Lisa masuk ke apartemen dengan wajah sumringah. Senyum diwajahnya tidak pernah luntur. Lisa setengah lari menuju ke kamarnya dan membanting dirinya diatas kasur.
Kedua kakinya menendang-nendang udara, kemudian menutup wajahnya dengan bantal. Lisa terlihat bahagia saat ini.
"Astaga ini tidk mungkin!" Pekik Lisa kegirangan.
Lisa berteriak kecil sambil menutup wajahnya dengan bantal. Ciuman itu masih terasa, eh bukan, maksudnya masih terbayang-bayang.
"Apa Mr. Sehun sudah menyukaiku? Ah~ tapi itu tidak mungkin. Memangnya secepat ini?" Lisa masih berbicara.
"Ahhhh aku bisa gila!" Teriak Lisa. Sepertinya Lisa sudah berada diambang awan. Dia mungkin terlalu banyak berhalusinasi. Bagaimana mungkin Sehun bisa menyukainya hanya dalam satu malam.
Apa mungkin selama ini Sehun sudah menyukainya? Lisa menggeleng kepala tegas. Menolak pemikirannya sendiri. Jangan terlalu berharap. Itulah kata-kata yang Lisa jadikan pedoman.
Suara bel membuyarkan lamunan Lisa. Lisa berdiri untuk melihat siapa yang datang. Ouh, Kim Taehyung.
Lisa membuka pintu dan menyuruh Taehyung masuk. Taehyung mengangguk sambil tersenyum manis pada Lisa. Sedangkan si penerima senyum tersebut hanya menatapnya datar tanpa ekspresi.
Taehyung merasakan perubahan pada Lisa. Biasanya Lisa akan menyambutnya dengan ciuman selamat datang, tapi kali ini tidak sama sekali. Bahkan membalas senyumannya saja tidak sama sekali.
Apa dia membuat kesalahan? Ataukah Lisa tidak membutuhkan partner sex lagi? Apa Lisa menemukan penggantinya?
Semoga saja tidak! Taehyung tidak ingin itu terjadi. Dia tetap ingin bersama Lisa. Perpisahan atau tidak bersama Lisa adalah hal yang tidak pernah Taehyung bayangkan sama sekali.
"Duduklah, aku akan membuatkan minuman untukmu." Taehyung tersentak dengan ucapan Lisa barusan.
Taehyung hanya menuruti kemauan Lisa tanpa melawan sedikitpun. Baginya Itu bukan haknya. Karena Lisa adalah atasannya.
Sekarang Lisa dan Taehyung sudah berada satu meja, dan duduk berhadapan.
"Katakan sekarang." Titah Lisa.
"Dia punya partner."
"Partner?" Lisa membeo.
Taehyung mengangguk membenarkan ucapan Lisa, kalau apa yang dia ucapkan tidak ada yang salah.
"Jaehyun punya seseorang yang dia jadikan tempat untuk menyimpan segala rahasia mkliknya. Bukan hanya rahasia, tapi juga bukti kejahatan yang dia miliki."
Lisa mulai sedikit paham dengan perkataan Taehyung.
"Jadi itu alasan Jaehyun bisa bebas sampai sekarang? Karena dia punya partner itu? Partner yang dia jadikan untuk menghilangkan bukti dan menjaga bukti kejahatannya selama ini?" Taehyung mengangguk membenarkan perkataan Lisa.
Lisa memang pintar, tanpa dijelaskan lebih panjang dia akan tau dengan sendirinya.
"Lalu siapa partner itu?"
Taehyung mengangkat bahunya sambil menggeleng kepalanya pelan. Tentang siapa partner Jaehyun, Taehyung belum tau. Tapi menurut spekulasinya, dia pasti salah satu siswa disekolah milik Lisa sekarang.
"Aku akan menyuruh Xiumin mencari tahu." Lisa berdiri dari tempat duduknya dan menatap Taehyung sebentar.
"Urusan kita sudah selesai, kau pulanglah."
Taehyung bangkit dari tempat duduknya dan menahan tangan Lisa.
"Apa aku berbuat salah?" Tanya Taehyung.
Kening Lisa mengkerut, kemudian melepas tangan Taehyung dari lengannya. "Apa maksudmu?"
