Budayakan vote sebelum membaca ! ! !
_______
HARI ini, Taehyung tidak telat masuk sekolah. Tapi, tetap saja suasana hatinya dongkol sedongkol-dongkolnya. Bagaimana tidak dongkol? Pagi tadi Bunda Irene mengatakan kalau hukuman itu harus diselesaikan hari ini juga. Awalnya Taehyung menolak, tapi ketika Bundanya mengatakan kalau Ayahnya akan pulang hari ini, Taehyung tak berani berkutik lagi.
Tak cukup ia mengumpati sang Bunda, sang Kakak--yang sekarang sudah baikan dengan pacarnya--justru menambahi dengan mengompori serta mengejeknya habis-habisan. Membuat mood Taehyung seperti cewek datang bulan saja rasanya.
Taehyung menghela nafasnya gusar. Ia dari tadi terus berkeliling sekolahan hanya karena ingin menemui sosok cewek bernama Jennie. Tapi, cewek itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya sejak pagi tadi.
"WOY JENONG!"
Satu kali panggilan, sang empu tak menoleh. Yah, lagian orang waras mana yang akan menoleh ketika dipanggil 'Jenong'?
"NONG! JENONG! WOY! PESEK! HIDUNG RATA! JENNIE!"
Ketika sebutan terakhir yang disebut, Jennie baru menoleh. Ia mengangkat sebelah alisnya saat Taehyung sudah berdiri di hadapannya dengan nafas memburu seperti orang baru saja lari marathon.
"Acaranya dipercepat. Nanti gue bakal jemput lo jam tujuh malem," ungkap Taehyung.
Jennie hanya mengangguk, kemudian melenggang pergi.
Taehyung menjatuhkan rahangnya. Ia berlari kecil, kemudian meraih pergelangan tangan Jennie.
Jennie menyentak tangan Taehyung dengan keras. Membuat beberapa siswa mendekat ke arah mereka.
"APAANSIH?! JANGAN BESAR KEPALA KARENA GUE SENYUM KE LO! GUE CUMA MAU BANTU LO! TAPI GUE NGGAK MINTA BUAT LO GANGGU HIDUP GUE! GUE PENGEN TENANG! BYE!"
Mulut Taehyung menganga lebar. Matanya pun berkedip-kedip lucu.
"Heeleh! Padahal cuma mau bilang tali sepatunya lepas! Kalo jat-"
BRUK!
Taehyung tertawa terpingkal-pingkal saat ia melihat Jennie terjatuh di kerumunan sana.
"MAMPOS! SIAPA SURUH LANGSUNG MARAH?! ORANG GUE CUMA MAU BILANG TALI SEPATU LO LEPAS!" teriaknya di sela-sela tawa.
Jennie bangkit dari jatuhnya. Ia menatap tajam ke arah Taehyung yang masih tertawa, bahkan cowok itu sampai berjongkok karena terlalu kenyang tertawa. Jennie menggeram. Ia berjanji akan membalas perbuatan cowok itu.
Eh? Tapi bukannya ini terjadi karena kecerobohannya sendiri? Ya, ia akui ini kecerobohannya. Tapi, akibat tawa Taehyung, murid yang tadinya tak melihat ia jatuh justru menoleh padanya. Bahkan ia sempat mendapati ada yang tertawa. Ia tentu tak terima jika harus dipermalukan seperti ini. Mau taruh di mana mukanya yang angkuh nan sombong?
[][][]
"WOY!"
Taehyung tersedak bakso yang bahkan ia belum kunyah satu kalipun. Cowok berwajah tampan itu langsung saja memuntahkan baksonya ke tong sampah.
"JIMIN BANGSAT!"
Jimin mengusap telinganya yang berdengung hebat. Padahal tadi ia hanya berniat memanggil, tak ada niat mengagetkan. Tapi, sahabatnya itu memang sudah kodratnya kagetan, jadi mau bagaimana lagi?
"Mau bunuh gue yah lo?" sungut Taehyung.
Jimin mendudukkan dirinya di kursi seberang Taehyung. Cowok itu mencomot es teh Taehyung tanpa izin.
Taehyung tak menggeplak tangan Jimin yang sudah tak sopan. Toh, mereka juga sudah tak punya adab jika berhadapan.
"Kalo nggak dosa ples nggak dipenjara sih udah gue lakuin dari dulu kali," jawabnya santai.
Taehyung mencebikkan bibirnya sebal. "Apaansih?! Ngegas bener kayaknya tadi kalo manggil," Taehyung kembali menyuapkan bakso ke dalam mulutnya.
"Tadi gue liat Jungkook lagi godain Jennie."
Taehyung menyemburkan bakso yang sudah halus terkunyah pada wajah Jimin. Cowok itu geranggaman meraih es tehnya. Ia menenggak es teh itu dengan gerakan santai, tak peduli pada Jimin yang kini tengah mengumpat habis-habisan.
Jimin meraih tisu yang ada di atas meja kantin. Cowok pemilik tubuh mungil itu mengusapkan tisu itu pada wajahnya dengan gerakan kasar.
"Bangsat banget lo! Lo kalo mau nyemburin makanan liat-liat dulu dong! Lo kira wajah gue mirip wastafel apa sih?!" dumalnya.
Taehyung tertawa kecil. "Wajah lo kan emang mirip wastafel."
Jimin melempar tisu bekasnya tepat di wajah Taehyung. Kali ini, Taehyung yang balas mengumpat.
"Bangsat! Lo kira wajah gue tong sampah apa sih?!"
"Wajah lo kan emang mirip tong sampah," Jimin meniru gaya bicara Taehyung.
Taehyung mendengus sebal. Untung saja ia punya stok kesabaran yang sangat banyak. Sehingga ia bisa menahan tangannya untuk tak mencekik leher Jimin. Padahal pemikiran seperti ini harusnya berjalan melewati otak Jimin. Karena Jimin lah yang selama ini berusaha sabar menghadapi tingkah sahabatnya yang sinting kelewat batas. Sungguh, wajah kedua orang ini sangat tak sinkron dengan otak mereka.
"Tadi lo bilang Jungkook ngegodain Jennie kan? Sekarang mereka di mana?" Taehyung kembali pada topik utama mereka.
Jimin mengulum bibir sebentar. "Di taman belakang. Gue juga dengernya dari anak cabe-cabean. Katanya Jennie lagi dipaksa sama Jungkook di sana. Entah dipaksa apa," Jimin mengendikkan kedua bahu di akhir kalimat.
"Gue harus ke sana," Taehyung hendak berdiri, tapi sentakan Jimin berhasil membuat tubuhnya terduduk kembali.
"Lo mau babak belur?!"
Taehyung mendesah kecewa. Tapi, detik berikutnya wajahnya dipenuhi binar kebahagiaan.
"Nggak Jim! Gue nggak bakal kena tonjok," Taehyung tersenyum bangga.
Alis Jimin terangkat sebelah. "Emang lo bisa bela diri?"
Taehyung menggeleng. "Nggak juga. Jadi gini, kemaren gue liat Jungkook lagi ngomong sama Jennie. Tapi, badannya deket-deketan banget. Seketika, fikiran kotor pun menghinggapi otak Taehyung yang tampan ini. Gue manggil 'Woy!', terus kayaknya Si Jongkok marah. Karena gue takut wajah tampan gue yang semulus pantat bayi ini bakal memar-memar, jadilah gue ngomong kalo gue itu saudara sepupunya Jennie."
Jimin menggelengkan kepalanya seraya berdecak kagum. "Terus dia nggak nonjok lo?"
Taehyung menggeleng dengan bangga. "Nggak lah. Malahan dia nyapa gue gini 'Eh? Calon Kakak ipar'. Tapi, sebenernya gue gedeg banget disapa gitu!"
Jimin tergelak memegangi perutnya. "Gela! Gela! Gela! Ya udah sana! Lo samperin gih. Biar dikira kayak pahlawan di FTV."
Taehyung berdecak. Ia segera berdiri dan meninggalkan Jimin yang mengekor di belakangnya. []
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Ms. Cold
Fanfiction[COMPLETED] Sikapnya yang dingin membuat Taehyung bertekad ingin menghangatkannya. Sikapnya yang acuh tak acuh membuat Taehyung ingin dipedulikan olehnya. Sikapnya yang kaku membuat Taehyung ingin membuatnya menjadi lebih luwes. Juga bibirnya yang...