Sebelum membaca alangkah baiknya klik bintang 🌟 yang berada di pojok bawah ;)
Tinggalkan komentar juga di akhir
Terima kasih dan selamat membaca ❣
— oOo —
Dering ponsel milik Jian berbunyi. Mengganggu acara tidur siangnya. Tangan Jian meraba nakas yang berada di samping tempat tidurnya mencari benda pipih yang sedari tadi tidak berhenti berbunyi.
Setelah mendapatkan ponselnya. Mata Jian yang masih mengantuk pun langsung terbuka lebar sempurna ketika melihat dua panggilan tak terjawab dari sang pemilik nama yang tertera di ponselnya. Penerbit.
Mampus gue, batin Jian merutuki dirinya sendiri yang lupa janji dengan Penerbit siang hari ini.
Jian berdeham menetralkan suaranya agar tidak keciri bahwa ia baru saja bangun tidur. Setelah suaranya terasa normal Jian mengangkat panggilan telpon tersebut.
"Hallo? Jian. Kamu tidak lupa dengan janji hari ini kan?" tanya seseorang di sebrang sana.
"Tentu saja saya tidak lupa. Ini saya sedang bersiap-siap," bohong Jian.
"Baiklah. Nanti tempatnya akan saya kirim lewat pesan."
"Baik," ucap Jian dengan cepat. Kemudian Penerbit tersebut mematikan sambungan ponselnya terlebih dahulu. Jian dengan cepat langsung berlari ke kamar mandi untuk bersiap-siap menemui Penerbit tersebut.
Jian Sanders seorang mahasiswi Universitas ternama di Indonesia jurusan Sastra bahasa yang sekarang sudah memasuki Semester 4. Jian juga sudah menerbitkan dua buku novel yang berjudul 'Lie' dan berjudul 'Problem' yang baru saja diterbitkan beberapa hari yang lalu.
Kedua novel tersebut memang bergenre romance namun Jian menyuguhkan kisah yang sangat tragedis dan menyedihkan sehingga yang membaca novel milik Jian akan merasakan emosi yang meluap-luap.
Tidak ada yang banyak mengetahui kalau Jian adalah seorang penulis dari kedua novel terkenal tersebut. Bahkan kakak kandungnya sendiri -Jerom Sanders- tidak mengetahuinya, karena Jian memang sengaja menyembunyikan identitasnya. Tetapi seorang teman sekampus Jian -Aurel Barnessa- mengetahui bahwa Jian adalah penulis dari kedua novel tersebut.
Sebenarnya Jian tidak mempermasalahkannya, hanya saja Jian tidak suka ketika banyak yang mengetahui bahwa sebenarnya ia adalah seorang penulis.
°°°
Setelah menemui Penerbit untuk membahas tentang novel terbarunya yang berjudul 'Problem'. Aurel meminta Jian menemuinya di Cafe Winner tempat biasa Jian dan Aurel mengobrol saat tidak ada kelas ataupun selesai ngampus. Alhasil sekarang Jian berada di depan Cafe Winner.
Jian memarkirkan mobilnya. Kemudian Jian masuk kedalam Cafe tersebut dan mencari keberadaan Aurel.
Jian melihat Aurel duduk di dekat jendela bagian ujung Cafe, Jian pun langsung menghampirinya dan duduk di depan Aurel.
"Aurel," sapa Jian. Kedua alis Jian berkerut ketika melihat mata Aurel sembab, seperti habis menangis.
"Kenapa lo? Habis nangis? patah hati?" tanyanya.
Aurel mendongkak melihat Jian. "Dasar jahat," hanya dua kata tersebut yang Aurel ucapkan mampu membuat Jian mengerutkan alisnya lagi.
Siapa yang jahat?, batin Jian bertanya.
"Maksud lo, gue yang jahat Rel?" tanya Jian sembari menunjuk dirinya.
"Iyalah lo. Siapa lagi coba," jawab Aurel sembari menyodorkan buku novel yang berjudul 'Problem' ke hadapan Jian. Novel tersebut memang novel yang Jian tulis. Tapi kenapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
JlANLAND [END] PRE-ORDER!
Teen FictionKetika Jian terbangun, Jian sudah berada di tempat yang berbeda. Tempat yang sangat Jian kenal dalam imajinasinya sendiri. Jian berada di dalam dunia novel yang ia ciptakan sendiri. Alur cerita dalam novelnya juga mulai berubah. Bagaimana caranya ag...