Belasan tahun kemudian....
Seorang pria remaja baru saja masuk. Tampaknya ia habis jalan-jalan.
"Apa Rachel akan datang lagi kesini?" Tanya pria itu pada sang ayah yang tengah sibuk mengutak-atik komputernya.
"Mungkin." Jawab sang ayah dengan asal-asalan.
"Aishh.. Aku tidak ingin melihatnya." Kesal anak itu.
Sedangkan sang ibu hanya tersenyum saat mendengar ocehan dari sang anak.
"Bagaimanapun juga, Rachel adalah sepupumu. Jadi berbaik hatilah padanya."
Sang anak hanya memutar mata malas. Kalau dia tidak berbaik hati, kemungkinan besar aunty Lisa akan memukul pantatnya habis-habisan karena tidak mau bermain dengan anaknya.
***
"Rachel, turunlah. Kau tidak makan?!" Teriak sang ibu dari bawah meja makan.
"Ya mommy! Tunggu sebentar!" Balas Rachel
"Anakmu itu sungguh sangat lambat." Cibir Lisa.
"Dia juga anakmu. Kalau kau lupa."
"Ya ya ya. Dia juga anakku kalau dia mau makan tepat waktu, tidak nakal dan yang pasti tidak membuat kekacauan."
Sehun tertawa pelan. "Ku pikir sifat itu turun darimu."
"Yak!"
"Astaga, apa kalian akan terus bertengkar seperti anak kecil seperti ini setiap pagi?" Rachel memutar matanya malas saat melihat kelakuan kedua orang tuanya.
"Itu yang dinamakan cinta." Jawab Lisa asal-asalan sambil mengisi piring kosong dengan beberapa sendok nasi untuk Rachel.
"Aku juga melakukan hal yang sama dengan Renjun, tapi sepertinya dia sangat membenciku."
Sehun terkekeh pelan, "kau masih mengejarnya?"
"Tentu saja."
"Renjun itu sepupumu. Asal kau tahu."
"Justru karena kami sepupu aku akan mendekatinya terus hingga ia menyerah dan jatuh kepelukanku." Ujar Rachel sembari mencontohkan bagaimana ia memeluk Renjun nanti.
Sehun melirik kearah Lisa sebentar, "bukankah dia sepertimu? Sama-sama terobsesi dengan satu pria."
"Aishh, bahkan aku tidak seagresif dia." Elak Lisa.
"Apa kalian berdua memang benar orang tuaku?" Rachel kesal lalu memasukkan makanan kedalam mulutnya dengan sedikit emosi.
Kedua orang tuanya mengangkat bahu tak tahu.
Rachel memutar matanya malas, saat kedua orang tuanya kompak untuk mengerjainya.
"Setelah makan siang, aku akan kerumah Renjun." Ungkap Rachel dengan segala rencananya.
"Apa yang kau lakukan ditengah siang bolong ini? Lebih baik tidur siang saja."
"Tidak. Aku tidak mau."
"Rachel, ikuti saja perintah ayahmu."
"Ibu, masalahnya aku tidak suka berada dirumah saat siang."