Chapter 13

7.1K 266 7
                                    

Flashback On part 2

Sejeong kini membantu Irene memasak makan siang untuk mereka. Sejeong telah mendengar semua cerita dari Irene tentang dirinya yang marah-marah tidak jelas kepada mereka, terlebih lagi sampai menjambak Irene karena menganggap Irene itu adalah selingkuhan mantan kekasihnya.

Sejeong merasa malu dan benar-benar minta maaf terhadap Irene akibat kelakuannya.

Sedangkan Irene hanya menanggapinya dengan santai dan mencoba untuk tidak membahas itu lagi.

Setelah membantu Irene memasak dan menyiapkan makan siang untuk suaminya, Sejeong pamit untuk pulang.

Irene sempat menolak, karena waktunya sangat tanggung. Padahal sebentar lagi Sehun akan pulang. Irene ingin makan siang bersama Sejeong. Dan menyuruh Sehun mengantar Sejeong pulang.

Tapi ditolak Sejeong, bukan apa-apa. Hanya saja Sejeong tidak ingin merepotkan Irene dan suaminya terlalu banyak. Sejeong tidak enak hati.

Sejeong pulang dengan menggunakan bus. Rumah Sejeong dan rumah Irene cukup jauh. Jadi Sejeong memilih naik bus.

Sejeong sampai dirumah dan secara otomatis langsung kena amukan dari ibunya.

"Darimana saja kau! Kenapa tidak mengabariku anak nakal!" Teriak ibu Sejeong sembari membawa dapur untuk memukul Sejeong.

Sejeong yang melihat serangan dari ibunya langsung berlari menghindar. Mereka berdua berlari mengelilingi sofa tamu mereka.

Ibu Sejeong yang memegang sapu berusaha memukul Sejeong, sedangkan Sejeong berusaha menghindari sambil berteriak untuk menghentikan ibunya yang berusaha memukulinya.

"Ibu hentikan!"

"Tidak anak nakal! Jelaskan darimana saja kau? Huh? Anak nakal pergi pagi pulang pagi?" Ibunya masih berusaha memukuli Sejeong. Sedangkan Sejeong masih saja melakukan hal yang sama. Yaitu menghindari diri dari pukulan sangat ibu.

Ibu Sejeong akhirnya lelah,

"Sudah.. Sudah.. Ibu lelah." Ibu Sejeong berusaha meredakan nafasnya yang tersengal.

Sedangkan Sejeong hanya bisa tertawa melihat ibunya yang kelelahan.

"Bersihkan dirimu dan makan. Ibu sudah menyiapkan makan siang untukmu."

"Terima kasih ibu sayang."
Sejeong tersenyum hangat pada ibunya. Lalu kembali kekamarnya dengan senyuman yang masih terukir diwajahnya.

Tenang saja, ini sudah biasa bagi Sejeong. Karena tidak memberi tahu keberadaan dirinya pada ibunya.

Ibunya mengamuk dan marah-marah begini karena begitu khawatir pada putri Satu-satunya.

Sejeong berbaring telentang sambil menatap langit-langit kamarnya.

Sekelebat bayangan suami Irene muncul dipikiran Sejeong. Bayangan yang tiba-tiba datang itu langsung membangunkan Sejeong dari baringnya.

Tidak mungkin! Bagaimana bisa? Sejeong menelan saliva keras. Tidak! Dia sudah punya istri. Bayangan seperti itu maksudnya apa?

Sejeong menekuk kedua lututnya. Bayangan dimana keluarga kecil itu makan dalam diam. Wajah dinginnya suami Irene.

Sikap suami Irene yang lain dari orang lain.

Apa memang terlihat dingin seperti itu? Bahkan bukan pada dirinya saja tapi pada Irene juga. Sejeong bisa melihat itu dengan mata kepalanya sendiri.

Making Love With Teacher (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang