusianya di sekitar rumah mereka.

Tapi sekarang Dominic melihat Stifia berinteraksi dengan wajar, membuatnya bahagia. Karena memang ia tidak terlalu sering memperhatikan anak perempuan satu-satunya itu, karena kesibukannya.

Tiba-tiba Mich mendekati Dominic dan membisikkan sesuatu.

* * *

Dan Dominic hanya mengangguk tanda menyetujui sesuatu yang dibisikkan Mich.

Mich kemudian turun ke lantai dasar dan mendekati Stifia.

"Stifia.. Kamu pulang sekarang ya, udah malam. Besok kamu kan sekolah." ucap Mich sesampainya di meja Stifia dan Aldi.

"Hmm.. Bentar bentar.. Lo ke mobil aja dulu, tungguin di depan gerbang." ucap Stifia pada Mich.

"Oke" jawab Mich

"Kamu juga pulang. Besok kamu juga sekolah" lanjut Mich berbicara pada Aldi.

"Iya kak" ucap Aldi.

Setelah itu Mich keluar aula dan menuju tempat ia memarkirkan mobilnya tadi.

Sedangkan Stifia bertukar nomor dengan Aldi. Katanya supaya bisa janjian untuk melihat film bersama.

Dan setelah itu Stifia berjalan keluar aula dan menuju gerbang tempat Mich menunggu. Sedangkan Aldi menuju orang tuanya dan mengajak mereka berdua pulang.

Sesampainya di rumah Stifia langsung pergi ke kamarnya. Ia malas mandi sehingga ia hanya cuci muka dan berganti pakaian. Saat ia melihat lemari pakaiannya sudah tersusun rapi baju yang ia bawa dari rumah dan beberapa baju yang memang tergantung disana. Ia memilih baju tidur yang nyaman dan langsung tiduran di kasur.

Ting

Stifia melirik handphone nya yang berbunyi. Dan ternyata pesan dari Aldi.

Hai cantik

Hi jg

Belum tidur nih?

Blom

Pasti lagi mikirin aku ya? Makanya gabisa tidur.

Geer
Gue mau tidur trus lo sms, dasar rese


Yaudah klo gitu, maaf klo aku ganggu
Nice dream

D. FamiliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang