HAPPY READING!
Siska akhirnya berkesempatan datang ke PT. Tradita Gartend dengan alasan bertemu Raras. Tapi Siska tak pernah menyangka bahwa Ia harus bertemu dengan Evan di tempat itu.
Ucapan Evan dan Amanda tak pernah hilang dari ingatan Siska. Sakit? Jelas. Saking sakitnya tak bisa hilang dari ingatan. Tapi Siska berusaha ikhlas karena itu adalah kecerobohannya.
"Cih! Kamu enggak kenal saya? Bahkan orang-orang pun tau siapa saya!" ucap Evan lantang.
"Saya ini salah satu anak pengusaha terkenal! Perusahaan keluarga kami ada di mana-mana! Bahkan di luar negeri pun banyak cabangnya!" sambung Evan. Senyum menghina muncul begitu saja, efek terlalu benci, mungkin.
"Lalu anda bangga dengan semua itu?" tanya Siska yang juga menyorotkan kebencian.
"Jelas! Saya sangat bangga akan itu! Siapa yang tidak bangga memiliki kekuasaan seperti saya, hm!"
"Anda ingat kata-kata saya ini ya Pak Evando terhormat. Jangan pernah anda bangga akan jabatan anda yang tinggi itu! Tapi banggalah jika anda terkenal karena kebaikan anda sehingga anda selalu di ingat semua orang!" ucap Siska yang membuat Evan bungkam.
"Saya pamit!" sambung Siska lalu pergi.
Evan tak bergeming. Ia masih mencerna kata-kata yang di ucapkan gadis itu.
Sedangkan di tempat lain, Siska masih menggerutu kesal.
"Cih! Baru terkenal dikit bangganya udah kayak malaikat aja! Udah songong, keras kepala, pemarah pula!" cerocos Siska pada dirinya sendiri.
"Argh! Kesel gue!" umpat Siska. Tanpa Siska sadari, sedari tadi Lita melihat Siska berbicara sendiri sepanjang koridor rumah sakit.
"Siska? Kamu kenapa?" tanya Lita bingung.
"Ah? Enggak apa-apa kok, kak," jawab Siska sambil tersenyum kikuk.
"Kamu di cariin sama Leon tuh, dari tadi dia bolak-balik ke ruangan kamu terus," ucap Lita jengah dengan kelakuan Leon yang bucinnya gak karuan.
"Hah! Masa iya, kak?" tanya Siska panik.
"Iya, Siska. Ngapain coba kakak bohong?"
"Terus sekarang Leon di mana, Kak?" tanya Siska lagi.
"Kayaknya sih tadi ke kantin." Setelah mengucap terimakasih, Siska langsung ngacir menuju kantin membuat Lita geleng-geleng kepala.
Nasib jadi jomblo gini nih, jadi perantara orang bucin, gumam Lita dalam hati.
'''
Siska mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin. Hingga matanya terhenti di satu titik, seorang cowok yang asyik dengan ponselnya.
Siska mendekat ke arah Leon. Gadis itu sengaja menimbulkan decitan saat berjalan. Tapi usahanya berhasil membuat Leon menoleh.
"Eh, Siska. Aku pikir siapa tadi. Kamu habis darimana?" tanya Leon to the point. Siska tersenyum canggung.
"Eng ... anu ... emm."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH TAKDIR TUHAN
Romance[ UPDATE SETIAP HARI ! ] #1 in Takdirtuhan {27-29 April & 8-9 Mei 2020} #2 in Sebuahperasaan {27-29 April & 8-9 Mei 2020} Manusia sepintar dan sekuat apapun tak akan pernah ada yang tau tentang takdir. Siapa yang bisa merubahnya? Siapa yang tahu alu...