Budayakan vote sebelum membaca ! ! !
_____
TAEHYUNG kini jatuh rebahan di kasur empuk tercinta. Ia baru pulang sekolah. Belum melepas baju, belum melepas sepatu, tasnya pun ia lemparkan entah ke mana. Kasur yang tadi sudah ditata rapi oleh Bunda Irene kini berantakan karena ulah anak bujangnya itu.
"TAEHYUNG! BUN-"
Irene melongo di ambang pintu kamar Taehyung. Matanya menyapu seluruh kamar putranya yang tadi sudah ia sulap serapi mungkin. Tapi apa-apaan ini? Dalam sekejap sudah kembali berubah menjadi kandang babi?
"Eleh! Eleh! Eleh! Kok berantakan?! Bunda udah capek-capek beresin juga!" Irene mendekat ke arah putranya sembari berkacak pinggang.
Taehyung bersandar pada kepala ranjang. Tangannya bergerak meraup habis wajah serta rambutnya yang sudah acak-acakan.
"Pulang sekolah bukannya langsung ganti baju! Ini malah rebahan! Kamu pikir mudah gitu nyuci seragam kamu yang badheg-nya naudzubillah! Pokoknya Bunda mau hukum kamu!"
Taehyung meloncat. Itu adalah kata-kata sakral yang paling Taehyung takutkan keluar dari mulut Bundanya. Satu bulan lalu, ia bandel. Kemudian Irene menghukumnya. Kalian tahu apa hukumannya? Hukumannya adalah Taehyung harus menjadi babu Irene selama satu bulan. Minggu lalu hukumannya baru selesai. Masa sekarang ia harus dihukum lagi?
"Maafin Tae Bun. Tae tuh lelah hikd," Taehyung melilitkan tangannya pada kaki Irene. Cara bicaranya pun bisa dibilang alay. Apalagi ditambahi dengan isakan palsu yang membuat perut mulas jika didengar.
Irene melipat tangannya di depan dada. "Ini masih untung loh Bunda yang hukum! Kalo Ayah yang ngehukum gimana?! Mau lari ke siapa kamu?!"
Taehyung mencebikkan bibirnya. Untunglah ia sedang menunduk, jadi kemungkinan besar Irene tak melihatnya.
"Pokoknya! Minggu depan kamu harus bawa pacar ke rumah! Bunda nggak nerima alasan apapun! Kamu itu udah bujang banget tapi nggak punya pacar! Kakak kamu aja udah! Lagian kamu punya tampang lumayan nggak digunain! Contoh tuh Ayah kamu! Punya tampang ganteng dapetnya Bunda yang nggak kalah cetar seksi membahana! Udah lah! Nanti malem kamar ini udah kudu bersih lagi! Kalo nggak, Ayah kamu yang bakal turun tangan!" Irene beranjak keluar dari kamar putranya.
Taehyung menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Nasib-nasib!"
[][][]
Jam sudah menunjukkan pukul 08:34 WIB. Tapi, cowok pemilik senyum kotak itu baru saja melompati pagar samping sekolahannya. Tak biasanya Taehyung telat sampai sesiang ini. Tapi, pagi tadi mungkin adalah pagi tersialnya. Ya, bagaimana tidak? Ketika Ayam baru berkokok Taehyung sudah dibangunkan oleh sang Ibunda tercinta. Irene membangunkan Taehyung bukan semata-mata agar anaknya segera mandi dan bersiap. Tetapi, ia justru menyuruh anak bujangnya untuk mencuci piring dan memasak.
Bukannya mendapat masakan yang enak, dapur keluarga Dirgantara justru nyaris terbakar. Itulah sebabnya cowok itu datang sangat terlambat.
"VALERIAN TAEHYUNG DIRGANTARA!"
"Mati gue!"
Taehyung berlari sembari menyincing ranselnya yang belum sempat ia sampirkan di bahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Ms. Cold
Fanfiction[COMPLETED] Sikapnya yang dingin membuat Taehyung bertekad ingin menghangatkannya. Sikapnya yang acuh tak acuh membuat Taehyung ingin dipedulikan olehnya. Sikapnya yang kaku membuat Taehyung ingin membuatnya menjadi lebih luwes. Juga bibirnya yang...