[01]

8.2K 946 54
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ! ! !

_____

PAGI ini Taehyung terlihat sewotan sekali. Itulah analisa dari seorang cowok bertubuh cungkring nan pendek bernama Jimin. Hari ini ia mendapat banyak kejutan dari sahabatnya. Dimulai dari datang ke sekolah tepat waktu, sudah selesai mengerjakan tugas--meskipun semua jawabannya ngawur, dan kali ini cowok itu lebih banyak diam. Aneh sekali.

"Jim."

Jimin menoleh ke samping. Ia menaikkan sebelah alisnya, dan melemparkan tatapan penuh tanya pada sang empu.

"Gue tadi pagi liat Jennie lagi dipaksa jadi pacarnya Jungkook."

Pernyataan dari Taehyung sukses membuat Jimin terkesiap. Ia sedikit tersenyum canggung saat beberapa anak rajin yang tengah mengerjakkan tugas tampak terganggu akan gerakan gasrak-gusruknya.

"Serius?" Jimin bertanya dengan mata yang mendelik lucu. Asal kalian tahu saja, Jimin itu tidak bisa mendelik dikarenakan kedua matanya yang terlalu sipit. Jadi ketika berusaha mendelik, bukannya kelopak matanya naik, justru kedua alis Jiminlah yang naik ke atas.

Taehyung sedikit menjauhkan wajah Jimin darinya menggunakan telapak tangan. "Dua rius malahan!"

Mata Jimin sedikit memicing setelah mendengar jawaban Taehyung. "Kenapa lo nggak nolongin?"

Taehyung menggigit kukunya. "Lo jangan ngomong gitu lah. Gue kan jadi inget masa-masa gue bolos silat pas masih SMP."

Jimin terbahak mendengar protesan Taehyung. "Siapa suruh bolos?!"

"Lo juga bolos sat!" Taehyung menggeplak kepala belakang Jimin dengan keras.

Jimin menyengir lebar, mengakibatkan mata bermanik kecokelatannya ternggelam. "Tapi kan gue masih bisa beberapa jurus."

Taehyung memutar bola matanya malas. "Bodo amat Jimin!"

Jimin semakin melebarkan cengirannya. "Terus-terus?! Jennie-nya mau gitu?!"

Taehyung menggeleng lemah. "Nggak lah! Dia malah diem aja kayak patung."

Jimin terkekeh, "Mampus tuh si bajingan ditolak. Kemaren masa dia nembak cewek inceran gue? Bener-bener tuh orang!"

"Weh! Kerjain dong! Malah ngegosip!" tegur Daniel. Cowok berwajah tampan itu merasa terusik akan kebisingan yang disebabkan oleh dua manusia di belakangnya.

"Yo pakabar sobat ambyar?! Balik lagi sama Lucas! Orang terganteng sejagat raya! Jadi gini gaes! Gue ganteng 'kan?! Yo wes pesti lah! Nah, buat kalian terutama ciwi-ciwi pengagum wajah tamvan nan kiyod seorang Lucas Mahendra, kalian wajib beli kopi yang diBA-in sama gue. Kalian bakal dapet bonpict wajah guanteng tiada tara Lucas Mahendra. Gimana? Ada yang mau nyoba nggak? Cobain kuy!"

Hening.

Lucas masih berdiri di depan sana dengan kedua tangan yang senantiasa memajang kopi berhadiahkan photo card wajahnya.

"Nggak minat!" Doyoung bersuara dengan logat santainya.

Lucas mendengus. Dengan langkah yang sengaja dihentak-hentakkan, ia kembali duduk di bangkunyw.

"Eh Te! Lo nyeret gue ke dalem kasus lo 'kan?!" Nada santai Doyoung berubah menjadi pekikan yang kerasnya mampu menandingi suara cempreng bendahara kelas mereka.

[✔] Ms. ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang