Chapter 25

6.1K 290 28
                                    

"Will you marry me?"

Sehun yang mendengar itu langsung tertawa kecil dan menyentil kening Lisa pelan.

"Jadi yang kau maksud adalah melamarku?"

"Heeum... Yes or yes?" Paksa Lisa.

Sehun tersenyum, "aku tidak akan menjawabnya sekarang."

"Aishh... Tinggal jawab yes apa susahnya sih?"

Lagi dan lagi, sang guru menyentil kening Lisa. "Harusnya aku yang melamarmu. Bukan kau."

"Ya sudah. Kalau begitu, ayo Mr. lamar Lisa sekarang."

"Tapi tidak disini." Sehun terkekeh.

Sebelum Lisa protes, sang guru langsung membawa Lisa kedalam pelukannya. "Tidurlah. Kita istirahat dulu. Acara lamarannya bisa nanti."

"Tapi Mr. Aku maunya malam ini. Ayolah... Lagi pula kita saling mencintai kan?"

"Eum.. Jadi tidur sekarang." Titah Sehun.

"Tidak mau. Lisa maunya dilamar sekarang."

"Tidur atau aku memasukimu lagi, dan bisa dipastikan kau tidak tidur sampai pagi." Tantang Sehun.

"Kalau begitu masuki saja. Sampai pagi sambung malam juga tidak apa-apa." Lisa malah menantang balik.

Sehun tau kalau gadis ini kalau semakin ditantang maka ia akan menjadi-jadi. Apalagi tantangannya adalah kenikmatan berdua. Mana mau hilang kesempatan dia. Akhirnya Sehun memilih membungkus tubuh keduanya, dan tertidur. Namun sebelum benar-benar tidur, pria itu sempat berkata. "Tidur malam ini. Besok pagi lanjut lagi."

Lisa tertawa geli lalu membawa wajahnya menciumi aroma leher dari sang guru. "Baiklah kita sambung besok pagi saja. Dan siangnya, kutunggu lamarannya."

Terlambat, Sehun sudah jauh dialam mimpi saat ini. Mungkin pria itu terlalu lelah.....

***

Keesokan paginya kedua tampak mengurus urusan masing-masing. Sehun yang sibuk membersihkan diri dan Lisa yang tengah bermalas-malasan ditempat tidur. Gadis itu enggan untuk bangun. Ia masih merajuk soal semalam. Yang ia maj adalah Sehun melamarnya sekarang tapi pria itu beralasan bahwa mereka harus membersihkan diri dulu. Lamaran tidak hanya ungkapan will you marry me tapi setidaknya harus ada sesuatu yang disiapkan lebih dahulu.

"Yak! Mandi sana!" Titah Sehun saat baru saja keluar dari kamar mandi setelah usai melakukan ritual mandinya.

Lisa tampak tak peduli dan lebih memilih memainkan ponselnya ketimbang mengikuti titah Sehun.

Sehun menghela napas pasrah lalu mendekati gadis dan menariknya dari tempat tidur agar tidak bermalas-malasan seperti itu.

"Bangun dan mandi!"

Lisa mendelik dan beranjak dari tempat tidurnya dengan terpaksa. Lalu kakinya ia hentak-hentakan didepan Sehun dan masuk kamar mandi begitu saja.

"Lihat itu. Bahkan dia mandi disini. Padahal dia punya unit sendiri." Oceh Sehun. Lalu menuju lemari pakaian dan memilih pakaian untuk hari ini.

***

Setelah kembali dari tempat pemakaman istrinya Sehun, Irene. Sehun membawa Lisa ke sungai Han. Kedua duduk dibangku panjang sembari melihat air yang begitu tenang.

"Kau tau kenapa aku membawamu kesana?" Tanya Sehun.

Gadis yang tengah menatap air itu menoleh pada Sehun dan menggeleng pelan.

Making Love With Teacher (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang