Setelah rapat bersama Xiumin, Taehyung dan Sehun, Lisa keluar dsri tempat itu dan berpisah secara tidak sadar, Karena Lisa berjalan lebih dahulu.
"Mr. Sehun.... Aku..." Lisa mengerutkan keningnya bingung karena tidak menemukan siapa-siapa dibelakangnya.
Dimana Sehun? Bukankah tadi mereka keluar bersama? Padahal Lisa ingin mengajaknya makan siang di kantin.
Tapi ya sudahlah, mungkin lain kali saja. Ah~atau nanti malam saja. Lagipula tinggal ke unit apartemen sebelah dan makan bersama sudah cukup.
Langkah Lisa terhenti saat seseorang baru saja menghalangi jalannya.
"Menjauhlah. Aku tidak ingin bertemu denganmu." Pinta Lisa malas.
Lisa benar-benar tidak ingin bertemu dengan pria ini. Jangan bertemu, menyebut namanya saja membuat Lisa gatal-gatal ingin menghajar wajahnya.
"Tapi aku ingin bertemu denganmu. Aku harus bagaimana?" Nada sedih dibuat-buat membuat Lisa geram sendiri.
Jaehyun ini memang minta dihajar sebenarnya. Berhubung Lisa sayang dengan kulit halusnya, jadi dia berlalu begitu saja dari Jaehyun. Malas berdebat apalagi berdekatan dengan pria sinting ini.
Namun belum selangkah berjalan, pria ini langsung menahan lengannya. Refleks Lisa menyentak tangan Jaehyun dengan kuat.
"Apa mau mu?!"
"Dirimu." Jawab Jaehyun secara gamblang.
"Dasar sinting!"
Jaehyun tertawa keras saat mendengar respon Lisa. Berlebihan sekali, padahal dia yang bertanya tapo dia juga yang emosi.
"Aku ingin mengajakmu ke pestaku nanti malam."
Lisa memutar mata malas. Tentu saja dia akan datang. Karena dia datang ingin membawa pria sinting ini ketempat yang seharusnya. Ke neraka bila perlu.
"Aku akan datang. Tapi jangan percaya diri dulu. Aku tidak datang untukmu. Tapi untuk menemui ayahmu, memberi tahu bahwa anaknya ini tidak pantas dijadikan penerus harta kekayaannya. Lebih kekayaannya diberikan pada Winwin saja." Lisa tersenyum penuh kemenangan.
Jaehyun melotot mendengar nama Winwin. Lalu, meraih tangan Lisa dan Mencengkramnya kuat. "Katakan padaku, darimana kau tau tentang Winwin." Tanyanya dengan geram.
Lisa tersenyum miring lalu menghentak tangannya guna melepaskan diri dari pria brengsek ini.
"Aku tidak tau. Aku hanya menyebutnya saja. Apa ada sesuatu tentang nama itu? Tampaknya kau sangat ketakutan sekali." Ucap Lisa penuh kemenangan.
Air wajah Jaehyun berubah menjadi datar. Namun tampak kemerahan pada wajahnya.
"Aku akan membunuhmu." Ujar Jaehyun lalu pergi begitu saja.
Lisa tertawa dalam hati. Jangan pernah main-main dengan Lalisa. Dia tidak segan-segan membuatmu mati kutu.
"Kau disini rupanya."
Lisa menoleh saat mendengar suara itu.
"Kau disini? Mr. Sehun sudah lama disini? Apa saja yang Mr. Sehun dengar?" Lisa mendekati Sehun yang tidak jauh dari tempat ia berdiri.
"Baru saja. Aku melihat Jaehyun yang tampaknya sangat ketakutan. Apa yang kau lakukan padanya?"
Lisa menggeleng. "Aku hanya menggertaknya sedikit." Jawab Lisa sambil memamerkan giginya yang putih.
"Astaga kau ini. Dia bisa saja membunuhmu."
"Dia baru saja mengatakannya."
"Ckckck. Dasar bocah pemberani." Cibir Sehun. Tapi ada sebuah senyuman disana.